Permintaan Khusus Erick Thohir kepada Srikandi BUMN: Saya Tak Segan Beri Kesempatan

Selasa, 20 April 2021 - 23:19 WIB
loading...
Permintaan Khusus Erick Thohir kepada Srikandi BUMN: Saya Tak Segan Beri Kesempatan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat, direksi BUMN harus bisa mendorong kepemimpinan perempuan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat, direksi BUMN harus bisa mendorong kepemimpinan perempuan. Harapannya Srikandi BUMN menjadi core dalam transformasi bagi perusahaan pelat merah.

“Saya tidak segan memberi kesempatan yang luar biasa, ketika kita bicara transformasi yang ada di BUMN. Saya ingin memastikan transformasi di human capital terutama kepemimpinan perempuan terjadi,” ujar Erick, Selasa (20/4/2021).



Dia menggarisbawahi, BUMN dapat mencapai target 15% kepemimpinan perempuan di jajaran BOD (Board of Director) pada 2021 dan 20% pada 2023. Mantan Bos Inter Milan itu menilai kesetaran gender dapat meningkatkan profesionalisme, pelayanan, dan kinerja perusahaan negara.

Keyakinan itu merujuk pada banyak pemimpin perempuan di perusahaan negara-negara lainnya. Sebagai perwujudan komitmen tersebut, Srikandi BUMN, Komunitas Karyawan Perempuan di bawah naungan FHCI, dapat memfasilitasi kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkarir di BUMN.

Senada, Ketua Srikandi BUMN, Tina Kemala Intan menyebut, melalui motto care, collaborate, contribute, Srikandi BUMN berupaya untuk memperkuat solidaritas seluruh karyawan tanpa memandang gender.

“Menjadi bukti bahwa dengan bersatu dan saling menghargai keberagaman dan berkolaborasi kita akan meningkatkan kontribusi BUMN sebagai penggerak ekonomi,” katanya.

Salah satu lembaga konsultan global yang menyebutkan bahwa peluang kesempatan bisnis di Indonesia senilai USD135 miliar akan hilang bila Indonesia tidak mengembangkan potensi pemimpin perempuan.

Diterangkan juga olehnya bahwa rangkaian peringatan Hari Kartini 2021 tersebut diselenggarakan dalam semangat kolaborasi untuk berkontribusi secara positif bagi kemajuan BUMN dalam membawa nilai ekonomi dan sosial bagi bangsa dan negara. Acara itu juga merupakan acara pembuka dari 111 kegiatan peringatan Hari Kartini yang dilaksanakan BUMN, anak dan cucu BUMN.

Pada kesempatan yang sama Jamshed M. Kazi, UN Women Indonesia Representative & Liaison to ASEAN menyampaikan, apresiasi untuk komitmen BUMN dalam mendukung kepemimpinan perempuan.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen Kementerian BUMN RI yang diwujudkan melalui Srikandi BUMN, sebagai enabler untuk mendukung lebih banyak perempuan duduk di kursi kepemimpinan perusahaan. Dalam banyak studi, kepemimpinan perempuan adalah hal penting untuk mendorong kinerja Badan Usaha, tidak terkecuali BUMN,” katanya.

UN Women adalah organisasi PBB yang didedikasikan untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, yang saat ini tengah bekerja sama dengan Srikandi BUMN untuk memperkuat komitmen BUMN dalam meningkatkan proporsi perempuan pemimpin di BUMN sebesar 15% pada 2021.



Erna Witoelar selaku Dewan Penasihat SDG Academy Indonesia dalam paparannya menjelaskan, tentang bagaimana penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di lingkungan BUMN dapat meningkatkan kesetaraan gender.

Dia menyebutkan, bahwa kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di SDGs bersifat holistik dan saling terkait. “Melalui Goal 5 SDGs, banyak pilihan untuk bermitra dan banyak kesempatan untuk otomatis menjadi leader kalua kita mengutamakan target-target ini,” katanya.

Kepemimpinan perempuan dapat maju dengan berlandaskan pada SDGs karena dalam SDGs diperlukan kemampuan multitasking dan manajerial yang baik, kepemilikan empati dan pemihakan bagi masyarakat lapisan bawah, kemampuan menjembatani dan menggalang solidaritas, serta kemampuan untuk dapat melihat gambaran besar tanpa melupakan fokus pada gambar kecil.

Survei yang dilakukan oleh Srikandi BUMN pada 107 BUMN dari 12 Klaster BUMN pada Februari 2021 dengan total responden sebanyak 82 BUMN menunjukkan bahwa 25% karyawan BUMN adalah perempuan atau 115.358 orang. Survei itu juga menunjukkan bahwa mayoritas perempuan (32%) berada di posisi BoD-3 ke bawah.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)