Perhatian Khusus ke Provinsi Banten, Bahlil: Saya Seperti Pulang ke Kampung Sendiri

Minggu, 09 Mei 2021 - 14:47 WIB
loading...
Perhatian Khusus ke...
Provinsi Banten mendapatkan perhatian khusus dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto/Dok
A A A
BANTEN - Provinsi Banten mendapatkan perhatian khusus dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia . Seperti wilayah Kabupaten Batang dengan unggulan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Kabupaten Lebak juga memiliki potensi yang sama.

Terdapat tanah seluas 3.000 hektare di Kawasan Industri Cileles yang ‘clean and clear’, sehingga siap dikembangkan untuk menarik investor. Lokasi tersebut terletak 300 meter dari rencana pintu tol Cileles dan 6 kilometer dari rencana pintu tol Bojong.

“Kehadiran saya di sini seperti pulang ke kampung sendiri. Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dapat membuka kawasan-kawasan ekonomi baru," ujar Bahlil, Minggu (9/5/2021).



Selain itu didorong juga pembangunan pintu tol Cileles di jalan tol Serang-Panimbang, serta wilayah yang berpotensi menjadi kawasan industri terpadu di Lebak.

"Konektivitas antara Jakarta-Cilegon-Rangkasbitung di wilayah Banten. Serta adanya kawasan industri di sini akan meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah Lebak, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberdayakan pelaku usaha sekitar,” komentar

Kementerian Investasi/BKPM tidak hanya memiliki kewajiban untuk memfasilitasi investor yang akan berusaha di Indonesia, namun juga mendorong infrastruktur dan fasilitas pendukung investasi. Banyaknya kawasan industri di Indonesia akan menambah pilihan bagi investor, serta meningkatkan daya saing Indonesia dibanding negara lain.

“Kami akan buat masterplan pengembangan Kawasan Indudtri Terpadu di Lebak. Akan didorong seperti KIT Batang. Akses dekat pintu tol Bojong (Serang-Panimbang Fase 2) selesai 2023,” imbuh Bahlil.

Bahlil juga menambahkan peluang pengembangan proyek percontohan perikanan, terutama ikan patin, menggunakan teknologi. "Konsepnya akan memberdayakan masyarakat sekitar dengan sistem plasma inti. Lahan yang tersedia sebesar 13 hektare," katanya.

Mulyadi Jayabaya yang juga mantan Bupati Lebak 2003-2013 menyampaikan bahwa dalam pengalamannya mengelola Kabupaten Lebak, terdapat beberapa sektor investasi yang berpotensi untuk dikembangkan, seperti perumahan pemukiman, perkebunan dan kawasan industri.

“Kami senang Bapak Menteri berkunjung ke Lebak lihat potensi-potensi usaha yang ada di sini. Supaya Pak Menteri ingat selalu ke Lebak. Ada potensi kawasan industri di Cileles seluas 3000 hektar," ungkapnya.



"Tadi juga saya bawa ke Sentra Patin. Peluangnya bagus, potensinya produksi sampai 700 ton dalam satu bulan. Kita juga akan lakukan pembinaan kepada petani. Kita berikan pendidikan dasarnya supaya jalan,” kata Mulyadi.

Provinsi Banten berada pada peringkat keempat lokasi tujuan investasi terbesar pada triwulan I 2021 dengan nilai investasi Rp14,8 triliun. Nilai tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,0 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp7,8 triliun.

Sepanjang periode 2016-Triwulan I 2021, realisasi investasi di Kabupaten Lebak sebesar Rp7,5 triliun. Nilai ini berada pada posisi 7 dari 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten. Tiga besar realisasi investasi di Provinsi Banten berada di Kabupaten Tangerang (Rp87,27 triliun); Kota Cilegon (Rp84,33 triliun); dan Kabupaten Serang (Rp37,99 triliun).
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1103 seconds (0.1#10.140)