Kantongi Vaksin Sinopharm Bikin Erick Thohir Pede Ekonomi Tumbuh 4-5% di Akhir 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menerangkan, program vaksinasi nasional menjadi dasar target pertumbuhan ekonomi di kisaran 4-6% pada kuartal akhir IV-2021 atau akhir tahun ini. Terlebih Indonesia baru saja kembali kedatangan vaksin Covid-19 jenis Sinopharm, hasil produksi Beijing Bio-Institute of Biological Products Co Ltd, Sinopharm.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut, hingga Minggu (30/5/2021), jumlah masyarakat yang menjalani vaksinasi kesatu sudah mencapai 16.304.700 orang, dan vaksinasi kedua 10.584.489 orang.
"Kita berharap dengan percepatan vaksinasi ini kita mengharapkan ekonomi tumbuh lagi, prediksi pemerintah kita akan mulai tumbuh lagi seperti di tahun-tahun sebelumnya yaitu 4-5 persen di akhir tahun (2021) atau awal tahun depan," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Senin (31/5/2021).
Meski begitu, penanganan pandemi harus mendapat dukungan seluruh kelompok masyarakat dengan menerapkan protokol kesesatan secara disiplin.
"Karena kita tahu, dengan vaksinasi justru ini membantu kita dari penularan dan kematian, dan terpenting juga ekonominya sendiri, kita bisa mengurangi pelepasan dari pengurangan tenaga kerja agar kita bisa mempercepat ekonomi kita balik. Kami berharap dukungan dari masyarakat segala golongan mari disiplin prokes," katanya.
Senada, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, atau BSI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini mencapai 5%. Ekonomi syariah pun menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional.
Hal itu didorong oleh kebijakan fiskal countercyclical yang dinilai meningkatkan mobilitas masyarakat, terutama momentum Ramadhan lalu yang diyakini mendorong growth driver pada kuartal mendatang.
"Selain itu, akselerasi peningkatan ZISWAF diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen safety net untuk membangun ketahanan ekonomi umat,” kata Chief of Economist PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, Banjaran Surya Indrastomo.
Pertumbuhan ekonomi makro pada kuartal II didorong oleh berbagai faktor di antaranya pemulihan konsumsi masyarakat, percepatan program vaksinasi, insentif pajak kendaraan bermotor, serta rencana penerapan kegiatan belajar mengajar secara luring pada tahun ajaran baru.
Berbagai langkah dan strategi untuk pemulihan ekonomi nasional telah dilakukan. Pemerintah telah mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai program diantaranya dengan meningkatkan belanja pemerintah serta akselerasi implementasi program PEN.
Dengan realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional di sektor kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, subsidi UMKM dan subsidi korporasi sebesar Rp155,63 Triliun.
Di sektor perbankan sendiri, OJK telah memberikan stimulus relaksasi PPnBM untuk pembiayaan kendaraan baru, DP 0 persen untuk property dan fokus membangun industri UMKM melalui digitalisasi transaksi di berbagai platform e-commerce.
Generasi milenial sebagai digital native diprediksi menjadi agen penggerak untuk pertumbuhan ekonomi berbasis digital melalui pola konsumsi yang unik di platform media sosial, aplikasi dan online.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut, hingga Minggu (30/5/2021), jumlah masyarakat yang menjalani vaksinasi kesatu sudah mencapai 16.304.700 orang, dan vaksinasi kedua 10.584.489 orang.
"Kita berharap dengan percepatan vaksinasi ini kita mengharapkan ekonomi tumbuh lagi, prediksi pemerintah kita akan mulai tumbuh lagi seperti di tahun-tahun sebelumnya yaitu 4-5 persen di akhir tahun (2021) atau awal tahun depan," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Senin (31/5/2021).
Meski begitu, penanganan pandemi harus mendapat dukungan seluruh kelompok masyarakat dengan menerapkan protokol kesesatan secara disiplin.
"Karena kita tahu, dengan vaksinasi justru ini membantu kita dari penularan dan kematian, dan terpenting juga ekonominya sendiri, kita bisa mengurangi pelepasan dari pengurangan tenaga kerja agar kita bisa mempercepat ekonomi kita balik. Kami berharap dukungan dari masyarakat segala golongan mari disiplin prokes," katanya.
Senada, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, atau BSI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini mencapai 5%. Ekonomi syariah pun menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional.
Hal itu didorong oleh kebijakan fiskal countercyclical yang dinilai meningkatkan mobilitas masyarakat, terutama momentum Ramadhan lalu yang diyakini mendorong growth driver pada kuartal mendatang.
"Selain itu, akselerasi peningkatan ZISWAF diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen safety net untuk membangun ketahanan ekonomi umat,” kata Chief of Economist PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, Banjaran Surya Indrastomo.
Pertumbuhan ekonomi makro pada kuartal II didorong oleh berbagai faktor di antaranya pemulihan konsumsi masyarakat, percepatan program vaksinasi, insentif pajak kendaraan bermotor, serta rencana penerapan kegiatan belajar mengajar secara luring pada tahun ajaran baru.
Berbagai langkah dan strategi untuk pemulihan ekonomi nasional telah dilakukan. Pemerintah telah mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai program diantaranya dengan meningkatkan belanja pemerintah serta akselerasi implementasi program PEN.
Dengan realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional di sektor kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, subsidi UMKM dan subsidi korporasi sebesar Rp155,63 Triliun.
Di sektor perbankan sendiri, OJK telah memberikan stimulus relaksasi PPnBM untuk pembiayaan kendaraan baru, DP 0 persen untuk property dan fokus membangun industri UMKM melalui digitalisasi transaksi di berbagai platform e-commerce.
Generasi milenial sebagai digital native diprediksi menjadi agen penggerak untuk pertumbuhan ekonomi berbasis digital melalui pola konsumsi yang unik di platform media sosial, aplikasi dan online.
(akr)