Mudik Dilarang, Konsumsi Listrik Jakarta Akan Melonjak 30,31%
loading...
A
A
A
JAKARTA - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya memastikan kesiapan listrik saat Lebaran tahun ini, ketika diperkirakan beban puncak selama hari H perayaan Idul Fitri yaitu 3.508,31 MW. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan, menuturkan angka ini serupa dengan beban puncak Jakarta saat akhir pekan selama pandemi COVID-19.
Jika dibandingkan dengan Idul Fitri tahun lalu, perkiraan beban puncak mengalami kenaikan sebesar 30,31% seiring dengan adanya larangan mudik imbas pandemi wabah corona atau Covid-19. Ditambah libur bersama Lebaran tahun ini dipindahkan akhir tahun.
"Kemungkinan besar karena enggak mudik, maka jualan kami bisa naik 30,3%. Mudah-mudahan perkiraan ini enggak meleset. Jadi bisa sesuai dengan apa yang diproyeksikan," kata Doddy di Jakarta, Jumat (22/5/2020).
Sambung dia menambahkan, aktivitas di rumah meningkat akibat kebijakan pemerintah yang menganjurkan bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Perseroan memastikan pasokan listrik aman karena perkiraan beban puncak saat Idul Fitri berada di bawah daya mampu pembangkit di Jakarta yang berada di angka 11.460 MW.
"Hal ini terjadi karena adanya pelarangan mudik oleh pemerintah dan adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah selama masa pandemi," jelasnya.
Lebib lanjut terang dia, beban puncak didistribusi Jakarta yang tertinggi tahun ini dicapai pada Maret 2020 sebesar 5164 mw. Adapun kenaikan itu terjadi pada pertengahan sebelum PSBB atau kondisi pandemi meluas.
"Jadi mungkin sekitar tanggal 15-16. Kemudian di April sendiri beban puncak tertinggi, jadi sudah mulai full karena waktu Maret ini hanya separuh bulan, pada April sudah langsung turun menjadi 4170 megawatt dan itu sudah full memasuki masa siaga covid-19," paparnya.
Jika dibandingkan dengan Idul Fitri tahun lalu, perkiraan beban puncak mengalami kenaikan sebesar 30,31% seiring dengan adanya larangan mudik imbas pandemi wabah corona atau Covid-19. Ditambah libur bersama Lebaran tahun ini dipindahkan akhir tahun.
"Kemungkinan besar karena enggak mudik, maka jualan kami bisa naik 30,3%. Mudah-mudahan perkiraan ini enggak meleset. Jadi bisa sesuai dengan apa yang diproyeksikan," kata Doddy di Jakarta, Jumat (22/5/2020).
Sambung dia menambahkan, aktivitas di rumah meningkat akibat kebijakan pemerintah yang menganjurkan bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Perseroan memastikan pasokan listrik aman karena perkiraan beban puncak saat Idul Fitri berada di bawah daya mampu pembangkit di Jakarta yang berada di angka 11.460 MW.
"Hal ini terjadi karena adanya pelarangan mudik oleh pemerintah dan adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah selama masa pandemi," jelasnya.
Lebib lanjut terang dia, beban puncak didistribusi Jakarta yang tertinggi tahun ini dicapai pada Maret 2020 sebesar 5164 mw. Adapun kenaikan itu terjadi pada pertengahan sebelum PSBB atau kondisi pandemi meluas.
"Jadi mungkin sekitar tanggal 15-16. Kemudian di April sendiri beban puncak tertinggi, jadi sudah mulai full karena waktu Maret ini hanya separuh bulan, pada April sudah langsung turun menjadi 4170 megawatt dan itu sudah full memasuki masa siaga covid-19," paparnya.
(akr)