IHSG Akhir Pekan Berpeluang Menguat Terbatas di Kisaran 6.102-6.166
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami penguatan terbatas pada perdagangan hari ini. Indeks diperkirakan bergerak pada kisaran 6.102-6.166.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG kembali bergerak di atas level moving average 5 hari dan kembali memberikan peluang pengujian resistance upper bollinger bands dan fractal yang berada pada kisaran 6.150-6.166.
"Sedangkan indikator Stochastic dan RSI masih memberikan signal momentum bearish dengan kondisi overvalue indikator MACD yang menjenuh. Sehingga diperkirakan IHSG bergerak kembali menguat namun terbatas di akhir pekan dengan support resistance 6.102-6.166," ujar Lanjar dalam risetnya, Jumat (30/7/2021). Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ACES, ANTM, BBRI, CTRA, GGRM, JPFA, LPPF, TINS, WIKA, WTON.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 32,20 poin atau 0,53 persen ke level 6.120 dengan penguatan sejak awal sesi perdagangan. Saham BRPT yang masuk pada jajaran indeks LQ45 menjadi pemimpin pergerakan optimis IHSG disusul BBCA, FREN, EMTK dan BBRI.
Indeks sektor Infrastruktur (+1,8%) berbalik menguat ditemani sektor material dasar (+1,81%) dan Energy (+1,70%). Optimisme investor mulai tumbuh seiring data kasus Covid-19 yang mulai menurun dibawah angka tertinggi dan PPKM darurat yang mungkin akan segera berakhir.
Investor juga optimis akan data laporan keuangan tengah semester tahun 2021 dengan ekspektasi GDP yang mampu kembali pada zona hijau meskipun IMF memangkas pertumbuhan ekonomi Indoensia untuk tahun 2021 sebesar 3,9% dari 4,3% dan perkiraan pertumbuhan ekonomi terendah diantara negara G20 karena ketertinggalan dalam vaksinasi.
Leader:
BRPT, BBCA, FREN, EMTK, BBRI
Laggard:
BMRI, UNVR, AGRO, ASII, TOWR
Sementara itu, Bursa saham Asia bersiap untuk memulai perdagangan hari ini dengan terkonsolidasi mengiringi mayoritas indeks saham di Wallstreet naik semalam dan Investor yang menimbang pendapatan teknologi megacap dan risiko dari tindakan keras China terhadap industri swasta.
Indeks Future di Jepang dan Hong Kong merosot. Harga komoditas energy mayoritas naik optimis dengan harga minyak WTI (+1,70%) menguat sepersen dan Batubara (+0,60%) naik lebih dari setengah persen.
Begitu juga harga komoditas logam yang optimis dipimpin oleh harga nikel naik 1,84% dan Timah naik 0,61%. Secara sentimen pergerakan IHSG akan cukup berat melihat indeks future di Asia yang merosot dan minimnya sentimen di akhir pekan.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG kembali bergerak di atas level moving average 5 hari dan kembali memberikan peluang pengujian resistance upper bollinger bands dan fractal yang berada pada kisaran 6.150-6.166.
"Sedangkan indikator Stochastic dan RSI masih memberikan signal momentum bearish dengan kondisi overvalue indikator MACD yang menjenuh. Sehingga diperkirakan IHSG bergerak kembali menguat namun terbatas di akhir pekan dengan support resistance 6.102-6.166," ujar Lanjar dalam risetnya, Jumat (30/7/2021). Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ACES, ANTM, BBRI, CTRA, GGRM, JPFA, LPPF, TINS, WIKA, WTON.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 32,20 poin atau 0,53 persen ke level 6.120 dengan penguatan sejak awal sesi perdagangan. Saham BRPT yang masuk pada jajaran indeks LQ45 menjadi pemimpin pergerakan optimis IHSG disusul BBCA, FREN, EMTK dan BBRI.
Indeks sektor Infrastruktur (+1,8%) berbalik menguat ditemani sektor material dasar (+1,81%) dan Energy (+1,70%). Optimisme investor mulai tumbuh seiring data kasus Covid-19 yang mulai menurun dibawah angka tertinggi dan PPKM darurat yang mungkin akan segera berakhir.
Investor juga optimis akan data laporan keuangan tengah semester tahun 2021 dengan ekspektasi GDP yang mampu kembali pada zona hijau meskipun IMF memangkas pertumbuhan ekonomi Indoensia untuk tahun 2021 sebesar 3,9% dari 4,3% dan perkiraan pertumbuhan ekonomi terendah diantara negara G20 karena ketertinggalan dalam vaksinasi.
Leader:
BRPT, BBCA, FREN, EMTK, BBRI
Laggard:
BMRI, UNVR, AGRO, ASII, TOWR
Sementara itu, Bursa saham Asia bersiap untuk memulai perdagangan hari ini dengan terkonsolidasi mengiringi mayoritas indeks saham di Wallstreet naik semalam dan Investor yang menimbang pendapatan teknologi megacap dan risiko dari tindakan keras China terhadap industri swasta.
Indeks Future di Jepang dan Hong Kong merosot. Harga komoditas energy mayoritas naik optimis dengan harga minyak WTI (+1,70%) menguat sepersen dan Batubara (+0,60%) naik lebih dari setengah persen.
Begitu juga harga komoditas logam yang optimis dipimpin oleh harga nikel naik 1,84% dan Timah naik 0,61%. Secara sentimen pergerakan IHSG akan cukup berat melihat indeks future di Asia yang merosot dan minimnya sentimen di akhir pekan.
(ind)