Bos Pertamina Patra Niaga Ungkap 4 Tantangan Operasional Pertashop

Selasa, 01 Juni 2021 - 05:43 WIB
loading...
Bos Pertamina Patra Niaga Ungkap 4 Tantangan Operasional Pertashop
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution memaparkan sejumlah tantangan dalam operasional Pertashop . Sebagai informasi, Pertashop adalah lembaga penyalur Pertamina skala kecil yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk Pertamina ritel lainnya yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur pertamina lainnya.

"Tantangan pertama adalah untuk mencari mitra dan lokasi yang lahan strategis dan bisa dijangkau dengan mobil tangki 5.000-8.000 liter. Apabila lokasi-lokasi tersebut tidak bisa dijangkau oleh mobil tangki 5.000 liter, kami tidak akan memberikan rekomendasi," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (31/5/2021).



Untuk menghadapi tantangan tersebut, Pertamina melakukan kerja sama strategis dengan kementerian dan instansi terkait dan memaksimalkan kanal website pendaftaran melalui website https://kemitraan.pertamina.com, call center 135, serta akun media sosial perusahaan.

Tantangan kedua adalah terkait produksi, distribusi dan instalasi aspek teknis Pertashop. Untuk optimalisasi proses produksi, Pertamina bersinergi dengan BUMN dan UMKM konstruksi di mana saat ini mitra dimungkinkan memilih mitra konstruksi sendiri dengan merujuk pada list mitra yang direkomendasikan oleh Pertamina. "Saat ini sudah ada 53 mitra yang tersebar di seluruh provinsi," ungkapnya.

Tantangan ketiga dari sisi pembiayaan permodalan calon mitra dalam membangun Pertashop. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dalam optimalisasi program KUR bagi calon mitra Pertashop.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian, beberapa perbankan bank Himbara untuk membantu pembiayaan seperti KUR dan program kredit lainnya," jelas dia.



Terakhir, perlu penyederhanaan perizinan Pertashop terutama terkait izin lingkungan dan izin mendirikan bangunan. "Sampai saat ini kami berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan KLHK untuk penyederhanaan perizinan Pertashop ini," imbuhnya.

Hingga 30 Mei 2021 terdapat outlet Pertashop yang sudah dan siap beroperasi sejumlah 2.100 unit di seluruh Indonesia. Adapun tahun 2021 ditargetkan akan dibangun 10.000 Pertashop.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2290 seconds (0.1#10.140)