Mandiri Sekuritas: Ekonomi RI 2021 Diproyeksikan Tumbuh 4,4%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mandiri Sekuritas memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 4,1 hingga 4,4 persen tahun ini. Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy mengatakan, penetapan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini didasari oleh pemulihan ekonomi domestik dan global yang terus berlanjut meski pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia.
"Pemulihan ekonomi semester dua 2021 akan bersifat lebih broad base, terutama dari sisi konsumsi dan investasi. Secara keseluruhan, baseline scenario untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini akan ada di kisaran 4,1% - 4,4%, " jelas Leo di Jakarta (29/6/2021).
Namun diperkirakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cenderung ke bawah. Ini karena masih adanya risiko Covid-19 second wave. Karena itu itu, kecepatan menekan laju kenaikan kasus Covid-19 dan proses vaksinasi secara nasional, menjadi kunci pemulihan ekonomi di jangka pendek. "Ini mendesak sebelum reformasi struktural dapat mempunyai dampak lebih luas terhadap ekonomi di jangka menengah," katanya
Lebih lanjut, realisasi stimulus fiskal di level pemerintah daerah juga harus ditingkatkan. Karena total pengeluaran pemerintah daerah masih rendah atau terkontraksi -7,8% bila dilihat secara year on year atau YoY pada bulan kelima atau 5M21. Ini masih rendah bila dibandingkan dengan pengeluaran pemerintah pusat yang sudah tumbuh 21% YoY di 5M21.
Menurut Leo, konsumsi masyarakat hingga Mei 2021 mengalami peningkatan meski masih didominasi konsumsi masyarakat kelas menengah atas. "Namun mulai second quarter ini, konsumsi level mid to low juga akan membaik karena adanya fiscal spending pemerintah," lanjutnya.
"Pemulihan ekonomi semester dua 2021 akan bersifat lebih broad base, terutama dari sisi konsumsi dan investasi. Secara keseluruhan, baseline scenario untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini akan ada di kisaran 4,1% - 4,4%, " jelas Leo di Jakarta (29/6/2021).
Namun diperkirakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cenderung ke bawah. Ini karena masih adanya risiko Covid-19 second wave. Karena itu itu, kecepatan menekan laju kenaikan kasus Covid-19 dan proses vaksinasi secara nasional, menjadi kunci pemulihan ekonomi di jangka pendek. "Ini mendesak sebelum reformasi struktural dapat mempunyai dampak lebih luas terhadap ekonomi di jangka menengah," katanya
Lebih lanjut, realisasi stimulus fiskal di level pemerintah daerah juga harus ditingkatkan. Karena total pengeluaran pemerintah daerah masih rendah atau terkontraksi -7,8% bila dilihat secara year on year atau YoY pada bulan kelima atau 5M21. Ini masih rendah bila dibandingkan dengan pengeluaran pemerintah pusat yang sudah tumbuh 21% YoY di 5M21.
Menurut Leo, konsumsi masyarakat hingga Mei 2021 mengalami peningkatan meski masih didominasi konsumsi masyarakat kelas menengah atas. "Namun mulai second quarter ini, konsumsi level mid to low juga akan membaik karena adanya fiscal spending pemerintah," lanjutnya.
(nng)