Menteri Basuki: Sekecil Apapun Inovasi Saya Apresiasi

Senin, 17 Mei 2021 - 08:21 WIB
loading...
Menteri Basuki: Sekecil Apapun Inovasi Saya Apresiasi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, perlu adanya inovasi baru untuk menunjang proyek pembangunan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, perlu adanya inovasi baru untuk menunjang proyek pembangunan. Lantaran hal itu, Ia selalu mengapresiasi apapun inovasi yang diterapkan.

"Saya mengapresiasi sekecil apapun inovasi yang dilakukan dalam pembangunan infrastruktur ," imbuh Basuki di Jakarta, Senin (17/5/2021).



Salah satunya adalah penggunaan Teknologi Lapisan Ferosemen dalam Program Bantuan Stimulus Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2021 ini. Teknologi ini digunakan untuk memperkuat struktur rumah masyarakat, meminimalisir kerusakan bangunan serta menjamin keselamatan bangunan dan penghuninya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi mengatakan, bahwa pihaknya melakukan inovasi dalam membangun rumah Program BSPS. Inovasi ini diperlukan agar rumah-rumah tersebut lebih kuat secara struktur bangunan dan layak dengan menggunakan Teknologi Lapisan Ferosemen yang merupakan inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR tahun 2017.

Khalawi melajutkan, bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah bantuan Program BSPS untuk membantu masyarakat memiliki hunian layak.

“Kami akan terus mendorong pelaksanaan Program BSPS di seluruh wilayah Indonesia. Program BSPS selain dapat meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang sebelumnya tidak layak huni menjadi layak huni dengan dana stimulan dari pemerintah,” tutur Khalawi

Menurut Kepala Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo Alwi Mahdali, Teknologi Lapisan Ferosemen ini merupakan metode perkuatan bangunan rumah berupa pasangan kawat (wiremesh) sebagai lapisan perkuatan pada dinding pasangan bata dan untuk menambah kekuatan struktur serta mengurangi atau menghilangkan penggunaan tulangan baja. Metode tersebut juga dinilai dapat mendukung kekuatan bangunan terhadap gempa.

Teknologi tersebut mudah diterapkan yang menghasilkan struktur lebih kuat, lentur, ekonomis, dan tahan lama, serta mudah diadaptasi. Rincian strukturnya terdiri dari dinding beton bertulang tipis dengan tebal 3 sentimeter dari mortar semen hidrolis yang berisi campuran 1 semen berbanding 2 hingga 3 pasir dan diberi tulangan 6 milimeter dari lapisan kawat anyam 1 milimeter.

Alwi melanjutkan, untuk mencapai hasil yang diinginkan, Tenaga Ahli dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Program BSPS harus menjelaskan detail pelaksanaan metode ini agar tukang bangunan di setiap Kelompok Penerima Bantuan (KPB) tidak kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3248 seconds (0.1#10.140)