Jadi Ketua Umum Aftech, Pandu Sjahrir Optimistis Potensi Fintech di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) periode 2021–2025 Pandu Patria Sjahrir bertekad untuk membantu memenuhi akses layanan keuangan berbasis teknologi bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Karena menurut data yang ada, 75% masyarakat Indonesia saat ini masih belum memiliki akses yang memadai kepada layanan jasa keuangan .
“Meski masih dalam tahap awal, saya yakin layanan teknologi finansial di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar seperti di China dan Amerika untuk mendukung ekonomi nasional dan inklusi keuangan,” ujar Pandu dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/6/2021).
Sebagai asosiasi resmi yang ditunjuk oleh OJK dalam penyelenggaraan inovasi keuangan digital, Pandu ingin Aftech bisa terus mendorong pelaku industri untuk berinovasi dalam pengembangan infrastruktur digital berbasis market conduct.
“Aftech juga akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan pihak regulator dalam dukungan regulasi untuk memberikan keleluasaan dan kontrol yang seimbang. Semua ini semata-mata demi pengembangan layanan industri finansial yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia,” lanjutnya.
Berdasarkan rapat tersebut, Pandu dinyatakan memenuhi persyaratan pemilihan hingga lolos uji kelayakan (fit and proper test). Penetapan Pandu sebagai Ketua Aftech tercantum dalam Rapat secara virtual itu dihadiri oleh 190 anggota tetap atau 67 persen dari total 282 anggota tetap, dan tiga anggota kehormatan.
Pandu terpilih sebagai pimpinan Aftech atas latar belakangnya sebagai Presiden Komisaris SEA Group Indonesia, yang menaungi PT Airpay Internasional Indonesia (ShopeePay). Ia juga tercatat sebagai investor beberapa perusahaan teknologi di Indonesia melalui AC Venture dan Indies Capital. Susunan dewan pengurus lainnya pun merupakan para pimpinan dari perusahaan-perusahaan fintech.
Selain Pandu Sjahrir, beberapa tokoh di bidang industri teknologi juga terpilih ke dalam susunan kepengurusan Aftech periode 2021-2025. Di antaranya terdapat eks Menkominfo RI, Rudiantara yang menempati posisi sebagai Ketua Dewan Pengawas dan pendiri CekAja, John Patrick Ellis sebagai Ketua Dewan Kehormatan/Etik.
“Meski masih dalam tahap awal, saya yakin layanan teknologi finansial di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar seperti di China dan Amerika untuk mendukung ekonomi nasional dan inklusi keuangan,” ujar Pandu dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/6/2021).
Sebagai asosiasi resmi yang ditunjuk oleh OJK dalam penyelenggaraan inovasi keuangan digital, Pandu ingin Aftech bisa terus mendorong pelaku industri untuk berinovasi dalam pengembangan infrastruktur digital berbasis market conduct.
“Aftech juga akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan pihak regulator dalam dukungan regulasi untuk memberikan keleluasaan dan kontrol yang seimbang. Semua ini semata-mata demi pengembangan layanan industri finansial yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia,” lanjutnya.
Berdasarkan rapat tersebut, Pandu dinyatakan memenuhi persyaratan pemilihan hingga lolos uji kelayakan (fit and proper test). Penetapan Pandu sebagai Ketua Aftech tercantum dalam Rapat secara virtual itu dihadiri oleh 190 anggota tetap atau 67 persen dari total 282 anggota tetap, dan tiga anggota kehormatan.
Pandu terpilih sebagai pimpinan Aftech atas latar belakangnya sebagai Presiden Komisaris SEA Group Indonesia, yang menaungi PT Airpay Internasional Indonesia (ShopeePay). Ia juga tercatat sebagai investor beberapa perusahaan teknologi di Indonesia melalui AC Venture dan Indies Capital. Susunan dewan pengurus lainnya pun merupakan para pimpinan dari perusahaan-perusahaan fintech.
Selain Pandu Sjahrir, beberapa tokoh di bidang industri teknologi juga terpilih ke dalam susunan kepengurusan Aftech periode 2021-2025. Di antaranya terdapat eks Menkominfo RI, Rudiantara yang menempati posisi sebagai Ketua Dewan Pengawas dan pendiri CekAja, John Patrick Ellis sebagai Ketua Dewan Kehormatan/Etik.
(fai)