Likuiditas Bank Tinggi dan Harga Porperti Turun, Saatnya Membeli di Area Prospektif

Rabu, 16 Juni 2021 - 21:05 WIB
loading...
Likuiditas Bank Tinggi...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Saat ini perbankan sedang mengalami kelebihan likuiditas dengan total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp6.665 triliun. Sementara penyaluran kredit hanya mencapai Rp5.548 triliun sehingga tingkat loan to deposit ratio (LDR) saat ini sebesar 84%.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan bahwa tingginya likuiditas perbankan saat ini menyebabkan pemerintah dan otoritas keuangan terkait berupaya memberikan stimulus melalui berbagai insentif kebijakan dan relaksasi . Adanya stimulus tersebut diharapkan bisa mendorong kembali terjadinya pertumbuhan kredit.

"Untuk sektor properti, pemerintah melakukan relaksasi pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi nol persen atau PPN ditanggung pemerintah untuk sektor perumahan yang berlaku mulai 1 Maret 2021 sampai 31 Agustus 2021. Selain itu ada pula insentif berupa uang muka atau DP nol persen untuk KPR melalui kebijakan dari Bank Indonesia," jelasnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/6/2021).

Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q2 2021 menunjukkan terjadinya penurunan indeks harga properti disertai kenaikan suplai properti secara nasional pada Q1 2021 kemarin.

Baca juga:Apotek Rutan Jambe Tangerang Jadi Tempat Transaksi Sabu dan Ganja

Rumah.com Indonesia Property Market Index – Harga (RIPMI-H) pada Q1 2021 berada pada angka 110,3, turun 0,4% dibanding Q4 2020 (quarter-on-quarter). Sementara Rumah.com Indonesia Property Market Index – Suplai (RIPMI-S) berada pada angka 178,2. Indeks menunjukkan adanya pertumbuhan suplai properti sebesar 8,4% secara kuartalan pada Q1 2021. Suplai masih mengalami pertumbuhan namun melambat jika dibandingkan Q4 2020 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,6% (quarter-on-quarter).

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 600.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) juga menunjukkan beberapa area yang prospektif bagi konsumen. Dua area di antaranya adalah Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Curug, keduanya berlokasi di Kabupaten Tangerang. Pada kuartal Q1 2021 kemarin, Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Curug, berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index menjadi dua area yang paling prospektif. Cisauk dan Curug menawarkan peluang terbaik bagi konsumen di masa sekarang.

Berdasarkan analisis Rumah.com, kedua area ini terletak bersebelahan dengan kawasan hunian terpadu yang telah mapan. Cisauk diapit oleh Kecamatan Pagedangan dan Kecamatan Serpong, di area tersebut terdapat kawasan kota mandiri BSD City. Meski demikian, dari sisi harga, Cisauk memiliki harga yang relatif lebih terjangkau dibandingkan harga di kedua kawasan tersebut. Sementara itu, harga properti di Pagedangan saat ini tengah melejit karena BSD City memfokuskan pengembangan wilayahnya ke kecamatan tersebut.

Harga properti di Cisauk pada Q1 2021 berada pada kisaran Rp7 juta per meter persegi, 59% lebih rendah dibandingkan rata-rata dua wilayah yang mengapitnya, yakni Pagedangan dan Serpong. Menariknya lagi, harga properti di Cisauk saat ini sedang turun karena dampak pandemi sehingga ini menjadi peluang untuk mendapatkan hunian di lokasi terbaik dengan harga terbaik. Sebelumnya pada 2020, harga properti di kawasan ini sempat mengalami kenaikan hingga 25% per tahun.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1659 seconds (0.1#10.140)