Ini Kunci Syailendra Balance Opportunity Fund Cetak Yield Keren di Tengah Volatilitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saham merupakan portofolio investasi dengan volatilitas amat tinggi. Beberapa hari ini volatilitas amat terasa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi, mendekati level 5,800 di April 2021.
Salah satu penyebabnya, sentimen negatif investor global terkait ekspektasi inflasi Amerika Serikat (AS) yang melebihi perkiraan. Namun pada Kamis (15/4) kemarin, IHSG terus menguat.
Kamis kemarin IHSG menguat 0,48% atau 29,22 poin ke level 6.079,5. Di tengah fluktuasi pasar, perlu fleksibilitas dalam melakukan diversifikasi. Di sinilah keunggulan reksadana campuran alias balance fund.
Dalam investasi reksadana biasanya investor menyebar dana mereka ke beberapa jenis reksadana yang berbeda. Tujuannya agar imbal hasil investasi stabil. Namun di reksadana campuran, investor sudah mendapatkan diversifikasi ke dalam tiga jenis instrumen di dalam satu produk.
Semuanya sudah diatur oleh manajer investasi. Jadi, reksa dana campuran merupakan opsi diversifikasi yang lebih praktis buat investor.
Fleksibilitas ini berbeda dengan jenis reksadana lain. Yang memiliki ketentuan minimum untuk berinvestasi pada instrumen sesuai dengan jenis reksadananya. Akibatnya fleksibilitas manajer investasi menjadi berkurang dan jadi salah satu penyebab mengapa banyak reksa dana sulit mengalahkan index.
Dalam menyikapi volatilitas pasar manajer investasi melihat adanya kebutuhan diversifikasi aset, sehingga investor dapat terlindungi ketika terjadi volatilitas yang tinggi pada pasar saham.
“Kami melakukan simulasi portfolio yang terdiversifikasi selama sepuluh tahun terakhir. Diversifikasi kelas aset terbukti memberikan kinerja yang lebih baik dibanding investasi pada saham (LQ45). Terlepas dari besar porsi yang dialokasikan pada ekuitas, obligasi, dan pasar uang, ketiga skenario memberikan kinerja di atas indeks saham maupun deposito,” terang Presiden DirekturSyailendraCapital,FajarRHidayat.
Dengan kejelian tersebut, reksadana campuran Syailendra mencetak hasil berkilau. Tengok saja Syailendra BalanceOpportunity Fund. Per 16 April 2021 kemarin, yield 3 bulan reksadana ini mencapai 17,7% dan enam bulan mencapai 17,58%.
Salah satu penyebabnya, sentimen negatif investor global terkait ekspektasi inflasi Amerika Serikat (AS) yang melebihi perkiraan. Namun pada Kamis (15/4) kemarin, IHSG terus menguat.
Kamis kemarin IHSG menguat 0,48% atau 29,22 poin ke level 6.079,5. Di tengah fluktuasi pasar, perlu fleksibilitas dalam melakukan diversifikasi. Di sinilah keunggulan reksadana campuran alias balance fund.
Dalam investasi reksadana biasanya investor menyebar dana mereka ke beberapa jenis reksadana yang berbeda. Tujuannya agar imbal hasil investasi stabil. Namun di reksadana campuran, investor sudah mendapatkan diversifikasi ke dalam tiga jenis instrumen di dalam satu produk.
Semuanya sudah diatur oleh manajer investasi. Jadi, reksa dana campuran merupakan opsi diversifikasi yang lebih praktis buat investor.
Fleksibilitas ini berbeda dengan jenis reksadana lain. Yang memiliki ketentuan minimum untuk berinvestasi pada instrumen sesuai dengan jenis reksadananya. Akibatnya fleksibilitas manajer investasi menjadi berkurang dan jadi salah satu penyebab mengapa banyak reksa dana sulit mengalahkan index.
Dalam menyikapi volatilitas pasar manajer investasi melihat adanya kebutuhan diversifikasi aset, sehingga investor dapat terlindungi ketika terjadi volatilitas yang tinggi pada pasar saham.
“Kami melakukan simulasi portfolio yang terdiversifikasi selama sepuluh tahun terakhir. Diversifikasi kelas aset terbukti memberikan kinerja yang lebih baik dibanding investasi pada saham (LQ45). Terlepas dari besar porsi yang dialokasikan pada ekuitas, obligasi, dan pasar uang, ketiga skenario memberikan kinerja di atas indeks saham maupun deposito,” terang Presiden DirekturSyailendraCapital,FajarRHidayat.
Dengan kejelian tersebut, reksadana campuran Syailendra mencetak hasil berkilau. Tengok saja Syailendra BalanceOpportunity Fund. Per 16 April 2021 kemarin, yield 3 bulan reksadana ini mencapai 17,7% dan enam bulan mencapai 17,58%.