Catat Penurunan 0,35%, Berikut 6 Fakta IHSG Sepekan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berada di zona merah pada sesi terakhir perdagangan Jumat (30/4/2021). IHSG ditutup turun 17,34 poin atau 0,29 persen ke 5.995.
Adapun bursa saham regional Asia ditutup melemah pada perdagangan terakhir di pekan ini, mulai dari Shanghai Composite Index (Shanghai) yang ditutup melemah 28,04 poin atau 0,81 persen ke 3446,86, Nikkei 225 Index (Tokyo) ditutup melemah 241,34 poin atau 0,83 persen ke 28812,63, Indeks Hang Seng (Hong Kong) ditutup melemah 578,37 poin atau 1,97 persen ke 28724,88 dan Indeks Straits Times (Singapura) ditutup melemah 3,31 poin atau 0,10 persen ke 3218,27.
Berikut fakta pergerakan IHSG selama periode 26-30 April 2021 berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI):
1. IHSG turun 0,35 persen selama sepekan
Dalam sepekan perdagangan, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,35 persen atau ditutup pada level 5.995,61 dari level 6.016,86 pada penutupan
perdagangan pekan sebelumnya.
2. Kapitalisasi pasar menurun
Kapitalisasi pasar Bursa melemah 0,35 persen menjadi Rp7.096,123 triliun dari Rp7.121,391 triliun pada pekan yang lalu.
3. Rata-rata volume transaksi harian menurun
Rata-rata volume transaksi harian pada pekan ini juga melemah sebesar 0,70 persen menjadi 14,662 miliar saham dari 14,765 miliar saham pada pekan yang lalu.
4.Rata-rata nilai transaksi harian dan frekuensi transaksi harian meningkat
Rata-rata nilai transaksi harian
mengalami peningkatan sebesar 13,16 persen menjadi Rp9,796 triliun dari Rp8,657 triliun pada pekan lalu.
Kemudian peningkatan selanjutnya sebesar 0,87 persen terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan menjadi 905.671 kali transaksi dari 897.876 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
5. Investor asing catatkan aksi jual bersih
Investor asing pada hari perdagangan terakhir mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp186,27 miliar, sedangkan
sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp8,319 triliun.
Aksi jual bersih terbesar investor asing di akhir pekan dilakukan pada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp61,9 miliar dan menyebabkan saham turun 2,64 persen ke Rp4.050.
6. Selama sepekan terdapat dua perusahaan terbitkan Obligasi
Pada pekan ini terdapat dua perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pertama, pada Rabu (28/4/2021) PT Bussan Auto
Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap II Tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp1,22 triliun. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAAidn (Triple A) untuk obligasi ini. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.
Kemudian, pada Kamis (29/4/2021) PT Bank Mandiri Taspen turut menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2 triliun. Hasil pemeringkatan dari Fitch untuk Obligasi ini ialah AAidn (Double A). PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 28 emisi dari 22 Emiten senilai Rp32,93 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp435,79 triliun dan 47,5 juta dolar AS, diterbitkan oleh 128 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 145 seri dengan nilai nominal Rp4.215,27 triliun dan 400 juta dolar AS. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,80 triliun.
Adapun bursa saham regional Asia ditutup melemah pada perdagangan terakhir di pekan ini, mulai dari Shanghai Composite Index (Shanghai) yang ditutup melemah 28,04 poin atau 0,81 persen ke 3446,86, Nikkei 225 Index (Tokyo) ditutup melemah 241,34 poin atau 0,83 persen ke 28812,63, Indeks Hang Seng (Hong Kong) ditutup melemah 578,37 poin atau 1,97 persen ke 28724,88 dan Indeks Straits Times (Singapura) ditutup melemah 3,31 poin atau 0,10 persen ke 3218,27.
Berikut fakta pergerakan IHSG selama periode 26-30 April 2021 berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI):
1. IHSG turun 0,35 persen selama sepekan
Dalam sepekan perdagangan, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,35 persen atau ditutup pada level 5.995,61 dari level 6.016,86 pada penutupan
perdagangan pekan sebelumnya.
2. Kapitalisasi pasar menurun
Kapitalisasi pasar Bursa melemah 0,35 persen menjadi Rp7.096,123 triliun dari Rp7.121,391 triliun pada pekan yang lalu.
3. Rata-rata volume transaksi harian menurun
Rata-rata volume transaksi harian pada pekan ini juga melemah sebesar 0,70 persen menjadi 14,662 miliar saham dari 14,765 miliar saham pada pekan yang lalu.
4.Rata-rata nilai transaksi harian dan frekuensi transaksi harian meningkat
Rata-rata nilai transaksi harian
mengalami peningkatan sebesar 13,16 persen menjadi Rp9,796 triliun dari Rp8,657 triliun pada pekan lalu.
Kemudian peningkatan selanjutnya sebesar 0,87 persen terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan menjadi 905.671 kali transaksi dari 897.876 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
5. Investor asing catatkan aksi jual bersih
Investor asing pada hari perdagangan terakhir mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp186,27 miliar, sedangkan
sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp8,319 triliun.
Aksi jual bersih terbesar investor asing di akhir pekan dilakukan pada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp61,9 miliar dan menyebabkan saham turun 2,64 persen ke Rp4.050.
6. Selama sepekan terdapat dua perusahaan terbitkan Obligasi
Pada pekan ini terdapat dua perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pertama, pada Rabu (28/4/2021) PT Bussan Auto
Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap II Tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp1,22 triliun. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAAidn (Triple A) untuk obligasi ini. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.
Kemudian, pada Kamis (29/4/2021) PT Bank Mandiri Taspen turut menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2 triliun. Hasil pemeringkatan dari Fitch untuk Obligasi ini ialah AAidn (Double A). PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 28 emisi dari 22 Emiten senilai Rp32,93 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp435,79 triliun dan 47,5 juta dolar AS, diterbitkan oleh 128 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 145 seri dengan nilai nominal Rp4.215,27 triliun dan 400 juta dolar AS. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,80 triliun.
(nng)