Lakukan Transisi, Chevron Bakal Lego Asetnya Senilai Lebih dari USD1 Miliar

Jum'at, 02 Juli 2021 - 17:15 WIB
loading...
Lakukan Transisi, Chevron...
Foto/ilustrasi/Reuters
A A A
JAKARTA - Berdasarkan tiga informasi yang diterima, Chevron Corp (CVX.N) saat ini sedang mencari cara untuk menjual dua koleksi ladang minyak dan gas konvensional di Permian Basin, Amerika bagian utara. Aset-aset tersebut senilai lebih dari USD1 miliar atau Rp14,4 triliun (kurs Rp14.400).

Menanggapi informasi itu, pihak Chevron membenarkan bahwa mereka tengah memasarkan aset konvensional di Cekungan Permian, tetapi tidak merinci nilai aset tersebut.

Diketahui, minyak berjangka Amerika Serikat (AS) telah melonjak lebih dari 50% sepanjang tahun ini. Kenaikan itu mendorong perusahaan untuk mencoba menjual aset di Permian Basin Texas dan New Mexico, ladang minyak terbesar di negara itu.

Baca juga:AirPods Pro 2 Diprediksi Bakal Meluncur 2022 Mendatang

Chevron ingin menjual aset bernilai lebih rendah, sementara beberapa perusahaan besar, seperti Royal Dutch Shell (RDSa.L) sedang mempertimbangkan untuk keluar dari formasi sepenuhnya. Berbeda dengan fokus Chevron yang berinvestasi pada aset dengan kinerja tertinggi, Shell ingin keluar dari Permian untuk berinvestasi dalam transisi energi.

Sumber tersebut mengatakan, Chevron telah mempertahankan bank investasi untuk memasarkan beberapa ladang minyak dan gas Permian senilai USD879 juta dan memiliki aset tambahan lebih dari USD200 juta yang tersedia untuk dijual di tempat lain di cekungan.

Saham Chevron ditutup sekitar 1% lebih tinggi hari ini di USD104,74, bergerak di akhir sesi setelah dilaporkan rencana divestasi.

"Gambaran besarnya adalah bahwa Chevron memiliki salah satu posisi terbesar dan paling diuntungkan di Permian dan mampu menguji disiplin modal industri dengan apa yang dianggapnya sebagai aset marjinal yang merupakan paket yang jauh lebih kecil daripada penawaran potensial Shell," kata Paul Sankey, analis utama di Sankey Research di New York.

Proposal penawaran awal akan jatuh tempo pada 10 Juni, dengan tanggal penjualan 1 Juli yang direncanakan untuk paket yang lebih besar. Aset tersebut dioperasikan oleh Chevron dan Occidental Petroleum Corp (OXY.N) dan mencakup 57.000 hektare bersih (231 kilometer persegi) dengan produksi sekitar 10.100 barel setara minyak per hari.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa Chevron memasarkan aset konvensional di Permian Basin," kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan.

"Seperti yang dikatakan eksekutif senior kami, Chevron memiliki program berkelanjutan untuk mengevaluasi dan memprioritaskan asetnya guna memastikan bahwa aset tersebut selaras dengan strategi bisnis jangka panjang perusahaan,” tambah dia.

Baca juga:Pelatih Belgia Usahakan Hazard dan De Bruyne Tampil Lawan Italia

Jika digabungkan, aset yang dipasarkan Chevron dapat mencapai USD1,2 miliar, berdasarkan kekuatan minyak berjangka.

Menurut beberapa sumber, paket aset yang lebih besar diposisikan dengan baik untuk implementasi jangka panjang penangkapan dan penyerapan karbon. Teknologi ini adalah salah satu yang digunakan beberapa perusahaan bahan bakar fosil untuk mengurangi atau mengimbangi emisi karbon.

Salah satu sumber mengatakan, Chevron telah mengevaluasi aset lain di Permian dan di tempat lain dan dapat melepaskan aset yang lebih tua sepanjang tahun, karena tampaknya akan meningkatkan investasi dalam transisi energi. Sementara, Chevron sebelumnya mengatakan sedang menyempurnakan kepemilikan minyaknya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1696 seconds (0.1#10.140)