IHSG Akhir Pekan Berpotensi Makin Perkasa Menuju Level 6.200
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.115-6.204.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak mantap pasca mengkonfirmasi break out bearish trend line jangka panjang dan rebound tepat di level support moving average 20 hari. Indikator Stochastic dan RSI menggambarkan momentum bullish yang cukup kuat.
"Pergerakan selanjutnya IHSG akan menguji resistance pattern symmetrical triangle di level 6.204 apabila terus kuat bergerak break out upper bollinger bands. Sehingga IHSG berpeluang bergerak menguat dengan support resistance 6.115-6.204," ujar Lanjar dalam risetnya, Jumat (23/7/2021).
Saham -saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ADRO, ANTM, ASII, ASRI, ASSA, BBTN, BFIN, BRPT, GGRM, MAIN, HMSP, SMRA, TBIG.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 107,57 poin atau 1,78 persen ke level 6.137 dengan pergerakan yang optimis sejak awal sesi perdagangan. Saham BBCA, EMTKA, ARTO, BBRI, BMRI dan TLKM menjadi leader penguatan pergerakan IHSG disaat saham UNVR, TOWR dan MYOR bergerak melemah. Indeks sektor teknologi (+3.34%), Energy (+3.16%) dan industri (+2.68%) memimpin pergerakan indeks sektoral.
Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI 7DRR dilevel 3.5 % meskipun tingkat inflasi indonesia masih tetep rendah. Bank Indonesia terlihat terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak percepatan pemulihan ekonomi di negara maju yang membuat capital out flow berpotensi terjadi di emergin market.
Leader:
BBCA, EMTK, ARTO, BBRI, BMRI
Laggard:
UNVR, TOWR, BBHI, MYOR, POLL
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi menguat dengan terkonsolidasi setelah saham AS bergerak menuju level tertinggi sepanjang masa. Investor akan bersikap hati-hati diakhir pekan mencerna beberapa data ekonomi yang rilis beragam dan rentetan rilis laporan keuangan emiten setelah pergerakan saham global yang berada di jalur untuk kenaikan mingguan moderat, didukung oleh pendapatan perusahaan yang umumnya kuat dan dukungan stimulus.
Ekuitas berjangka merosot di Australia dan Hong Kong. Jepang tutup untuk liburan. Harga komoditas energy mayoritas naik dimana harga minyak mentah WTI (+2.29%) dan Batubara (+2.65%) menguat lebih dari dua persen begitu juga harga komoditas logam seperti Timah (+1.79%) dan Nikel (+1.49%) yang naik lebih dari sepersen. Secara sentimen IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan terbatas.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak mantap pasca mengkonfirmasi break out bearish trend line jangka panjang dan rebound tepat di level support moving average 20 hari. Indikator Stochastic dan RSI menggambarkan momentum bullish yang cukup kuat.
"Pergerakan selanjutnya IHSG akan menguji resistance pattern symmetrical triangle di level 6.204 apabila terus kuat bergerak break out upper bollinger bands. Sehingga IHSG berpeluang bergerak menguat dengan support resistance 6.115-6.204," ujar Lanjar dalam risetnya, Jumat (23/7/2021).
Saham -saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ADRO, ANTM, ASII, ASRI, ASSA, BBTN, BFIN, BRPT, GGRM, MAIN, HMSP, SMRA, TBIG.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 107,57 poin atau 1,78 persen ke level 6.137 dengan pergerakan yang optimis sejak awal sesi perdagangan. Saham BBCA, EMTKA, ARTO, BBRI, BMRI dan TLKM menjadi leader penguatan pergerakan IHSG disaat saham UNVR, TOWR dan MYOR bergerak melemah. Indeks sektor teknologi (+3.34%), Energy (+3.16%) dan industri (+2.68%) memimpin pergerakan indeks sektoral.
Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI 7DRR dilevel 3.5 % meskipun tingkat inflasi indonesia masih tetep rendah. Bank Indonesia terlihat terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak percepatan pemulihan ekonomi di negara maju yang membuat capital out flow berpotensi terjadi di emergin market.
Leader:
BBCA, EMTK, ARTO, BBRI, BMRI
Laggard:
UNVR, TOWR, BBHI, MYOR, POLL
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi menguat dengan terkonsolidasi setelah saham AS bergerak menuju level tertinggi sepanjang masa. Investor akan bersikap hati-hati diakhir pekan mencerna beberapa data ekonomi yang rilis beragam dan rentetan rilis laporan keuangan emiten setelah pergerakan saham global yang berada di jalur untuk kenaikan mingguan moderat, didukung oleh pendapatan perusahaan yang umumnya kuat dan dukungan stimulus.
Ekuitas berjangka merosot di Australia dan Hong Kong. Jepang tutup untuk liburan. Harga komoditas energy mayoritas naik dimana harga minyak mentah WTI (+2.29%) dan Batubara (+2.65%) menguat lebih dari dua persen begitu juga harga komoditas logam seperti Timah (+1.79%) dan Nikel (+1.49%) yang naik lebih dari sepersen. Secara sentimen IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan terbatas.
(akr)