Berkat Stimulus Properti, Tahun ini Pendapatan Pra Penjualan LPKR Bisa Tembus Rp3,5 Triliun

Rabu, 19 Mei 2021 - 10:27 WIB
loading...
Berkat Stimulus Properti,...
Foto/Ilustrasi
A A A

JAKARTA- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan EBITDA tahun 2020 sebesar Rp1,90 triliun, tumbuh 47% dibandingkan dari tahun sebelumnya Rp1,30 triliun. Pertumbuhan EBITDA memberikan dampak positif sebesar Rp633 miliar pada penghasilan tahun 2020.

Pada tahun 2020 juga, LPKR berhasil membukukan total pra penjualan sebesar Rp2,67 triliun atau naik 45% year-on-year (yoy), meningkat 7% di atas target pencapaian perusahaan. Pada tahun 2021, LPKR menargetkan pra penjualan sebesar Rp3,5 triliun yang diharapkan dapat dicapai dengan beberapa peluncuran rumah tapak yang baru.

Baca juga:Bisnis Properti Lippo Karawaci Perlahan Mulai Pulih

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi dan Isnaputra Iskandar dalam publikasi risetnya yang terbaru menyampaikan bahwa berbagai stimulus industri properti dari Pemerintah seperti pemangkasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pelonggaran loan to value (LTV) akan menguntungkan LPKR.

"Stimulus tersebut dapat meningkatkan pendapatan pra penjualan LPKR menjadi Rp3,5 triliun pada 2021," kata Aurellia.

Di sisi lain, Maybank Kim Eng Sekuritas memprediksi pendapatan LKPKR mencapai Rp17,17 triliun dan EBITDA Rp3,965 triliun pada 2021.

CEO LPKR John Riady mengatakan, meski dilanda pandemi Covid-19, tahun 2020 merupakan tahun yang baik bagi bisnis properti perseroan. LPKR membukukan lebih dari Rp2,67 triliun pra penjualan, naik 45% yoy.

"Saya yakin di masa mendatang kami akan menunjuk tahun 2020 sebagai titik balik bisnis properti yang divalidasikan oleh suksesnya peluncuran unit di Lippo Village. Seluruh unit yang ditawarkan dalam acara peluncuran habis dalam kurun waktu beberapa jam," katanya.

Pada lini recurring revenue, lanjut John, Siloam menunjukkan pertumbuhan EBITDA yang kuat yang didukung oleh perbaikan margin berkat bantuan dokter dan perawat yang berada di garda terdepan dalam mengatasi Covid-19.

"Meski bisnis recurring revenue kami yang lain mengalami dampak buruk akibat dari pandemi Covid-19, kami sudah mulai bisa melihat pemulihan bisnis serta kehidupan yang mendekati normal,” pungkasnya.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1245 seconds (0.1#10.140)