Kembangkan Pertanian di Tengah Perkotaan, Kendari Disupport Kementan

Jum'at, 28 Mei 2021 - 20:43 WIB
loading...
Kembangkan Pertanian di Tengah Perkotaan, Kendari Disupport Kementan
Kota Kendari tengah mengembangkan pola pertanian terintegrasi. Atas hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan pertanian di Kota Kendari. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Meski kota yang tengah berkembang pesat, faktanya Kendari memiliki areal persawahan dan sarana pendukung pertanian lainnya yang cukup lengkap. Kota Kendari pun tengah mengembangkan pola pertanian terintegrasi.



Atas hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan pertanian di Kota Kendari. Menteri Pertanian (Mentan) Syahul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi pertanian yang masih bertahan di tengah perkotaan.

Bahkan menurutnya, pertanian di kota memiliki potensi besar untuk berakselerasi, sebab urban farming atau pertanian di perkotaan hanya memerlukan sentuhan mekanisasi dengan dukungan benih dan bibit berkualitas, serta asupan pupuk yang cukup.

"Intinya kalau kemarin pertanian hanya ada di desa, maka sekarang kita perkuat pertanian di kota," kata Mentan SYL.

Ia berharap semua stakeholder terkait bersatu padu membangun sektor pertanian di tengah kota. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, Kota Kendari memiliki potensi pertanian yang begitu jelas.

"Sumber daya lahannya jelas, pasokan airnya jelas, pasarnya juga jelas.Kebutuhan pertanian di Kota Kendari ini sangat lengkap.Ada pula kebijakan pertanian organik.Potensi ini harus dimksimalkan," ujar Dedi saat bertemu Wali Kota Kendari di rumah jabatan, Jumat (28/5/2021).

Dedi mengapresasi di tengah kota masih ada lahan persawahan yang cukup besar. "Bahkan ada ladang, perkebunan bahkan hutan," tutur Dedi.

Di kota, salah satu potensi pertanian yang bisa dikembangkan adalah urban farming, utamanya vertical farming. "Selama ini kesulitan pengembangan pertanian itu karena pasarnya tak jelas. Maka terjadilah fluktuasi harga. Tapi di Kota Kendari ini semuanya sudah terintegrasi dengan baik," tutur Dedi.

Ia memaparkan, faktor-faktor penting yang mempengaruhi perkembangan pertanian. Dari beberapa hasil riset, inovasi teknologi, prasarana dan sarana menyumbangkan sekitar 25 persen untuk pembangunan pertanian. Sama halnya dengan kebijakan yang juga menyumbangkan sebesar 25 persen untuk pembangunan pertanian.

"Yang paling besar adalah Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pembangunan sektor pertanian. Maka, kami inginmenggenjot SDM pertanian di Kota Kendari melalui pemberdayaan pertanian, yakni petani dan penyuluh sebagai agen utama pertanian kita," tegas Dedi.

Kementan memiliki Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang merupakan pemberdayaan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) gang berpusat di kecamatan.

"BPP ini pernah mengantarkan Indonesia swasembada beras.Kita akan aktifkan kembali agar produktivitas pertanian kita meningkat," ujar dia.



Tahun ini, Dedi memaparkan jika seluruh BPP akandilengkapi dengan sarana IT (Informasi Teknologi) seperti modem, komputer, jaringan internet dan lain-lain.

"Kita genjot juga pelatiihan kepenyuluhan maupun tematiknya. Juga petani milenial kita akan fokuskan. Kita arahkan petani milenial di Kota Kendari ini untuk mengembangkan urban faming. Kita akan identifikasi pembangunan SDM-nya," ulas Dedi.

Pada kesempatan sama, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menjelaskan, meski perkotaan, namun wilayahnya masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas.

"Saat ini kami memiliki sawah seluas 850 hektar dengan potensi pengembangan skitar 2.000 hektar. Kami juga punya agro, ada juga perkebunan sekitar 2.500 hektar, ladang 1.200 hektar dan lainnya," tutur Sulkarnain.

Dari luasan 850 hektar sawah, 450 hektar di antaranya dikembangkan untuk padi organik. Agar tetap bertahan, Sulkarnain mengaku telah menerbitkan kebijakn agar sektor pertanian tak tergerus pemukiman dan industri.

"Kita pertahankan agar tidak tumpang tindih dengan pemukiman. Kita lakukan penataan kawasan. Potensi pertanian yang kita miliki kita kembangkan dan pertahankan," tutur dia.

Selanjutnya, agar terserap pasar dengan baik, sejumlah kebijakan juga diambil Sulkarnain. Di antaranya mewajibkan ASN (Aparatur Sipil Negara) di Kota Kendari untuk membeli beras petani. Ia juga mewajibkan, seluruh hotel dan restoran menyerap hasil bumi petani.

"Kami juga bentuk Perusda untuk mengoneksikan petani dan pasar. Perusda akan menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk pertanian yang terkoneksi dengan industri hotel dan restoran," ujar dia.

Lebih lanjut Ia berharap sinergi dengan Kementan agar dapat terus terjalin, utamanya dalam mendukung sektor pertanian seperti pasokan kebutuhan alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, benih dan lain sebagainya.

"Kami ingin sinergi ini tetap terjalin dan ke depan kita semakin bisa meningkatkan produktivitas pertanian kami di Kota Kendari ini," tutur Sulkarnain.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1863 seconds (0.1#10.140)