Gaet Investor Baru, Syailendra Capital Pasarkan Reksa Dana Syariah Bersama OVO dan Bareksa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Syailendra Capital resmi memasarkan produk Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid. Produk investasi reksa dana pasar uang syariah ini merupakan kerja sama Syailendra Capital dengan Bareksa dan OVO.
Lahirnya produk baru ini merupakan usaha Syailendra Capital dalam menghadirkan produk reksa dana pasar uang di tengah pertumbuhan minat terhadap investasi reksa dana. Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pertumbuhan jumlah investor baru reksa dana mencapai 1,65 juta investor secara year to date (per 15 Juni 2021).
Direktur Syailendra Capital, Harnugama menjelaskan, bahwa produk reksa dana pasar uang merupakan instrumen yang cocok bagi para investor baru. Hal ini dikarenakan karakteristik reksa dana pasar uang yang minim risiko, bersifat likuid, transaksi yang mudah, serta modal yang murah.
“Masyarakat Indonesia ini kan umumnya deposan, sementara produk ini secara karakter punya kemiripan dengan deposito, tapi imbal hasilnya bisa mengalahkan deposito. Oleh karenanya, Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid ini cocok bagi investor yang baru mencoba melakukan investasi di reksa dana,” ungkap Harnugama.
Dengan prinsip tata kelola yang berdasarkan fundamental, serta pengalaman hampir dua dekade, Syailendra Capital optimis Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid bisa menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito dengan target imbal hasil mulai dari 3-6% nett per tahun.
Sebagai informasi, industri reksa dana syariah Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah dana kelolaan reksa dana syariah menyentuh Rp 77,5 triliun pada April 2021. Angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan akhir 2018 yang hanya Rp 34,5 triliun.
Dari sisi market share, reksa dana syariah juga berhasil mengalami peningkatan. Tercatat, pada akhir April 2021, market share reksa dana syariah menyentuh 13,65%, jauh lebih besar dibandingkan akhir 2018 yang hanya 6,82%.
Sesuai namanya, produk investasi Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid akan berfokus pada pengelolaan aset-aset syariah yang sesuai dengan tata kelola produk investasi syariah. Tak hanya itu, produk ini dapat diakses melalui aplikasi OVO dan investor bisa mulai membelinya mulai dari Rp 10.000.
Investor juga bisa mendapatkan kemudahan lain melalui produk ini karena nasabah bisa langsung melakukan pencairan ke OVO Cash. Fitur ini menjadi yang pertama hadir di Indonesia dalam hal produk reksa dana pasar uang syariah dengan pencairan instan ke uang elektronik.
Harnugama percaya bahwa kemudahan akses punya peranan kunci dalam mendukung literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, khususnya pada produk reksa dana. Melalui kerja sama dengan dompet digital seperti OVO dan fintech seperti Bareksa, Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid diharapkan dapat menjadi terobosan baru bagi pertumbuhan investasi reksa dana, khususnya bagi investor ritel dari kalangan millennial yang erat dengan penggunaan teknologi setiap harinya.
“Kami berharap, produk ini bisa menjadi gerbang awal bagi perjalanan investasi masyarakat mencapai tujuan keuangannya masing-masing,” tutup Harnugama.
Lahirnya produk baru ini merupakan usaha Syailendra Capital dalam menghadirkan produk reksa dana pasar uang di tengah pertumbuhan minat terhadap investasi reksa dana. Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pertumbuhan jumlah investor baru reksa dana mencapai 1,65 juta investor secara year to date (per 15 Juni 2021).
Direktur Syailendra Capital, Harnugama menjelaskan, bahwa produk reksa dana pasar uang merupakan instrumen yang cocok bagi para investor baru. Hal ini dikarenakan karakteristik reksa dana pasar uang yang minim risiko, bersifat likuid, transaksi yang mudah, serta modal yang murah.
“Masyarakat Indonesia ini kan umumnya deposan, sementara produk ini secara karakter punya kemiripan dengan deposito, tapi imbal hasilnya bisa mengalahkan deposito. Oleh karenanya, Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid ini cocok bagi investor yang baru mencoba melakukan investasi di reksa dana,” ungkap Harnugama.
Dengan prinsip tata kelola yang berdasarkan fundamental, serta pengalaman hampir dua dekade, Syailendra Capital optimis Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid bisa menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito dengan target imbal hasil mulai dari 3-6% nett per tahun.
Sebagai informasi, industri reksa dana syariah Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah dana kelolaan reksa dana syariah menyentuh Rp 77,5 triliun pada April 2021. Angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan akhir 2018 yang hanya Rp 34,5 triliun.
Dari sisi market share, reksa dana syariah juga berhasil mengalami peningkatan. Tercatat, pada akhir April 2021, market share reksa dana syariah menyentuh 13,65%, jauh lebih besar dibandingkan akhir 2018 yang hanya 6,82%.
Sesuai namanya, produk investasi Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid akan berfokus pada pengelolaan aset-aset syariah yang sesuai dengan tata kelola produk investasi syariah. Tak hanya itu, produk ini dapat diakses melalui aplikasi OVO dan investor bisa mulai membelinya mulai dari Rp 10.000.
Baca Juga
Investor juga bisa mendapatkan kemudahan lain melalui produk ini karena nasabah bisa langsung melakukan pencairan ke OVO Cash. Fitur ini menjadi yang pertama hadir di Indonesia dalam hal produk reksa dana pasar uang syariah dengan pencairan instan ke uang elektronik.
Harnugama percaya bahwa kemudahan akses punya peranan kunci dalam mendukung literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, khususnya pada produk reksa dana. Melalui kerja sama dengan dompet digital seperti OVO dan fintech seperti Bareksa, Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid diharapkan dapat menjadi terobosan baru bagi pertumbuhan investasi reksa dana, khususnya bagi investor ritel dari kalangan millennial yang erat dengan penggunaan teknologi setiap harinya.
“Kami berharap, produk ini bisa menjadi gerbang awal bagi perjalanan investasi masyarakat mencapai tujuan keuangannya masing-masing,” tutup Harnugama.
(akr)