Temuan Cadangan Migas Baru di Kalimantan Jadi Bukti Prospek RI Masih Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai, penemuan cadangan minyak dan gas (migas) di lepas pantai Kalimantan Timur memberikan sinyal bahwa Indonesia masih memiliki potensi cadangan migas yang cukup besar.
Temuan cadangan migas ini setelah dilakukan kegiatan pemboran sumur appraisal Maha-2 di Wilayah Kerja West Ganal. Pemboran dimulai pada tanggal 16 April 2021 dan mencapai kedalaman akhir yaitu 2.970 meter dengan kedalaman air 1.115 meter pada tanggal 12 Mei 2021.
"Ini salah satu sinyal bahwa Indonesia masih punya cadangan migas yang cukup besar dan ini bukan sinyal yang pertama. Sinyal sebelumnya di blok West Madura pun sudah ditemukan. Saya kira dengan penemuan cadangan migas yang dilakukan Eni menambah sinyal bahwa industri migas kita belum sunset," ujarnya saat dihubungi, Selasa (8/6/2021).
Menurut dia, penemuan cadangan di lapangan Maha ini juga menunjukkan investasi hulu migas Indonesia masih cukup menjanjikan. Penemuan ini menunjukkan kepercayaan Eni sebagai salah satu perusahaan migas asal Italia terhadap prospek industri hulu migas di Indonesia.
"Ini seperti gula untuk menarik semut, dalam hal ini investor, bahwa Indonesia ini masih punya prospek besar. Tinggal bagaimana kita bisa mengoptimalkan potensi yang ada," ungkapnya.
Eni merupakan operator Blok West Ganal melalui afiliasinya, Eni West Ganal Limited, yang memegang 40% participating interest. Sementara Neptune Energy West Ganal B.V. dan PT Pertamina Hulu West Ganal masing-masing memegang 30%. "Investasi hulu migas Indonesia masih menjanjikan dengan banyaknya cadangan yang belum dieksplorasi dan belum dioptimalkan," tandas Mamit.
Temuan cadangan migas ini setelah dilakukan kegiatan pemboran sumur appraisal Maha-2 di Wilayah Kerja West Ganal. Pemboran dimulai pada tanggal 16 April 2021 dan mencapai kedalaman akhir yaitu 2.970 meter dengan kedalaman air 1.115 meter pada tanggal 12 Mei 2021.
"Ini salah satu sinyal bahwa Indonesia masih punya cadangan migas yang cukup besar dan ini bukan sinyal yang pertama. Sinyal sebelumnya di blok West Madura pun sudah ditemukan. Saya kira dengan penemuan cadangan migas yang dilakukan Eni menambah sinyal bahwa industri migas kita belum sunset," ujarnya saat dihubungi, Selasa (8/6/2021).
Menurut dia, penemuan cadangan di lapangan Maha ini juga menunjukkan investasi hulu migas Indonesia masih cukup menjanjikan. Penemuan ini menunjukkan kepercayaan Eni sebagai salah satu perusahaan migas asal Italia terhadap prospek industri hulu migas di Indonesia.
"Ini seperti gula untuk menarik semut, dalam hal ini investor, bahwa Indonesia ini masih punya prospek besar. Tinggal bagaimana kita bisa mengoptimalkan potensi yang ada," ungkapnya.
Eni merupakan operator Blok West Ganal melalui afiliasinya, Eni West Ganal Limited, yang memegang 40% participating interest. Sementara Neptune Energy West Ganal B.V. dan PT Pertamina Hulu West Ganal masing-masing memegang 30%. "Investasi hulu migas Indonesia masih menjanjikan dengan banyaknya cadangan yang belum dieksplorasi dan belum dioptimalkan," tandas Mamit.
(ind)