Luncurkan Green Saving, DBS Ajak Masyarakat Menabung Sekaligus Berdonasi untuk Petani Kakao
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank DBS Indonesia meluncurkan produk tabungan rekening Green Savings, Jumat (4/6). Dengan produk teranyar ini, nasabah tak sekedar menabung tapi juga bisa berdonasi untuk keberlangsungan sosial dan lingkungan.
Kepedulian dan kemauan nasabah untuk berkontribusi dalam memberikan dampak positif terhadap sosial dan lingkungan cenderung meningkat saat ini. Hal ini diperkuat oleh studi dari Deloitte bertajuk “Shifting sands: How consumer behaviour is embracing sustainability”, di mana 43% konsumen memilih brand yang telah melakukan praktik dan memiliki nilai sustainability dalam bisnisnya.
Studi tersebut juga mengungkap bahwa semakin affluent seorang konsumen, semakin besar kemungkinan mereka mengadopsi gaya hidup berkelanjutan. "Melihat adanya tren dan kepedulian masyarakat terhadap nilai-nilai sustainability, DBS berkomitmen mewujudkan aspirasi nasabah dalam berkontribusi memberikan dampak positif terhadap sosial dan lingkungan," ujar Head of Segmentation, Liabilities, and Mortgage PT Bank DBS Indonesia, Festia Pisa Valensia, dalam eTalk Series bertajuk “Building Social Impact through Wealth Growth” akhir pekan lalu, dikutip Minggu (6/6/2021).
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan misi Bank DBS Indonesia menjadi Best Bank for a Better World, yang bertujuan memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan.
"Kami juga sedang menuju future of banking dari aspek sustainability dengan menghadirkan produk-produk berprinsip ESG (Environmental, Social and Governance), salah satunya adalah rekening Green Savings. Kami menargetkan pembukaan 2.000 rekening dari nasabah private dan priority banking Bank DBS Indonesia,” ungkapnya.
Festia pun lantas menjelaskan perbedaan Green Saving dengan produk tabungan lainnya. Menurut dia, dengan memilih produk tabungan Green Saving, nasabah bisa menabung sekaligus berdonasi melalui penyisihan langsung sebagian bunga tabungan.
"Green Saving ini satu-satunya tabungan yang kami luncurkan untuk bisa memberikan wadah bagi Anda yang ingin berkontribusi langsung terhadap ESG atau sustainability. Di Green Saving ini, berapapun jumlah bunga tabungan nasabah akan disisihkan 50% secara otomatis setiap akhir bulan untuk didonasikan ke Krakakoa," bebernya.
n
Sebagai informasi, Krakakoa yang mungkin dikenal publik sebagai produk makanan cokelat ini dibentuk dengan misi untuk meningkatkan taraf hidup petani kakao di Indonesia dan mendorong pertanian kakao yang berkelanjutan dalam aspek lingkungan maupun bisnis.
CEO Krakakoa, Sabrina Mustopo mengatakan, dengan prinsip ‘farmer-to-bar’, para petani telah dibekali pelatihan dan dukungan untuk menghasilkan biji kakao berkualitas tinggi. "Sehingga, kami dapat menjamin harga beli yang tetap sebelum memproses kakao tersebut menjadi berbagai produk yang siap dijual dan dikonsumsi," ungkapnya.
Guna mengakselerasi misi Krakakoa, pihaknya menjalin kerja sama strategis bersama Bank DBS Indonesia untuk membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat sehingga dapat turut berkontribusi mendukung keberlangsungan petani dan pertanian kakao.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Gita Syahrani berharap sektor perbankan dan keuangan dapat bergotong royong dengan daerah untuk menghubungkan sektor-sektor yang sebelumnya tidak terintegrasi lewat pendekatan kawasan industri alam di desa dengan payung ESG. "Ini akan mendorong dampak berkelanjutan yang lebih holistik,” tandasnya.
Kepedulian dan kemauan nasabah untuk berkontribusi dalam memberikan dampak positif terhadap sosial dan lingkungan cenderung meningkat saat ini. Hal ini diperkuat oleh studi dari Deloitte bertajuk “Shifting sands: How consumer behaviour is embracing sustainability”, di mana 43% konsumen memilih brand yang telah melakukan praktik dan memiliki nilai sustainability dalam bisnisnya.
Studi tersebut juga mengungkap bahwa semakin affluent seorang konsumen, semakin besar kemungkinan mereka mengadopsi gaya hidup berkelanjutan. "Melihat adanya tren dan kepedulian masyarakat terhadap nilai-nilai sustainability, DBS berkomitmen mewujudkan aspirasi nasabah dalam berkontribusi memberikan dampak positif terhadap sosial dan lingkungan," ujar Head of Segmentation, Liabilities, and Mortgage PT Bank DBS Indonesia, Festia Pisa Valensia, dalam eTalk Series bertajuk “Building Social Impact through Wealth Growth” akhir pekan lalu, dikutip Minggu (6/6/2021).
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan misi Bank DBS Indonesia menjadi Best Bank for a Better World, yang bertujuan memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan.
"Kami juga sedang menuju future of banking dari aspek sustainability dengan menghadirkan produk-produk berprinsip ESG (Environmental, Social and Governance), salah satunya adalah rekening Green Savings. Kami menargetkan pembukaan 2.000 rekening dari nasabah private dan priority banking Bank DBS Indonesia,” ungkapnya.
Festia pun lantas menjelaskan perbedaan Green Saving dengan produk tabungan lainnya. Menurut dia, dengan memilih produk tabungan Green Saving, nasabah bisa menabung sekaligus berdonasi melalui penyisihan langsung sebagian bunga tabungan.
"Green Saving ini satu-satunya tabungan yang kami luncurkan untuk bisa memberikan wadah bagi Anda yang ingin berkontribusi langsung terhadap ESG atau sustainability. Di Green Saving ini, berapapun jumlah bunga tabungan nasabah akan disisihkan 50% secara otomatis setiap akhir bulan untuk didonasikan ke Krakakoa," bebernya.
n
Sebagai informasi, Krakakoa yang mungkin dikenal publik sebagai produk makanan cokelat ini dibentuk dengan misi untuk meningkatkan taraf hidup petani kakao di Indonesia dan mendorong pertanian kakao yang berkelanjutan dalam aspek lingkungan maupun bisnis.
CEO Krakakoa, Sabrina Mustopo mengatakan, dengan prinsip ‘farmer-to-bar’, para petani telah dibekali pelatihan dan dukungan untuk menghasilkan biji kakao berkualitas tinggi. "Sehingga, kami dapat menjamin harga beli yang tetap sebelum memproses kakao tersebut menjadi berbagai produk yang siap dijual dan dikonsumsi," ungkapnya.
Guna mengakselerasi misi Krakakoa, pihaknya menjalin kerja sama strategis bersama Bank DBS Indonesia untuk membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat sehingga dapat turut berkontribusi mendukung keberlangsungan petani dan pertanian kakao.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Gita Syahrani berharap sektor perbankan dan keuangan dapat bergotong royong dengan daerah untuk menghubungkan sektor-sektor yang sebelumnya tidak terintegrasi lewat pendekatan kawasan industri alam di desa dengan payung ESG. "Ini akan mendorong dampak berkelanjutan yang lebih holistik,” tandasnya.
(ind)