Memetakan Potensi Pariwisata Daerah Lewat Lomba Foto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Aksebilitas dan Informasi ( BAKTI Kominfo) coba melakukan pemetaan potensi pariwisata daerah penerima manfaat BAKTI, melalui Lomba Foto bagi masyarakat dan pelaku usaha pariwisata. Lomba Foto yang sukses digelar pada tanggal 3-26 Maret 2021 yang lalu berhasil mengumpulkan 2.499 foto dari 34 provinsi, 269 kabupaten dan 759 desa selama 3 minggu serta dilakukan melalui media digital .
“Keunikan dari program ini adalah kami berhasil memetakan potensi pariwisata daerah oleh masyarakat daerah yang hasilnya dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat di daerah tersebut secara langsung," jelas Direktur layanan TI untuk masyarakat dan pemerintah, Danny Januar Ismawan.
Sambung dia menerangkan, intinya adalah bagaimana melibatkan peran serta masyarakat di daerah penerima manfaat BAKTI pada masa COVID ini. Lalu empersiapkan mereka selama masa pandemi dan bersama-sama membangun pariwisata daerah melalui program digitalisasi yang merupakan misi yang kami emban sambil memberikan manfaat langsung kepada mereka.
Terdapat 100 peserta yang berhasil lolos ke tahapan berikutnya untuk memperebutkan hadiah utama, yang pengumumannya telah diumumkan pada tanggal 10 Mei 2021 yang lalu bertepatan dengan peluncuran pameran foto virtual bertajuk People, Products and Places of the Lesser-known Indonesia yang berlangsung antara 10-24 May 2021.
Pameran yang digelar oleh BAKTI Kominfo dipromosikan secara kolaboratif dengan KJRI Melbourne dan Kementerian Luar Negeri serta persatuan Guru Bahasa Indonesia di Victoria, Australia ini, mendapatkan sambutan luar biasa baik dari peserta lomba dan pelatihan, maupun dari lintas kementerian dan perwakilan Indonesia di luar negeri.
Acting Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Muniroh Rahim dalam sambutannya pada acara Pembukaan Pameran Foto virtual tersebut mengatakan, “Inisiatif BAKTI Kominfo melalui program Impact Adventures ini telah mengadopsi tiga program strategis sekaligus yaitu, pemanfaatan teknologi digital, pengembangan pariwisata khususnya Adventure Tourism dan pengembangan berbagai daerah di Indonesia. Tiga hal penting yang dapat membantu pemulihan sektor pariwisata terutama di daerah terpencil pasca COVID”.
Direktur Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, Yusron B. Ambary pada paparannya mengatakan, bahwa dalam kondisi vacuum karena pandemi seperti saat ini, diperlukan terobosan untuk tetap mengingatkan masyarakat dunia akan Indonesia.
"Atau dalam Bahasa diplomasi publik adalah Keeping Indonesia in the Heart and Mind of Global audience dan terobosan yang dilakukan oleh BAKTI dengan kerjasama pentahelix ini sangat penting dan dapat membantu tercapainya keinginan tersebut serta sejalan dengan misi Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri”.
Sementara itu, wakil dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang juga merupakan direktur dan kepala biro Penerangan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu yang memaparkan strategi Kemenparekraf pada kesempatan pembukaan pameran foto tersebut mengatakan
“Kami menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh BAKTI Kominfo yang telah bekerjasama dalam memperkuat strategi Kemenparekraf dalam hal pemetaan dan pengembangan destinasi terutama untuk daerah rintisan yang merupakan daerah penerima manfaat BAKTI serta pengembangannya melalui pemanfaatan teknologi digital dan pembangunan ekosistem digital di daerah yang mendukung pemulihan sektor pariwisata pasca COVID," terangnya.
Salah satu peserta yakni Oktav Beda mengaku senang bisa masuk dalam 100 besar event lomba fotografi yang diselenggarakan BAKTI Kominfo tersebut.
"Selama ini saya melihat masih jarang event seperti ini, di mana kita diminta mengambil gambar dan mempopulerkan tempat-tempat wisata di daerah kita sendiri serta dilatih untuk memerhatikan teknik serta sudut pandang pemirsa. Apalagi event ini bertujuan untuk memperkenalkan sudut-sudut terpencil daerah di Indonesia yang menarik dari sisi pariwista Adventure, ini benar-benar baru buat saya dan saya mendapat pengetahuan baru," tutur Oktav.
Peserta lainnya yang juga merupakan penulis cerpen asal NTT, Yanti Mesakh mengaku, awalnya sempat ogah-ogahan untuk mengikuti pelatihan setelah mendapat kesempatan masuk ke dalam 100 besar. Namun setelah mengikuti pelatihan kesan tersebut sirna.
“Saya sangat berterima kasih telah diberikan kesempatan dan bisa mengakses situs pelatihan online BAKTI Kominfo dan mengikuti pelatihan fotografi yang diberikan. Materi yang diberikan sangat menarik dan mudah dimengerti, sehingga saya yang nol pengetahuan tentang fotografi bisa mengerti dan mengaplikasikan ilmunya pada salah satu foto yang saya kirimkan yaitu bagaimana cara membuat bayangan bangunan yang saya potret memiliki pantulannya seolah di depan bangunan itu ada sebuah kolam yang besar,” ia pun mengatakan ilmu yang didapatnya dapat melengkapi kemampuannya sebagai penulis, 'Terima kasih banyak untuk BAKTI Kominfo' ucapnya lagi.
“Keunikan dari program ini adalah kami berhasil memetakan potensi pariwisata daerah oleh masyarakat daerah yang hasilnya dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat di daerah tersebut secara langsung," jelas Direktur layanan TI untuk masyarakat dan pemerintah, Danny Januar Ismawan.
Sambung dia menerangkan, intinya adalah bagaimana melibatkan peran serta masyarakat di daerah penerima manfaat BAKTI pada masa COVID ini. Lalu empersiapkan mereka selama masa pandemi dan bersama-sama membangun pariwisata daerah melalui program digitalisasi yang merupakan misi yang kami emban sambil memberikan manfaat langsung kepada mereka.
Terdapat 100 peserta yang berhasil lolos ke tahapan berikutnya untuk memperebutkan hadiah utama, yang pengumumannya telah diumumkan pada tanggal 10 Mei 2021 yang lalu bertepatan dengan peluncuran pameran foto virtual bertajuk People, Products and Places of the Lesser-known Indonesia yang berlangsung antara 10-24 May 2021.
Pameran yang digelar oleh BAKTI Kominfo dipromosikan secara kolaboratif dengan KJRI Melbourne dan Kementerian Luar Negeri serta persatuan Guru Bahasa Indonesia di Victoria, Australia ini, mendapatkan sambutan luar biasa baik dari peserta lomba dan pelatihan, maupun dari lintas kementerian dan perwakilan Indonesia di luar negeri.
Acting Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Muniroh Rahim dalam sambutannya pada acara Pembukaan Pameran Foto virtual tersebut mengatakan, “Inisiatif BAKTI Kominfo melalui program Impact Adventures ini telah mengadopsi tiga program strategis sekaligus yaitu, pemanfaatan teknologi digital, pengembangan pariwisata khususnya Adventure Tourism dan pengembangan berbagai daerah di Indonesia. Tiga hal penting yang dapat membantu pemulihan sektor pariwisata terutama di daerah terpencil pasca COVID”.
Direktur Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, Yusron B. Ambary pada paparannya mengatakan, bahwa dalam kondisi vacuum karena pandemi seperti saat ini, diperlukan terobosan untuk tetap mengingatkan masyarakat dunia akan Indonesia.
"Atau dalam Bahasa diplomasi publik adalah Keeping Indonesia in the Heart and Mind of Global audience dan terobosan yang dilakukan oleh BAKTI dengan kerjasama pentahelix ini sangat penting dan dapat membantu tercapainya keinginan tersebut serta sejalan dengan misi Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri”.
Sementara itu, wakil dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang juga merupakan direktur dan kepala biro Penerangan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu yang memaparkan strategi Kemenparekraf pada kesempatan pembukaan pameran foto tersebut mengatakan
“Kami menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh BAKTI Kominfo yang telah bekerjasama dalam memperkuat strategi Kemenparekraf dalam hal pemetaan dan pengembangan destinasi terutama untuk daerah rintisan yang merupakan daerah penerima manfaat BAKTI serta pengembangannya melalui pemanfaatan teknologi digital dan pembangunan ekosistem digital di daerah yang mendukung pemulihan sektor pariwisata pasca COVID," terangnya.
Salah satu peserta yakni Oktav Beda mengaku senang bisa masuk dalam 100 besar event lomba fotografi yang diselenggarakan BAKTI Kominfo tersebut.
"Selama ini saya melihat masih jarang event seperti ini, di mana kita diminta mengambil gambar dan mempopulerkan tempat-tempat wisata di daerah kita sendiri serta dilatih untuk memerhatikan teknik serta sudut pandang pemirsa. Apalagi event ini bertujuan untuk memperkenalkan sudut-sudut terpencil daerah di Indonesia yang menarik dari sisi pariwista Adventure, ini benar-benar baru buat saya dan saya mendapat pengetahuan baru," tutur Oktav.
Peserta lainnya yang juga merupakan penulis cerpen asal NTT, Yanti Mesakh mengaku, awalnya sempat ogah-ogahan untuk mengikuti pelatihan setelah mendapat kesempatan masuk ke dalam 100 besar. Namun setelah mengikuti pelatihan kesan tersebut sirna.
“Saya sangat berterima kasih telah diberikan kesempatan dan bisa mengakses situs pelatihan online BAKTI Kominfo dan mengikuti pelatihan fotografi yang diberikan. Materi yang diberikan sangat menarik dan mudah dimengerti, sehingga saya yang nol pengetahuan tentang fotografi bisa mengerti dan mengaplikasikan ilmunya pada salah satu foto yang saya kirimkan yaitu bagaimana cara membuat bayangan bangunan yang saya potret memiliki pantulannya seolah di depan bangunan itu ada sebuah kolam yang besar,” ia pun mengatakan ilmu yang didapatnya dapat melengkapi kemampuannya sebagai penulis, 'Terima kasih banyak untuk BAKTI Kominfo' ucapnya lagi.
(akr)