Di Depan 7.000 Pegiat Ekraf, Sandiaga: Harus Jadi Pemenang Seperti 'Ikatan Cinta' Cetak Rekor Dunia!

Selasa, 20 April 2021 - 21:38 WIB
loading...
Di Depan 7.000 Pegiat Ekraf, Sandiaga: Harus Jadi Pemenang Seperti Ikatan Cinta Cetak Rekor Dunia!
Menparekraf Sandiaga Uno mengajak para pelaku ekonomi kreatif di Tanah Air tak hanya bertahan, tetapi bisa memanfaatkan peluang untuk menjadi pemenang, seperti yang berhasil ditunjukkan MNC Group. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan berbagai terobosan agar para pelaku ekonomi kreatif di Tanah Air tak hanya bertahan, tetapi bisa memanfaatkan peluang untuk menjadi pemenang, seperti yang berhasil ditunjukkan MNC Group , yang semakin berkibar di masa pandemi Covid-19.

"MNC baru saja memecahkan rekor dunia, salah satu sinetronnya, Ikatan Cinta, 100 hari berturut-turut mencapai share sangat tinggi, di atas 40%. Nah, ini inspirasi yang bisa kita dapat," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam Webinar MNC Group bertajuk "Semangat Ekonomi Kreatif di Tengah Masa Pandemi", di Jakarta, Selasa (20/4/2021).



Pegiat ekonomi kreatif dan publik yang mengikuti webinar tersebut secara live mencapai lebih dari 7.000 peserta melalui berbagai platform, yaitu Zoom dan aplikasi streaming RCTI+.

Diketahui, sebagai produk industri kreatif karya anak bangsa, sinetron Ikatan Cinta yang digarap MNC Pictures -unit bisnis dari PT MNC Studios International Tbk (MSIN)- mendapatkan rekor MURI sebagai Sinetron Primetime dengan audience share nasional tertinggi. Pencapaian sinetron ini tidak hanya mencetak sejarah di industri pertelevisian Indonesia, tapi juga menembus rekor dunia.

Di Depan 7.000 Pegiat Ekraf, Sandiaga: Harus Jadi Pemenang Seperti 'Ikatan Cinta' Cetak Rekor Dunia!


Sinetron "Ikatan Cinta" selama 119 hari memiliki audience share berada di atas 40%. Sejak awal Ramadan, audience share Ikatan Cinta bahkan lebih dari 50%. Contohnya pada Rabu, 14 April 2021 di semua demografi, Sinetron "Ikatan Cinta" mencatatkan rekor tertinggi baru dengan mencapai audience share 52,9% dengan rating 14,2.

Berbagai stimulus, lanjut Sandiaga, diberikan Kemenparekraf kepada para pelaku ekonomi kreatif agar mereka bisa menjadi pemenang di tengah pandemi ini, mulai dari pemberian dana hibah hingga mendorong mereka beralih ke digital.

"Kami akan all out, kita akan beri stimulus, karena sektor ekonomi kreatif kita sudah nomor 3 besar dunia," tuturnya.

Dia menjelaskan, posisi pertama, ditempati Amerika Serikat dengan Hollywood. Kedua, Korea Selatan dengan K-Pop dan ketiga, semua mata dunia saat ini sedang tertuju kepada Indonesia.

"Ekonomi kreatif kita menjadi lokomotif untuk kita segera bangkit secara aktif. Tiga strategi utama kita: Inovasi, adaptasi dan kolaborasi," terangnya.

Terkait kolaborasi, Sandiaga secara khusus mengajak MNC Group untuk bersama-sama membangkitkan sektor ekonomi kreatif. Menurutnya, sektor ekonomi kreatif perlu 3G yakni Gercep, gerak cepat; Geber, gerak bersama dan Gaspol alias garap semua potensi untuk bangkit dan pulih.

"Saya ingin mengajak kerja sama Pak Hary dan rekan-rekan di MNC Group. Mohon dukungan dari teman-teman, karena saya yakin Kemenparekraf nggak bisa kerja sendiri," ujar lulusan Wichita State University, Kansas, Amerika Serikat itu.

Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk MNC Group diharapkannya mampu mempercepat bangkitnya ekonomi kreatif Indonesia. "Naik ke atas bukit, jangan tergesa-gesa. Supaya badan kita tak terasa letih. Ayolah bangkit sektor Parekraf Indonesia. Semoga perekonomian kita kembali pulih," kata Sandiaga berpantun.

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo membenarkan, grup usaha miliknya tumbuh besar selama pandemi Covid-19. Keberhasilan Ikatan Cinta memecahkan rekor dunia merupakan satu dari berderet pencapaian yang diraih setahun terakhir di tengah pandemi.

"Kinerja MNC Group di bidang ekonomi kreatif, bahkan lebih baik daripada sebelum masa pandemi. Tentunya harus bersyukur, itu karunia dari Yang Maha Kuasa," kata pria yang sudah mengajar di 186 lebih perguruan tinggi se-Indonesia itu.



Hary memaparkan ada upaya yang harus dilakukan untuk bisa mencapai sukses tersebut. "Salah satunya adalah bagaimana kita mampu menyesuaikan dengan keadaan, yang kita sebut new normal," ungkapnya.

Pandemi, kata Hary, mengubah banyak hal dan dibutuhkan kemampuan beradaptasi. "Apa yang tadinya bisa berhasil sebelum pandemi, mungkin tidak relevan lagi pada saat ini. Jadi, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan," tegasnya.

Hary menambahkan MNC Group sengaja menggagas webinar "Semangat Ekonomi Kreatif di Tengah Masa Pandemi" itu sebagai upaya membangun optimisme para pelaku ekonomi kreatif.

"Meskipun kita sedang mengalami masa pandemi, tidak berarti kita tidak bisa berhasil, khususnya di bidang ekonomi kreatif. Banyak hal, terobosan-terobosan yang bisa dilakukan," tuturnya.

Vaksinasi yang terus digalakkan, semakin membuat Hary optimistis sektor ekonomi kreatif Indonesia bisa segera bangkit tahun ini. "Pak Menteri juga pasti memberikan jaminan, pemerintah pasti akan mendukung dengan segala upaya bagaimana ekonomi kreatif bisa berkembang lebih baik lagi. Masalah pandemi ini sebelum akhir tahun mudah-mudahan bisa berakhir," tutur Hary.

Raffi Ahmad menjadi contoh pelaku ekonomi kreatif yang bisa bertahan, bahkan berkembang selama pandemi. Selain tampil di televisi, suami Nagita Slavina itu aktif di berbagai platform media sosial.

"Sekarang kita sudah masuk digitalisasi, memang zamannya sudah berkolaborasi. Yang paling penting memang kita harus bisa beradaptasi dan mindset kita harus positif, harus semangat," jelas Raffi.

Kesuksesan yang diraihnya diakui Raffi tidak terlepas dari peran besar Hary Tanoesoedibjo. Seperti diketahui, Raffi memulai karir keartisannya sebagai presenter program musik Tala (Tangga Lagu) dan Dahsyat yang ditayangkan stasiun televisi RCTI milik PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

"Sudah hampir 15 tahun saya dipercaya terus sama Pak Hary Tanoe, diajak berkolaborasi terus. Saya pertama kali tuh bawain Tala dulu, masih kelas 1 SMA, umur 16 tahun sampai sekarang. Terima kasih Pak, jadi ada tabungan dari Bapak nih kerja di sini," ungkap Raffi.

Selama 15 tahun itu, Raffi mengaku banyak belajar dari Hary Tanoesoedibjo tentang bagaimana membangun bisnis, memanfaatkan peluang, melakukan adaptasi dan kolaborasi, dan pelajaran hidup lainnya yang menjadi bekalnya hingga kini.

"Saya sangat mengidolakan Pak Hary Tanoe. Saya salah satu saksi hidupnya, saya ikuti perkembangannya. Mungkin dulu MNC Group power-nya nggak sebesar ini. Saya banyak belajar dari Pak Hary Tanoe," pungkas pemilik RANS Entertainment yang kini memiliki 50 karyawan dari sebelumnya cuma 3 orang itu.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4546 seconds (0.1#10.140)