BTN Siap Kawal Pemulihan Ekonomi di Sektor Perumahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) siap mengawal pemulihan ekonomi nasional di sektor perumahan. Pasalnya, selama ini sektor perumahan menjadi salah satu lokomotif dalam turut serta memulihkan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo mengatakan momentum pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021 yang sangat baik perlu dikawal oleh perbankan agar bisa memenuhi target pemerintah hingga akhir tahun ini.
“Bank BTN konsisten untuk tetap fokus pada pembiayaan perumahan khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Haru di Jakarta, Kamis (5/8/2021).
Dia mengungkapkan, pertumbuhan sektor perumahan mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang terganggu pandemi Covid-19. Pertumbuhan sektor perumahan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lainnya.
“Dengan pertumbuhan PDB tersebut, maka kita optimistis bahwa sektor riil khususnya perumahan akan terus tumbuh. Sektor perumahan memiliki multiplier effect terhadap 174 sub-sektor lainnya dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti Jasa Real Estate, Perdagangan, Jasa Keuangan dan Perbankan, serta sektor lainnya,” paparnya.
Sementara itu, Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) semakin optimistis dalam penyaluran kredit di sisa tahun ini untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021 mencapai 3,31 % dibandingkan dengan kuartal pertama 2021 atau secara quarter to quarter (qtq). Adapun secara year on year (yoy) pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 mencapai 7,07%. Capaian itu mengalami perbaikan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2021 yang terkontraksi sebesar 0,71% (yoy).
Terkait hal itu, Ketua Himbara Sunarso yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengatakan, Himbara bersyukur Indonesia terlepas dari resesi ekonomi akibat pandemi yang terjadi.
Dirinya mengungkapkan bahwa selama ini Himbara telah menjadi mitra utama Pemerintah dalam implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hingga Mei 2021 total penyaluran stimulus untuk PEN tercatat sebesar Rp370,55 triliun (di luar restukturisasi) kepada 51,77 juta penerima. Sedangkan realisasi restrukturisasi kredit Himbara atas nasabah terdampak Covid-19 sampai sebanyak 3,43 juta nasabah dengan total baki debet sebesar Rp411,14 triliun.
Dengan perbaikan ini, tentunya HIMBARA semakin optimistis bahwa momentum pemulihan ekonomi semakin dekat. Perbaikan kondisi ekonomi itu, kata dia, ditopang pertumbuhan kredit perbankan yang menunjukkan tren perbaikan. Bahkan, untuk pertama kalinya pertumbuhan kredit positif sekitar 0,6% secara year on year (yoy) pada Juni 2021 yang sebelumnya selalu negatif selama 8 bulan berturut-turut sejak Oktober 2020. Bahkan, sebagai contoh untuk pertumbuhan kredit BRI khususnya segmen mikro tumbuh sebesar 17% year on year.
“Pertumbuhan ekonomi ini, sangat memberikan harapan ke depannya. Ini menunjukkan pemulihan yang nyata baik dari sisi permintaan maupun produksi dan diharapkan menjadi titik balik pemulihan dan percepatan ekonomi ke depan. Momentum pemulihan ekonomi ini harus dijaga,” ujar Sunarso optimistis.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo mengatakan momentum pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021 yang sangat baik perlu dikawal oleh perbankan agar bisa memenuhi target pemerintah hingga akhir tahun ini.
“Bank BTN konsisten untuk tetap fokus pada pembiayaan perumahan khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Haru di Jakarta, Kamis (5/8/2021).
Dia mengungkapkan, pertumbuhan sektor perumahan mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang terganggu pandemi Covid-19. Pertumbuhan sektor perumahan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lainnya.
“Dengan pertumbuhan PDB tersebut, maka kita optimistis bahwa sektor riil khususnya perumahan akan terus tumbuh. Sektor perumahan memiliki multiplier effect terhadap 174 sub-sektor lainnya dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti Jasa Real Estate, Perdagangan, Jasa Keuangan dan Perbankan, serta sektor lainnya,” paparnya.
Sementara itu, Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) semakin optimistis dalam penyaluran kredit di sisa tahun ini untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021 mencapai 3,31 % dibandingkan dengan kuartal pertama 2021 atau secara quarter to quarter (qtq). Adapun secara year on year (yoy) pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 mencapai 7,07%. Capaian itu mengalami perbaikan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2021 yang terkontraksi sebesar 0,71% (yoy).
Terkait hal itu, Ketua Himbara Sunarso yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengatakan, Himbara bersyukur Indonesia terlepas dari resesi ekonomi akibat pandemi yang terjadi.
Dirinya mengungkapkan bahwa selama ini Himbara telah menjadi mitra utama Pemerintah dalam implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hingga Mei 2021 total penyaluran stimulus untuk PEN tercatat sebesar Rp370,55 triliun (di luar restukturisasi) kepada 51,77 juta penerima. Sedangkan realisasi restrukturisasi kredit Himbara atas nasabah terdampak Covid-19 sampai sebanyak 3,43 juta nasabah dengan total baki debet sebesar Rp411,14 triliun.
Dengan perbaikan ini, tentunya HIMBARA semakin optimistis bahwa momentum pemulihan ekonomi semakin dekat. Perbaikan kondisi ekonomi itu, kata dia, ditopang pertumbuhan kredit perbankan yang menunjukkan tren perbaikan. Bahkan, untuk pertama kalinya pertumbuhan kredit positif sekitar 0,6% secara year on year (yoy) pada Juni 2021 yang sebelumnya selalu negatif selama 8 bulan berturut-turut sejak Oktober 2020. Bahkan, sebagai contoh untuk pertumbuhan kredit BRI khususnya segmen mikro tumbuh sebesar 17% year on year.
“Pertumbuhan ekonomi ini, sangat memberikan harapan ke depannya. Ini menunjukkan pemulihan yang nyata baik dari sisi permintaan maupun produksi dan diharapkan menjadi titik balik pemulihan dan percepatan ekonomi ke depan. Momentum pemulihan ekonomi ini harus dijaga,” ujar Sunarso optimistis.
(dar)