Dapat Beasiswa dari Sandiaga, Anak Pedagang Kecil dari Medan Hingga Papua Bahagia

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno bersama Kahmipreuner kembali memberikan beasiswa kepada anak dari para pedagang kecil. Kali ini beasiswa diberikan kepada pelajar setingkat SMA/Aliyah.

Dalam sambutannya, Sandiaga memberikan motivasi kepada para pelajar yang menerima program beasiswa. Dia berpesan agar program beasiswa ini harus bisa dijadikan penyemangat dalam menjalani pendidikan.

Bukan dilihat dari jumlah nominalnya ataupun dari kesulitan yang tengah dialami, namun, kata Sandiaga beasiswa ini harus dilihat dari niat luhurnya. “Adek-adek belajarlah yang rajin. Tunjukkan kepada orang tua. Orang tua kalian ini adalah pengusaha-pengusaha yang memang skalanya masih pedagang kecil. Tapi saya yakin akan ada perbaikan dari skala usahanya,” ujarnya dalam webinar Penyerahan Program Beasiswa Anak Pedagang Kecil di Jakarta, Minggu (1/8/2021).



Dia pun menyadarkan kepada anak-anak penerus bangsa yang ikut bergabung dalam webinar untuk bersyukur. Pasalnya, di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, Tuhan tetap memberikan pintu rezeki demi kemajuan anak-anak pewaris bangsa.

“Kita harus bersyukur di tengah pandemi masih diberikan kesempatan untuk berkumpul walaupun menggunakan virtual. Saya yakin, dengan kebersamaan kita, anak-anak muda akan menjadi masa depan yang handal untuk membangun Indonesia,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Sandiaga menegaskan kepada anak-anak Indonesia untuk terus giat belajar demi meraih cita-cita. Dia juga meyakinkan bahwa setiap masalah pasti akan terselesaikan.

“Jadilah agen perubahan. Jadilah agen pembaharuan. Jadilah bagian dari pembangunan kita. Rajin belajar, hargai pemberian ini dari Allah dan yakinlah bahwa badai pasti berlalu,” tandasnya.

Adapun kategori penerima beasiswa yang layak mendapat bantuan ini adalah anak pedagang kaki lima, belum terjangkau bantuan, terdampak PPKM level 4 dan aktif belajar virtual di masa pandemi Covid-19.

Salah satu penerima beasiswa, Rizka Anissa Mawaddah asal Medan mengaku senang mendapat pemberian dari Menparekraf dan Kahmipreuner itu. Dia mengatakan, selama pandemi Covid-19 ditambah dengan pembatasan kegiatan masyarakat, penghasilan orang tuanya dari berjualan jus menurun.

“Dengan adanya pembatasan jam, jualan orang tua saya jadi berkurang. Seharusnya bisa dapat Rp200 ribu, namun sekarang sehari hanya bawa pulang uang Rp100 ribu pun susah. Jadi, uang beasiswa ini nanti mau saya pakai untuk melunasi SPP yang sudah nunggak lima bulan,” ucapnya.



Muhammad Iskandar Fauzi asal Jakarta yang juga menerima beasiswa yang sama, mengaku senang karena mendapatkan bantuan di kala orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi lantaran hasil berjualan es kelapa tidak laris seperti biasanya.

“Penghasilan orang tua saya jadi menurun akibat Covid ini. Beasiswa ini nanti mau saya gunakan untuk keperluan sekolah dan sebagiannya lagi untuk bantu keperluan rumah,” ungkapnya.

Dalam ceritanya, siswa yang memiliki hobi olahraga sepak bola ini menuturkan bahwa dirinya mengetahui program beasiswa tersebut dari grup Whatsapp kelasnya yang kemudian dibantu wali kelas untuk mendaftar.

Beda halnya dengan Chalilah asal Papua Barat yang mengetahui adanya program ini dari postingan Instagram resmi @Kahmipreuner. Dia mengaku senang dan bersyukur karena terpilih menjadi penerima bantuan dari Menparekraf dan Kahmipreuner. Dia pun berharap bantuan beasiswa ini bisa terus berkelanjutan supaya dapat meringankan para pelajar yang mengalami kesulitan ekonomi.

“Saya bersyukur sekali bisa dapat beasiswa ini karena bisa buat tambahan uang SPP. Tak lupa saya ucapkan selamat kepada teman-teman yang terpilih. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kahmipreuner dan Pak Sandiaga Uno, semoga rezekinya terus bertambah dan beasiswa ini bisa berkelanjutan,” paparnya.