Menyiapkan UMKM Go Digital untuk Sukses Lalui Pandemi

Sabtu, 31 Juli 2021 - 09:18 WIB
loading...
Menyiapkan UMKM Go Digital...
Pelaku usaha yang cepat beradaptasi dalam mengikuti perubahan dan membaca permintaan pasar, serta beralih dari konvensional menjadi digital, terbukti mampu bertahan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Demi membangkitkan kembali UMKM di Indonesia, berbagai inovasi terus dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital . Pelaku usaha yang cepat beradaptasi dalam mengikuti perubahan dan membaca permintaan pasar, serta beralih dari konvensional menjadi digital , terbukti mampu bertahan di tengah masa pandemi ini.

Seperti diketahui salah satu sektor yang paling terdampak pandemi covid-19 adalah sektor ekonomi, khususnya para UMKM . Bahkan Bank Indonesia (BI) menyebutkan sebanyak 87,5% UMKM terdampak pandemi Covid-19.



Dari jumlah ini, sekitar 93,2% di antaranya berdampak negatif di sisi penjualan. Menurut survei yang dilakukan bank sentral, pandemi memberi tekanan pada pendapatan, laba, dan arus kas.

Salah satu pemanfaatan teknologi adalah dengan menerapkan konsep industry 4.0 yang memanfaatkan proses otomatisasi demi menjamin efektivitas dan efisiensi dalam proses manufaktur. Jelas bahwa, kemajuan teknologi ini banyak memberikan keuntungan. Karena alasan inilah inovasi telah menjadi perhatian utama untuk dapat sukses lalui pandemi.

Acting Director of Directorate Marketing and Communications Swiss German University (SGU), Anthon Stevanus Tondo mengatakan, demi mendukung keberlangsungan UMKM untuk sukses lewati masa pandemi. SGU berkontribusi dalam memfasilitasi para ahli dari berbagai negara untuk ikut serta dalam pertemuan ilmiah yang diselenggarakan secara daring pada 28-29 Juli 2021.

Pertemuan itu menghadirkan berbagai pembicara dari dalam maupun luar negeri antara lain, Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc yang merupakan kepala BPPT Indonesia, Nuki Agya Utama, Ph.D Direktur Eksekutif Asean Centre for Energy dan juga (Asc.) Professor Derek Ong Lai Teik, Ph.D., CStats, CSc perwakilan dari Sunway University, Malaysia.

“Selain itu ada pula pembicara dari Universitas Indonesia, UGM dan juga Universitas Fachhochschule Sudwestfalen, University of Applied Sciences, dari Jerman yang akan hadir dan memberikan kontribusinya pada pertemuan ilmiah ini. Akan ada 24 makalah penelitian dan 8 hasil pengabdian masyarakat yang diseminasi,” ucap Anthon dalam Media Briefing Virtual.

Ia menuturkan Pertemuan ilmiah terkait implementasi Industri 4.0 ini diharapkan akan akan mendorong para profesor, peneliti, pelaku usaha dan mahasiswa untuk memiliki pemahaman tambahan untuk keberlanjutan sistem di masa depan.



Menurut Anthon, Penelitian ilmiah membangun pengetahuan dan memfasilitasi pembelajaran, penelitian ilmiah membantu bisnis untuk dapat berinovasi demi bertahan di masa pandemi.

“Bertukar ilmu dengan Guru Besar dari luar negeri seperti Jerman, Jepang, atau Korea Selatan juga dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi civitas akademika dalam mengembangkan pengetahuan dan teknologi baru untuk masa depan,” ucapnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1941 seconds (0.1#10.140)