Punya Sederet Keunggulan, MotionBanking Siap Jadi Bank Digital Terdepan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT MNC Investama Tbk Darma Putra mengungkapkan, berdasarkan data, inklusi keuangan di Indonesia baru mencapai 49% dan literasi keuangan masih 38% dari total populasi. Hal ini menjadi tantangan karena lebih dari separuh populasi juga masih unbanked.
"Sebanyak 23% populasi sudah banked, 26% underbanked, dan 51% unbanked (tidak memiliki rekening bank)," ujar Darma dalam Webinar HUT Koran Sindo ke-16 sesi I bertajuk "Bank Digital: Solusi Kemudahan Bertransaksi di Tengah Pandemi" di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
Dia melanjutkan, sebanyak 186 juta lebih individu berada di kelompok pendapatan menengah ke bawah, di mana 29% dari mereka punya akses kredit dan 71% tidak memiliki akses kredit. Begitu pula 63 juta lebih UMKM, 26% memiliki akses kredit dan 74% tidak.
Kendati demikian, ada peluang yang bisa dilihat yaitu dari penetrasi internet dan smartphone. Penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 73%, sementara penetrasi smartphone sudah menembus 70% dari populasi.
"Digitalisasi itu inevitable, tidak bisa dihindari. Melalui teknologi, perbankan ke depannya akan berfokus pada customer's journey, personalised banking, tech-based growth, dan diferensiasi produk," bebernya.
Maka dari itu, kata dia, MotionBanking dari MNC Bank hadir sebagai solusi perbankan digital di Indonesia. Aplikasi MotionBanking diklaimnya ringan dan mudah digunakan. "User interface-nya lebih friendly, produk dan fiturnya lengkap, reward-nya menarik, dan juga disertai open banking API," tutur Darma.
Selain itu, MotionBanking menerapkan AI based credit scoring, sehingga nasabah dan calon nasabah bisa mengaplikasikan kartu kredit online (virtual card) sebagai paylater Motion Pay dan transaksi online lainnya. "Motion Banking juga terintegrasi dengan e-money, e-wallet, e-remittance, pembayaran QRIS, dan poin loyalitas," urainya.
MotionBanking pun memiliki roadmap untuk perkembangan ke depannya. Saat ini, Motion Banking sedang menargetkan akuisisi nasabah, juga untuk aplikasi pinjaman online, serta revamp produk dengan cross sell atau bundling media, juga integrasi dan promosi dengan Motion Pay yang sudah berjalan.
"Dalam beberapa bulan ke depan, kami menargetkan akselerasi pertumbuhan profitabilitas dan kelekatan nasabah, dengan adanya AI based credit scoring, bancassurancd, dan sistem loyalty points," jelas dia.
Nantinya, di tahap Collaborate, Motion Banking akan ditargetkan menjadi platform yang mencakup Open API Banking, P2P Lending, payment gateway, securities trading dan kustodian, juga termasuk online marketplace, travel, dan ride hailing.
"Sebanyak 23% populasi sudah banked, 26% underbanked, dan 51% unbanked (tidak memiliki rekening bank)," ujar Darma dalam Webinar HUT Koran Sindo ke-16 sesi I bertajuk "Bank Digital: Solusi Kemudahan Bertransaksi di Tengah Pandemi" di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
Dia melanjutkan, sebanyak 186 juta lebih individu berada di kelompok pendapatan menengah ke bawah, di mana 29% dari mereka punya akses kredit dan 71% tidak memiliki akses kredit. Begitu pula 63 juta lebih UMKM, 26% memiliki akses kredit dan 74% tidak.
Kendati demikian, ada peluang yang bisa dilihat yaitu dari penetrasi internet dan smartphone. Penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 73%, sementara penetrasi smartphone sudah menembus 70% dari populasi.
"Digitalisasi itu inevitable, tidak bisa dihindari. Melalui teknologi, perbankan ke depannya akan berfokus pada customer's journey, personalised banking, tech-based growth, dan diferensiasi produk," bebernya.
Maka dari itu, kata dia, MotionBanking dari MNC Bank hadir sebagai solusi perbankan digital di Indonesia. Aplikasi MotionBanking diklaimnya ringan dan mudah digunakan. "User interface-nya lebih friendly, produk dan fiturnya lengkap, reward-nya menarik, dan juga disertai open banking API," tutur Darma.
Selain itu, MotionBanking menerapkan AI based credit scoring, sehingga nasabah dan calon nasabah bisa mengaplikasikan kartu kredit online (virtual card) sebagai paylater Motion Pay dan transaksi online lainnya. "Motion Banking juga terintegrasi dengan e-money, e-wallet, e-remittance, pembayaran QRIS, dan poin loyalitas," urainya.
MotionBanking pun memiliki roadmap untuk perkembangan ke depannya. Saat ini, Motion Banking sedang menargetkan akuisisi nasabah, juga untuk aplikasi pinjaman online, serta revamp produk dengan cross sell atau bundling media, juga integrasi dan promosi dengan Motion Pay yang sudah berjalan.
"Dalam beberapa bulan ke depan, kami menargetkan akselerasi pertumbuhan profitabilitas dan kelekatan nasabah, dengan adanya AI based credit scoring, bancassurancd, dan sistem loyalty points," jelas dia.
Nantinya, di tahap Collaborate, Motion Banking akan ditargetkan menjadi platform yang mencakup Open API Banking, P2P Lending, payment gateway, securities trading dan kustodian, juga termasuk online marketplace, travel, dan ride hailing.
(ind)