Mengubah Nasib, Bisnis Wedding Organizer Harus Beralih ke Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang mewabah sejak tahun lalu memberikan dampak yang sangat luar bagi para pelaku bisnis di Indonesia. Salah satu yang paling terdampak adalah bisnis yang berkaitan dengan kehadiran orang banyak seperti industri pameran, event, dan tak terkecuali industri jasa pernikahan atau wedding organizer.
Dengan larangan berkumpul dan menyelenggarakan kegiatan, banyak bisnis yang tidak bisa beroperasi sama sekali hingga menyebabkan gulung tikar. Dalam industri pernikahan, semua sektor terkena dampaknya mulai dari penyedia venue, dekorasi, sampai vendor penyedia undangan pernikahan.
Sejumlah vendor pun banyak yang sudah gulung tikar dan sebagian lainnya mengaku beralih profesi sementara dan meninggalkan model bisnis lamanya. Meski telah setahun berjalan, kondisi pandemi tidak kunjung selesai. Namun, bukan berarti tidak ada harapan. Perlahan-lahan harapan muncul bagi para pelaku bisnis di industri pernikahan seiring diperbolehkannya kembali acara pernikahan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Guna mengatasi persoalan di industri pernikahan akibat pandemi, WeddingMarket sebagai media seputar pernikahan mengajak para pelaku bisnis untuk kembali meramaikan pasar industri. Menggaet para asosiasi pernikahan mulai dari Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia, hingga Himpunan Pembawa Acara Pernikahan Indonesia, WeddingMarket berkomitmen untuk berkontribusi pada industri pernikahan. "Kita harus bisa berkontribusi untuk para vendor pernikahan di kondisi seperti ini," kata CEO WeddingMarket Melvino, Kamis (1/7/2021).
Menurutnya beralih dari pemasaran konvensional ke digital sebagai salah satu cara untuk beradaptasi di tengah pandemi. Para pelaku bisnis harus bisa mengikuti seperti apa tren yang sedang terjadi di masyarakat secara daring karena rata-rata masyarakat tetap membatasi kegiatan mereka dengan melakukan aktifitas melalui online. "Kita pun juga harus memahami ini dan membawa solusi bagi para calon pengantin. Sebab itu, dalam membantu para vendor beralih ke pemasaran digital, WeddingMarket menyediakan platform marketplace untuk para vendor bertemu dengan ribuan calon pengantin setiap harinya," kata dia.
Dengan larangan berkumpul dan menyelenggarakan kegiatan, banyak bisnis yang tidak bisa beroperasi sama sekali hingga menyebabkan gulung tikar. Dalam industri pernikahan, semua sektor terkena dampaknya mulai dari penyedia venue, dekorasi, sampai vendor penyedia undangan pernikahan.
Sejumlah vendor pun banyak yang sudah gulung tikar dan sebagian lainnya mengaku beralih profesi sementara dan meninggalkan model bisnis lamanya. Meski telah setahun berjalan, kondisi pandemi tidak kunjung selesai. Namun, bukan berarti tidak ada harapan. Perlahan-lahan harapan muncul bagi para pelaku bisnis di industri pernikahan seiring diperbolehkannya kembali acara pernikahan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Guna mengatasi persoalan di industri pernikahan akibat pandemi, WeddingMarket sebagai media seputar pernikahan mengajak para pelaku bisnis untuk kembali meramaikan pasar industri. Menggaet para asosiasi pernikahan mulai dari Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia, hingga Himpunan Pembawa Acara Pernikahan Indonesia, WeddingMarket berkomitmen untuk berkontribusi pada industri pernikahan. "Kita harus bisa berkontribusi untuk para vendor pernikahan di kondisi seperti ini," kata CEO WeddingMarket Melvino, Kamis (1/7/2021).
Menurutnya beralih dari pemasaran konvensional ke digital sebagai salah satu cara untuk beradaptasi di tengah pandemi. Para pelaku bisnis harus bisa mengikuti seperti apa tren yang sedang terjadi di masyarakat secara daring karena rata-rata masyarakat tetap membatasi kegiatan mereka dengan melakukan aktifitas melalui online. "Kita pun juga harus memahami ini dan membawa solusi bagi para calon pengantin. Sebab itu, dalam membantu para vendor beralih ke pemasaran digital, WeddingMarket menyediakan platform marketplace untuk para vendor bertemu dengan ribuan calon pengantin setiap harinya," kata dia.
(nng)