Antusiasme Masyarakat Akan Produk ETF Meningkat Signifikan

Jum'at, 11 Juni 2021 - 21:49 WIB
loading...
Antusiasme Masyarakat Akan Produk ETF Meningkat Signifikan
Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) memang mengalami tekanan aksi jual dalam beberapa minggu ini, namun optimisme investor pasar modal Indonesia terus menggeliat yang tecermin dari peningkatkan jumlah investor baru . Sayangnya, peningkatan minat berinvestasi di pasar modal ini belum diimbangi dengan pemahaman komprehensif terhadap konsep investasi dan produk-produk alternatifnya yang semakin beragam.

PT Indo Premier Sekuritas berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal dengan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi di pasar modal, termasuk pemahaman mengenai produk ETF atau Exchange Traded Fund.

ETF merupakan penggabungan keunggulan-keunggulan dari produk reksa dana dan saham, yaitu efisien, transparan, dan fleksibel sehingga layak menjadi alternatif investasi bagi investor pemula karena sangat likuid dan terjangkau.

"Indo Premier menjadi pioneer industri ETF di Indonesia mulai tahun 2007. Saat ini Indo Premier telah mengadministrasikan 26 dari 48 ETF yang ada di BEI dengan AUM sebesar Rp7,6 triliun dari total AUM ETF di Indonesia sebesar Rp13 triliun berdasarkan data KSEI per Mei 2021," terang Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The dalam sambutannya di acara pembukaan ETFest 2021 secara virtual pada Jumat, 11 Juni 2021.

Baca juga:IHSG Dibuka Meroket ke Level 6.125 Ditopang Penguatan 220 Saham

Ia juga mengakui antusiasme masyarakat akan produk ETF meningkat signifikan. Peningkatan ini tercermin transaksi ETF yang cukup tinggi pada April 2021, yakni meningkat 197% bila dibandingkan dengan bulan April 2020 lalu.

IPOT sebagai platform investasi dan trading yang memfasilitasi transaksi saham, reksa dana, dan ETF melalui satu aplikasi dan satu rekening dana nasabah pun kini sudah dilengkapi fitur ETF Primary Market yang tentunya akan makin memanjakan nasabah dalam bertransaksi ETF.

"Guna terus menggaungkan investasi ETF di tengah masyarakat, kami menyelenggarakan ETFest 2021 untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat tentang produk ETF dari segala sisi, mulai dari pengenalan ETF oleh BEI dan Indo Premier hingga sharing session bersama investor ETF dan publik figur yang inspiratif," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengakui tahun 2021 merupakan tahun penuh dengan harapan untuk pemulihan ekonomi dan peningkatan transaksi ETF. Hal ini tecermin dari tingginya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tiga bulan terakhir.

"Kami mencatat tingginya aktivitas transaksi dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi bursa efek di tahun 1992, di antaranya yaitu rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp13 triliun per hari atau melonjak 2 kali lipat dalam lima tahun terakhir," terangnya.

Selain itu, terdapat juga lonjakan frekuensi transaksi yang mencapai rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN dalam tiga tahun terakhir. Hal ini turut diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 18 miliar lembar saham per hari.

"Lonjakan transaksi perdagangan sepanjang tahun 2021 dipengaruhi oleh tren positif pertumbuhan investor pasar modal. Kami melihat bahwa pesatnya pemanfaatan teknologi di masa new normal telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investor dalam setahun terakhir," kata Inarno.

Dalam hal peningkatan jumlah investor, hingga akhir Mei 2021 jumlah investor telah mencapai lebih dari 2,4 juta investor saham dan 5,37 juta investor pasar modal. Dengan kata lain, terdapat peningkatan sebesar 42% untuk investor saham dan 38% untuk investor pasar modal dari angka akhir tahun 2020. Rata-rata jumlah investor yang aktif bertransaksi hingga akhir Mei mencapai 203 ribu investor per hari, atau tumbuh 113% dari rata-rata tahun sebelumnya.

Baca juga:Heboh Beli Jam Tangan Seharga Rp70 Miliar di Jakarta tapi Barang Tak Kunjung Diterima

Kemudian, jika dilihat dari jumlah kepemilikan investor, tahun 2020 menjadi tahun kebangkitan investor domestik, terutama investor ritel. Investor ritel membukukan aktivitas transaksi yang besar yakni mencapai 48,4% dari total rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp9,2 triliun. Persentase ini melonjak untuk pertama kalinya di atas 40% dalam 5 tahun terakhir dan ini berlanjut di tahun 2021 dimana dominasi investor ritel semakin terlihat dengan porsi mencapai hampir 60% per akhir Mei 2021.

Untuk terus meningkatkan pendalaman pasar modal dan memperluas layanan produk kebursaaan, BEI bersama SRO dan OJK terus melakukan pengembangan produk baru serta penyempurnaan produk yang dapat ditawarkan kepada masyarakat pemodal. Hingga hari ini terdapat berbagai macam produk pasar modal yang dapat dijadikan sumber investasi masyarakat dan salah satunya adalah produk ETF atau Exchange Traded Fund.

"Singkat kata, ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa, dengan salah satu keunggulan utama adalah settlement T+2, jauh lebih cepat dari durasi subscription/redemption reksa dana produk konvensional," terangnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1818 seconds (0.1#10.140)