Gabung Liga Super Eropa, Saham MU & Juventus Meroket
loading...
A
A
A
MILAN - Kecaman terkait penyelanggaraan European Super League (ESL) tak menyurutkan klub-klub besar mendukung liga tersebut. Keikutsertaan klub-klub besar dalam liga tersebut membuat sahamnya turut melambung tinggi seperti halnya Juventus dan Manchester United bersama serpuluh klub besar lainnya.
Dilansir dari Reuters Selasa (20/4), harga saham Juventus meroket hingga 19% lantaran pemegang saham menyambut baik dalam upaya mendirikan saingan Liga Champions yang didirikan UEFA sebagai ajang kompetisi sepak bola paling bergengsi di Eropa. Begitu juga saham Manchester United turut naik 9% setelah dibuka di New York Stock Exchange.
Tidak hanya itu, para investor juga meyakini bahwa keikutsertaan klub-klub besar dalam ajang ESL akan meningkatkan pendapatan klub. Gelaran ESL nantinya akan dibiayai oleh JP Morgan dengan prospek pendapatan yang lebih besar dan stabil bagi para pemilik klub. Kendati dikecam banyak pihak, di antaranya otoritas sepak bola, penggemar dan pimpinan politik tapi klub-klub besar cukup antusias. Sejumlah pihak yang tidak setuju menganggap bahwa langkah tersebut hanya didorong oleh keuntungan bisnis dan dianggap merusak integritas olahraga karena hanya mendatangkan klub-klub elit semata akan tetapi tertutup bagi yang lainnya.
Sebagaimana diketahui, 12 tim top di Eropa yakni Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Arsenal, Juventus, Inter Milan, dan AC milan, serta wakil Liga Spanyol yakni Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid mengumumkan akan membuat liga sendiri bertajuk ESL. Namu demikian, rencana tersebut ditentang oleh UEFA sebagai otoritas kompetisi sepakbola tertinggi di Eropa, FIFA, klub Eropa dan Federasi negara-negara Eropa.
Pembentukan ESL dianggap karena terjadi persoalan keuangan di tim karena pandemi Covid-19. Sebab itu tim-tim besar tersebut dengan penggemar yang besar membentuk ESL di mana pendapatan hanya akan masuk di lingkungan klub-klub tersebut.
Dilansir dari Reuters Selasa (20/4), harga saham Juventus meroket hingga 19% lantaran pemegang saham menyambut baik dalam upaya mendirikan saingan Liga Champions yang didirikan UEFA sebagai ajang kompetisi sepak bola paling bergengsi di Eropa. Begitu juga saham Manchester United turut naik 9% setelah dibuka di New York Stock Exchange.
Tidak hanya itu, para investor juga meyakini bahwa keikutsertaan klub-klub besar dalam ajang ESL akan meningkatkan pendapatan klub. Gelaran ESL nantinya akan dibiayai oleh JP Morgan dengan prospek pendapatan yang lebih besar dan stabil bagi para pemilik klub. Kendati dikecam banyak pihak, di antaranya otoritas sepak bola, penggemar dan pimpinan politik tapi klub-klub besar cukup antusias. Sejumlah pihak yang tidak setuju menganggap bahwa langkah tersebut hanya didorong oleh keuntungan bisnis dan dianggap merusak integritas olahraga karena hanya mendatangkan klub-klub elit semata akan tetapi tertutup bagi yang lainnya.
Sebagaimana diketahui, 12 tim top di Eropa yakni Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Arsenal, Juventus, Inter Milan, dan AC milan, serta wakil Liga Spanyol yakni Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid mengumumkan akan membuat liga sendiri bertajuk ESL. Namu demikian, rencana tersebut ditentang oleh UEFA sebagai otoritas kompetisi sepakbola tertinggi di Eropa, FIFA, klub Eropa dan Federasi negara-negara Eropa.
Pembentukan ESL dianggap karena terjadi persoalan keuangan di tim karena pandemi Covid-19. Sebab itu tim-tim besar tersebut dengan penggemar yang besar membentuk ESL di mana pendapatan hanya akan masuk di lingkungan klub-klub tersebut.
(nng)