Cabe Rawit Masih Jadi Penyumbang Utama Inflasi Juli Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu IV Juli 2021, perkembangan harga pada Juli ini masih relatif terkendali dan inflasi diperkirakan sebesar 0,01% (mtm). Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, dari perkembangan tersebut perkiraan inflasi Juli 2021 secara tahun kalender sebesar 0,75% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,45% (yoy).
Baca juga:Pandemi Belum Berakhir, PBB Gelar Istighosah Virtual untuk Negeri
"Penyumbang utama inflasi Juli 2021 sampai dengan minggu keempat, yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,04% (mtm), tomat sebesar 0,02% (mtm), bawang merah, kangkung, bayam, kacang panjang dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm)," kata Erwin di Jakarta, Jumat (23/7/2021).
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain daging ayam ras sebesar 0,09% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,03% (mtm), emas perhiasan dan jeruk masing-masing sebesar 0,02% (mtm), dan tarif angkutan udara sebesar 0,01% (mtm).
Baca juga:OPPO Akan Rilis Reno6 Pro+ Detective Conan Custom Edition Minggu Depan
BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tandasnya.
Baca juga:Pandemi Belum Berakhir, PBB Gelar Istighosah Virtual untuk Negeri
"Penyumbang utama inflasi Juli 2021 sampai dengan minggu keempat, yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,04% (mtm), tomat sebesar 0,02% (mtm), bawang merah, kangkung, bayam, kacang panjang dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm)," kata Erwin di Jakarta, Jumat (23/7/2021).
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain daging ayam ras sebesar 0,09% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,03% (mtm), emas perhiasan dan jeruk masing-masing sebesar 0,02% (mtm), dan tarif angkutan udara sebesar 0,01% (mtm).
Baca juga:OPPO Akan Rilis Reno6 Pro+ Detective Conan Custom Edition Minggu Depan
BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tandasnya.
(uka)