Yayasan Astra Targetkan Bina 300 UMKM Tahun Ini

Kamis, 22 April 2021 - 09:04 WIB
loading...
Yayasan Astra Targetkan...
Saat ini sudah ada 91 UMKM di Tegal yang ada di bawah binaan Yayasan Astra, mereka terus memperbaiki kualitas produksi hingga berdaya saing kuat. Foto/Astra Bonardo
A A A
JAKARTA - Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat diandalkan bagi pemulihan ekonomi dari krisis berkepanjangan akibat pandemi Covid-19. Karenanya, PT Astra International Tbk melalui melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkomitmen mendorong UMKM meningkatkan kualitas mereka agar mampu berkembang dan naik kelas.

Kementerian koperasi dan UKM mencatat lebih dari 64 juta UMKM saat ini berkontribusi 14% terhadap total ekspor nonmigas, 60% total investasi, 97% total tenaga Kerja, dan 61% total PDB nasional. Karenanya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kemitraan antara perusahaan besar dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan kelas UMKM di Indonesia.



Bahkan, baru-baru ini, Presiden Jokowi meminta keterlibatan UMKM ditingkatkan dalam rantai pasok industri, terutama automotif, sehingga mendatangkan nilai tambah ekonomi nasional yang lebih besar.

Peningkatan keterlibatan UMKM dalam rantai pasok industri terus dilakukan Astra Internasional melalui YDBA. Selama ini, YDBA secara konsisten membina dan mengembangkan UMKM di Indonesia, melalui sejumlah program utama, meliputi pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dengan memfokuskan pada sektor manufaktur, bengkel, kerajinan serta pertanian.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro berharap UKM dan UMKM binaan YDBA yang berada di Tier 1 dan sudah menjadi vendor Astra dapat meningkatkan kualitas mereka. Dengan demikian, lanjutnya, mereka dapat menjadi pemasok komponen atau spare part yang mampu berdaya saing kuat.

“Sedangkan UKM di Tier 2, mereka mampu menyerap berbagai training yang diberikan YDBA, baik mengenai manajemen dan teknik SOP (standard operastional procedure) pembuatan spare part atau alat-alat pertanian sehingga produk mereka dapat diserap oleh (UKM) Tier 1,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/4/2021).

Direktur Astra sekaligus Ketua Pembina YDBA Gita Tiffany Boer menambahkan, selain memberikan pelatihan dan pendampingan serta fasilitasi pemasaran, YDBA juga mendorong UMKM berinovasi mulai dari diversifikasi produk, proses bisnis, hingga pemasaran melalui optimalisasi pasar online.

Seperti diketahui, sejak didirikan pada 1980 hingga Desember 2020, YDBA telah membina 11.695 UMKM. Hingga Desember 2020, YDBA secara tidak langsung turut menciptakan 70.597 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.

Untuk tahun ini, YDBA menargetkan pembinaan terhadap 300 UMKM di Indonesia. Saat ini, terdapat lebih dari 200 UMKM naik kelas menjadi usaha skala besar, baik nasional maupun internasional. “YDBA memberikan pelatihan pentingnya mentalitas dasar yang diharapkan dapat meningkatkan awareness dan komitmen UMKM untuk menjalankan bisnisnya masing-masing,” jelas Gita.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1467 seconds (0.1#10.140)