Mendag Agus Siap Jewer Pedagang yang Permainkan Harga Gula

Senin, 13 April 2020 - 12:53 WIB
loading...
Mendag Agus Siap Jewer...
Kementerian Perdagangan akan menindak tegas pedagang dan pihak-pihak lain yang mencoba mempermainkan harga gula di pasaran. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan berbagai kebutuhan bahan pokok, selama masa penanggulangan wabah Covid-19, sekaligus menjelang bulan puasa dan perayaan Idul Fitri terjamin. Berbagai langkah sudah dilakukan, antara lain bersinergi dengan Satgas Pangan, BUMN, dan industri.

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, pemerintah terus melakukan stabilisasi harga dan memastikan berbagai kebutuhan bahan pokok terjamin di pasar. Antara lain, mendorong industri untuk mempercepat produksi gula konsumsi dimana kebutuhan terus naik.

Pemerintah melakukan pemantauan kepada pabrik gula rafinasi yang sudah mendapat penugasan khusus untuk memproduksi gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP) agar stok tersedia juga harga lebih stabil mencapai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp12.500/kilogram.

Agus menegaskan, tindakan tegas akan dilakukan jika masih ada pedagang yang menjual gula dengan harga melebihi HET. Untuk itu, ia minta pedagang tradisional maupun ritel modern mematuhi ketetapan pemerintah dengan tidak mencoba mempermainkan harga sehingga menyulitkan masyarakat. Ia juga menegaskan wabah COVID-19 tidak mempengaruhi proses produksi gula baik dari sisi bahan baku maupun proses produksi.

"Jika harga gula pasir dijual lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan, saya bersama Satgas Pangan akan lakukan tindakan tegas," ujar Agus Suparmanto di Jakarta, Senin (13/4/2020).

Agus pekan lalu melakukan sidak antara lain ke pabrik PT Industri Gula Nusantara (IGN), PT Angels Product dan PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ), guna memastikan perusahaan yang menerima izin impor sudah melakukan proses pengolahan raw sugar menjadi gula kristal putih (GKP) sehingga bisa segera dilepas ke pasar untuk memenuhi ketersediaan gula di masyarakat.

Sekadar catatam, IGN memperoleh alokasi impor raw sugar untuk diolah menjadi GKP sebesar 97.000 ton dengan rincian sebesar 20.000 ton telah diterbitkan PI pada akhir tahun 2019; sebesar 37.000 ton telah diterbitkan PI pada tahun 2020; serta tambahan importasi sebesar 40.000 ton untuk pemenuhan kebutuhan gula sampai Juni 2020.

Adapun PT Angels Product mendapatkan mandat mengolah 10.000 ton gula rafinasi menjadi gula konsumsi dan sudah terealisasi 3.000 ton. Sisanya masih terus diproduksi. Sedangkan PT Sentra Usahatama Jaya yang berlokasi di Kawasan Industrial Estate Cilegon II (KIEC II) mendapatkan penugasan 20 ribu ton dan saat ini sudah terdistribusi sebanyak 2.025 ton.

Berbagai langkah dilakukan Kemendag guna menjamin ketersediaan dan menstabilikan harga gula. Antara lain menambah pasokan gula dari impor baik berupa raw sugar oleh pabrik gula swasta dan BUMN, serta impor gula konsumsi langsung oleh BUMN. Di samping itu, juga dilakukan penambahan pasokan dari pabrik gula dalam negeri melalui BUMN.

Mendag memastikan, dari hasil pemantauan di pasar, secara umum pasokan dan harga bahan pokok relatif stabil mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, dan bawang putih.

Ia juga mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terus menjaga pasokan dan harga bapok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag, diharapkan harga bapok akan terus terkendali khususnya di daerah-daerah di Indonesia.

"Kami akan terus berusaha menciptakan iklim usaha yang kondusif serta menjamin tersedianya bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat. Dengan begitu diharapkan terciptanya rasa kepercayaan bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat," tegas Mendag.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima mengapresiasi upaya Mendag Agus Suparmanto dalam menstabilisasi harga. Aria mengatakan, langkah Agus yang turun langsung ke industri hulu untuk mengawasi secara langsung proses produksi gula rafinasi menjadi gula pasir, sangat tepat untuk menstabilisasi harga gula. Ia mendorong pengawasan dilakukan mulai dari produsen hingga ke pasar ritel.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3099 seconds (0.1#10.140)