Yayasan Astra Aktif Bina Perajin Pacul Klaten

Selasa, 20 April 2021 - 09:28 WIB
loading...
Yayasan Astra Aktif...
Yayasan Astra berusaha membantu para perajin melalui berbagai pelatihan untuk membuat cangkul yang berkualitas di atas cangkul import. Foto/Astra Bonardo
A A A
JAKARTA - Sektor pertanian menjadi salah satu fokus utama pemerintah. Karena itu, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak memberikan perhatian serius terhadap pembangunan pertanian agar Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Apalagi, penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai 273 juta lebih.

Untuk mendukung hal itu, dibutuhkan alat produksi pertanian yang berkualitas baik. Salah satu alat pertanian yang dibutuhkan para petani adalah pacul. Sayangnya, alat utama pertanian tersebut selama ini hanya mampu diproduksi di dalam negeri sebanyak 3 juta unit pert tahun, sedangkan 7 juta unit dari total 10 juta unit kebutuhkan per tahun terpaksa harus diimpor.



Melihat hal tersebut Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pada tahun 2018 memutuskan untuk membina UMKM pande besi, yang mayoritas membuat pacul atau cangkul di Klaten, Jawa Tengah. YDBA terus mengembangkan produk ini hingga mendapatkan branding cangkul merah putih pada tahun 2020.

Direktur PT Astra International Tbk sekaligus Ketua Pembina YDBA Gita Tiffany Boer menyebutkan, YDBA melihat adanya potensi kebutuhan pasar, kompetensi, dan kreativitas serta komitmen UMKM pande besi dalam mengembangkan produk. Hal tersebut sejalan dengan program cangkul merah putih yang digagas oleh pemerintah. YDBA melakukan koordinasi dengan Kemkop dan UKM serta Kemperin dengan tujuan menyukseskan program tersebut. Kini produk UMKM pandai besi ini menjadi bagian dari program cangkul merah putih.

"YDBA telah melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM di berbagai sektor. Kami sangat bangga UMKM pandai besi di Klaten, Jawa Tengah, yang dibina YDBA sejak tahun 2018," ujar Gita Tiffany Boer dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/4/2021).

Sedangkan, Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro menegaskan, semua UMKM binaan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA), termasuk UMKM yang memproduksi alat pertanian diharapkan dapat membawa hasil guna yang positif. Karena itu, YDBA selalu siap memberikan pelatihan-pelatihan mengenai manajemen dan teknik produksi yang berkualitas agar hasil produksinya juga berkualitas.

Secara terpisah, sejumlah pelaku usaha mengakui kehadiran YDBA sangat membantu mereka. Seperti yang disampaikan Supriyanto, pemilik Usaha Dagang Arum Sari, perajin pacul di Dukuh Karangpoh, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Daerah ini sejak lama sudah dikenal sebagai sentra pande besi, penghasil alat-alat pertaian, terutama pacul.

Supriyanto menjelaskan, setelah mendapatkan pelatihan dari YDBA, pola kerja di bengkelnya pun berubah. Prosesnya sistematis dan teratur, sehingga waktu produksi juga cepat. “Dengan menerapkan itu, kami memiliki standar kualitas yang tetap untuk semua produk yang kami hasilkan. Kehadiran YDBA bukan bicara pada volume barang yang dihasilkan. YDBA mengajarkan kami menghasilkan produk berkualitas,” ujarnya.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3038 seconds (0.1#10.140)