LPS Dukung Penuh Bank Syariah Indonesia, Ini Sarannya

Rabu, 21 April 2021 - 04:36 WIB
loading...
LPS Dukung Penuh Bank Syariah Indonesia, Ini Sarannya
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah membentuk Komite Syariah untuk memberikan pendapat, saran, serta nasihat terhadap pemenuhan prinsip syariah atas pelaksanaan penjaminan dan resolusi bank syariah. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Didik Madiyono menyatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Pemerintah dalam menggarap sektor ekonomi syariah. Adapun, LPS memiliki tugas sebagai otoritas penjaminan simpanan dan resolusi bank dalam dunia perbankan di tanah air, termasuk industri perbankan syariah .

“Kami sejak 14 September 2020 telah membentuk Komite Syariah untuk memberikan pendapat, saran, serta nasihat terhadap pemenuhan prinsip syariah atas pelaksanaan penjaminan dan resolusi bank syariah,” ujar Didik dalam live streaming di Jakarta.



Selain itu, telah terbit dua fatwa DSN-MUI yaitu fatwa No. 118/DSN-MUI/II/2018 tentang Pedoman Penjaminan Simpanan Nasabah Bank Syariah serta Fatwa No. 130/DSN- MUI/X/2019 tentang Pedoman Bagi Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Pelaksanaan Penanganan atau Penyelesaian Bank Syariah Yang Mengalami Permasalahan Solvabilitas.

Menurutnya bank Syariah khususnya Bank Syariah Indonesia (BSI) perlu memperkuat pembiayaan di sektor produktif yang padat karya. Mulai dari industri halal food, tourism, dan perumahan. Industri halal memiliki pangsa pasar yang sangat besar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.

"Diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan pemain UMKM existing, seperti BPRS, dan lembaga keuangan mikro seperti BMT,” jelasnya.

Selain hal tersebut, lanjut Didik, untuk dapat bersaing dengan bank-bank yang lebih mapan, bank syariah dinilai perlu meningkatkan kualitas layanannya. Antara lain, dengan jalan akselerasi digital.

“Pengembangan digital banking berpotensi besar untuk meningkatkan daya saing dan market share yang pada akhirnya akan mewujudkan tercapainya transformasi digital perbankan syariah sehingga bisa melayani transactional banking dan masuk ke ekosistem syariah. Khususnya dalam situasi pandemi seperti saat ini, nasabah cenderung beralih menuju layanan berbasis digital antara lain penggunaan online banking maupun mobile banking,” tambahnya.



Lebih jauh Ia menjelaskan, BSI juga harus memperkuat sinergi dengan industri halal oleh karena industri halal memiliki pangsa pasar yang sangat besar baik dalam skala lokal maupun global.

“BSI harus dapat memaksimalkan potensi ini karena sangat disayangkan apabila justru bank konvensional dan bahkan bank asing yang mengambil peran lebih besar dalam mendukung perkembangan industri halal dunia,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia pun menghimbau, awareness masyarakat mengenai perbankan syariah harus terus ditingkatkan untuk memperluas basis nasabah dan membangun pemahaman masyarakat mengenai perbankan syariah.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)