Wanti-Wanti Menteri Teten kepada Pelaku UMKM: Ke Depan hanya Ada Satu Pasar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ke depan, di dunia ini hanya akan terbentuk satu market saja, yakni pasar digital yang merupakan bagian dari ekonomi global. Makanya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan bahwa pelaku UMKM harus mulai masuk ke produk-produk inovasi berbasis teknologi.
"Artinya, kita harus mampu membangun produk unggulan kita, sesuai dengan kekhasan dan keunikan tersendiri yang kita miliki," ucap Teten, pada acara Interview Video Podcast bersama Putri Tanjung, di The Hallway, Pasar Kosambi, Bandung, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Awas!! Beredar Lagi Surat Palsu Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer
Di samping itu, lanjutnya, tren produk dan lifestyle kehidupan masyarakat dunia juga berubah dan berkembang secara cepat dan dinamis. "Pelaku UMKM kita harus bisa mengikuti perubahan tren dan lifestyle masyarakat dunia," tandas Teten.
Lebih dari itu, Teten berharap UMKM harus mampu bergerak dinamis dan cepat beradaptasi dengan perubahan zaman. “UMKM harus sudah mulai melakukan research and development agar bisa mengikuti tren produk dunia, tak hanya pasar nasional," imbuhnya.
Selain itu, digital marketing juga harus dijalankan secara efektif. "Nah, kelompok anak muda generasi milenial ke depan yang bisa mendorong kemajuan UMKM kita berkiprah di pasar global," tukas Teten.
Hanya saja, Teten mengakui bahwa 99% pelaku usaha nasional yang didominasi usaha mikro tersebut, masih berkapasitas produksi rendah. Jadi, hanya sebagian kecil saja yang mampu berjualan di platform e-commerce. Itu pun mayoritas masih sebagai reseller saja.
Baca juga: Suara Emas Andrea Bocelli Siap Guncang Pesta Pembukaan Piala Eropa 2020
Meskipun demikian, Teten masih melihat banyak juga pelaku usaha mikro yang efektif memanfaatkan ceruk pasarnya di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lainnya. “Saya yakin mereka bakal berkembang bagus di pasar media sosial, bukan e-commerce," ulas Teten.
Teten berharap generasi milenial berjiwa inovasi mampu menyiapkan platform digital bagi UMKM, khususnya bagi usaha mikro. “Harus jujur saya katakan, aneka kreativitas seperti itu sangat luar biasa bagi akses pasar usaha mikro di pentas digital marketing," pungkasnya.
"Artinya, kita harus mampu membangun produk unggulan kita, sesuai dengan kekhasan dan keunikan tersendiri yang kita miliki," ucap Teten, pada acara Interview Video Podcast bersama Putri Tanjung, di The Hallway, Pasar Kosambi, Bandung, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Awas!! Beredar Lagi Surat Palsu Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer
Di samping itu, lanjutnya, tren produk dan lifestyle kehidupan masyarakat dunia juga berubah dan berkembang secara cepat dan dinamis. "Pelaku UMKM kita harus bisa mengikuti perubahan tren dan lifestyle masyarakat dunia," tandas Teten.
Lebih dari itu, Teten berharap UMKM harus mampu bergerak dinamis dan cepat beradaptasi dengan perubahan zaman. “UMKM harus sudah mulai melakukan research and development agar bisa mengikuti tren produk dunia, tak hanya pasar nasional," imbuhnya.
Selain itu, digital marketing juga harus dijalankan secara efektif. "Nah, kelompok anak muda generasi milenial ke depan yang bisa mendorong kemajuan UMKM kita berkiprah di pasar global," tukas Teten.
Hanya saja, Teten mengakui bahwa 99% pelaku usaha nasional yang didominasi usaha mikro tersebut, masih berkapasitas produksi rendah. Jadi, hanya sebagian kecil saja yang mampu berjualan di platform e-commerce. Itu pun mayoritas masih sebagai reseller saja.
Baca juga: Suara Emas Andrea Bocelli Siap Guncang Pesta Pembukaan Piala Eropa 2020
Meskipun demikian, Teten masih melihat banyak juga pelaku usaha mikro yang efektif memanfaatkan ceruk pasarnya di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lainnya. “Saya yakin mereka bakal berkembang bagus di pasar media sosial, bukan e-commerce," ulas Teten.
Teten berharap generasi milenial berjiwa inovasi mampu menyiapkan platform digital bagi UMKM, khususnya bagi usaha mikro. “Harus jujur saya katakan, aneka kreativitas seperti itu sangat luar biasa bagi akses pasar usaha mikro di pentas digital marketing," pungkasnya.
(uka)