Perkuat Kerja Sama Keuangan Kawasan, Sri Mulyani Gandeng ASEAN+3
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN, China, Jepang dan Korea (ASEAN+3) melakukan pertemuan untuk membahas perkembangan ekonomi dan keuangan terkini di kawasan tersebut.
Pertemuan ini juga memperkuat kerja sama keuangan kawasan melalui Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), ASEAN + 3 Macroeconomic Research Office (AMRO), dan Asian Bond Markets Initiative (ABMI).
Sri Mulyani menyampaikan dukungannya pada kesiapan operasional CMIM sebagai jaring pengaman keuangan yang efektif di kawasan dan komponen penting dari jaring pengaman keuangan global.
“Kami sangat mendukung kebutuhan CMIM untuk membangun kredibilitas sebagai jaring pengaman keuangan kawasan yang dapat diandalkan, dapat diakses dan disukai oleh negara-negara anggota terutama pada saat krisis,” kata Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (4/5/2021).
Menkeu juga menyampaikan apresiasi atas capaian AMRO dalam perannya mengelola pengawasan makro ekonomi dan keuangan kawasan. Harapannya, AMRO juga dapat membangun mekanisme peningkatan CMIM.
“Kami juga ingin AMRO meningkatkan kapasitas dalam memberikan analisis yang berkualitas dan tepat waktu, serta saran dan dialog kebijakan,” ujar Menkeu.
Dukungan juga diberikan atas upaya berkelanjutan ABMI dalam mendorong perkembangan pasar obligasi di kawasan, khususnya dalam mendukung penerbitan Green Bond di berbagai negara yang saat ini berminat untuk mengatasi isu perubahan iklim.
Menkeu juga mendorong keselarasan dengan inisiatif green financing lainnya di kawasan ASEAN+3 maupun secara global agar dapat mendukung transisi menuju pembangunan yang lebih rendah karbon.
“Semakin berkembangnya konsensus global menuju green recovery, maka kita perlu meningkatkan dan memperkuat instrumen tentang green financing. Kami mendukung upaya berkelanjutan ABMI untuk lebih mengembangkan obligasi hijau, sosial dan keberlanjutan,” harap Menkeu.
Mengenai arah masa depan ekonomi dan keuangan ASEAN+3, Menkeu mendorong untuk memperluas arah strategis serta memperkuat kerja sama dan kolaborasi antaranggota ASEAN+3 maupun dengan kawasan lainnya di dunia.
Penguatan kerja sama ini diharapkan mampu untuk menghadapi dampak negatif pandemi Covid 19 dan membantu pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pertemuan ini juga memperkuat kerja sama keuangan kawasan melalui Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), ASEAN + 3 Macroeconomic Research Office (AMRO), dan Asian Bond Markets Initiative (ABMI).
Sri Mulyani menyampaikan dukungannya pada kesiapan operasional CMIM sebagai jaring pengaman keuangan yang efektif di kawasan dan komponen penting dari jaring pengaman keuangan global.
“Kami sangat mendukung kebutuhan CMIM untuk membangun kredibilitas sebagai jaring pengaman keuangan kawasan yang dapat diandalkan, dapat diakses dan disukai oleh negara-negara anggota terutama pada saat krisis,” kata Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (4/5/2021).
Menkeu juga menyampaikan apresiasi atas capaian AMRO dalam perannya mengelola pengawasan makro ekonomi dan keuangan kawasan. Harapannya, AMRO juga dapat membangun mekanisme peningkatan CMIM.
“Kami juga ingin AMRO meningkatkan kapasitas dalam memberikan analisis yang berkualitas dan tepat waktu, serta saran dan dialog kebijakan,” ujar Menkeu.
Dukungan juga diberikan atas upaya berkelanjutan ABMI dalam mendorong perkembangan pasar obligasi di kawasan, khususnya dalam mendukung penerbitan Green Bond di berbagai negara yang saat ini berminat untuk mengatasi isu perubahan iklim.
Menkeu juga mendorong keselarasan dengan inisiatif green financing lainnya di kawasan ASEAN+3 maupun secara global agar dapat mendukung transisi menuju pembangunan yang lebih rendah karbon.
“Semakin berkembangnya konsensus global menuju green recovery, maka kita perlu meningkatkan dan memperkuat instrumen tentang green financing. Kami mendukung upaya berkelanjutan ABMI untuk lebih mengembangkan obligasi hijau, sosial dan keberlanjutan,” harap Menkeu.
Mengenai arah masa depan ekonomi dan keuangan ASEAN+3, Menkeu mendorong untuk memperluas arah strategis serta memperkuat kerja sama dan kolaborasi antaranggota ASEAN+3 maupun dengan kawasan lainnya di dunia.
Penguatan kerja sama ini diharapkan mampu untuk menghadapi dampak negatif pandemi Covid 19 dan membantu pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
(ind)