Memulai Debut di Bursa Hari Ini, Harga Saham ARCI Naik 5%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga saham PT Archi Indonesia Tbk langsung melesat pada pembukaan perdagangan pekan ini, Senin (28/6/2021). Pergerakan saham dengan kode emiten ARCI ini mengalami kenaikan 5%.
Dilihat melalui RTI Business, harga saham ARCI mengalami kenaikan sebesar Rp40 atau 5,33% ke Rp790 per saham pada hari pertama penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Frekuensi perdagangan saham ARCI mencapai 18.598 kali dengan 169,90 juta saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp134,27 miliar. Price Earning Ratio (PER) 11,27 dengan market cap sebesar Rp19,62 triliun.
Adapun, Perseroan menawarkan sebanyak 3.725.250.000 saham biasa yang mewakili sebanyak 15,00 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO dengan harga Rp750.
Menurut Direktur Keuangan atau Chief Financial Officer (CFO) Archi Indonesia Adam Jaya Putra menuturkan, sekitar 90% dari dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak, untuk pembayaran sebagian pokok utang bank.
"Sedangkan sisa dana yang diperoleh akan digunakan Perseroan serta entitas anak untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja," jelasnya.
Pada tahun 2020, Archi mencatatkan total Pendapatan sebesar USD393,3 juta dan merupakan penyumbang nilai pajak dan royalti terbesar dari sektor industri pertambangan emas di provinsi Sulawesi Utara, dimana sekitar 98% dari total Pendapatan Perseroan dihasilkan dari penjualan bijih emas, dan sisanya dari penjualan produk emas batangan (gold minted bars).
Selain itu, komitmen Perseroan dalam melakukan berbagai upaya efisiensi biaya juga berdampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan, dimana Archi berhasil mencatatkan Laba Bersih sebesar USD123,3 juta pada tahun 2020 lalu.
Dilihat melalui RTI Business, harga saham ARCI mengalami kenaikan sebesar Rp40 atau 5,33% ke Rp790 per saham pada hari pertama penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Frekuensi perdagangan saham ARCI mencapai 18.598 kali dengan 169,90 juta saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp134,27 miliar. Price Earning Ratio (PER) 11,27 dengan market cap sebesar Rp19,62 triliun.
Adapun, Perseroan menawarkan sebanyak 3.725.250.000 saham biasa yang mewakili sebanyak 15,00 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO dengan harga Rp750.
Menurut Direktur Keuangan atau Chief Financial Officer (CFO) Archi Indonesia Adam Jaya Putra menuturkan, sekitar 90% dari dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak, untuk pembayaran sebagian pokok utang bank.
"Sedangkan sisa dana yang diperoleh akan digunakan Perseroan serta entitas anak untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja," jelasnya.
Pada tahun 2020, Archi mencatatkan total Pendapatan sebesar USD393,3 juta dan merupakan penyumbang nilai pajak dan royalti terbesar dari sektor industri pertambangan emas di provinsi Sulawesi Utara, dimana sekitar 98% dari total Pendapatan Perseroan dihasilkan dari penjualan bijih emas, dan sisanya dari penjualan produk emas batangan (gold minted bars).
Selain itu, komitmen Perseroan dalam melakukan berbagai upaya efisiensi biaya juga berdampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan, dimana Archi berhasil mencatatkan Laba Bersih sebesar USD123,3 juta pada tahun 2020 lalu.
(fai)