Blok Rokan Resmi Jadi Aset Negara, Erick Thohir: Kado Istimewa HUT RI ke-76

Selasa, 10 Agustus 2021 - 19:04 WIB
loading...
Blok Rokan Resmi Jadi Aset Negara, Erick Thohir: Kado Istimewa HUT RI ke-76
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menilai, peralihan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina (Persero) merupakan keberhasilan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2018 lalu. Peralihan aset migas tersebut dilakukan sejak 9 Agustus 2021.

Tak hanya itu, langkah akuisisi 100% Pertamina terhadap aset Blok Rokan pun dianggap hadiah istimewah bagi bagi rakyat Indonesia. Hadiah tersebut bertepatan dengan HUT RI ke-76.

"Ini adalah sejarah baru bagi Indonesia, sekaligus kado istimewa HUT kemerdekaan ke-76 untuk seluruh rakyat Indonesia," ujar Erick melalui akun Instagramnya, Selasa (10/8/2021).

Erick mengingatkan, wilayah kerja Rokan memiliki peran penting terhadap makro ekonomi Indonesia hingga masyarakat lokal di kawasan Riau. Bahkan, dia memastikan Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan memenuhi tanggung jawab lingkungan dan sosial (CSR), penyerapan tenaga kerja, hingga pemberdayaan UMKM lokal.

Baca juga:Produksi Rokan Turun Cederai Kedaulatan Energi Negeri

Karena itu, dia meminta manajemen Pertamina memaksimalkan tingkat volume produksi migas untuk mendorong kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Bahkan, dia berharap PHR dapat melangkah ke depan dengan segenap energi untuk mengukir sejarah baru dan mewujudkan Indonesia yang tangguh dan tumbuh.

"Kini saatnya perwira Pertamina memimpin perjuangan untuk menjaga dan meningkatkan volume produksi migas di Blok Rokan, membangun kedaulatan dan kemandirian energi nasional," tutur dia.

Usai mengakuisisi Blok Rokan, Pertamina menetapkan anggaran investasi sebesar USD2 miliar atau setara Rp28,6 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan hingga 2025 mendatang.

"Pertamina juga telah menetapkan anggaran investasi sampai dengan tahun 2025 sebesar lebih dari USD2 miliar," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

Pertamina pun menyerap 2.689 pekerja yang berasal dari CPI. Artinya, proses peralihan Blok Rokan dari CPI ke Pertamina tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Meski demikian, Nicke tidak menjelaskan lebih jauh ihwal spesifikasi dari ribuan tenaga kerja tersebut.

"Dan yang terpenting, kami juga telah mendapatkan anggota keluarga baru dari pekerja CPI akan bergabung dengan Pertamina Hulu Rokan sebanyak 2.689 orang pekerja," kata dia.

Baca juga:Taliban Terus Serang Afghanistan Utara, Puluhan Ribu Warga Melarikan Diri

Perseroan juga akan melanjutkan program yang sudah berjalan dan didesain CPI selama ini. Sementara, dalam memastikan kelancaran proses alih kelola, Pertamina melalui PHR sudah membentuk tim transisi yang bertugas memastikan kelancaran operasi.

Terutama di aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, operasi K3LL, hingga ke aspek sumber daya manusia, finansial, komersial, asset supply chain management serta IT.

“Hal yang tidak kalah penting dalam proses alih kelola ini, kami mengingatkan kembali mengenai high risk pengelolaan usaha migas, tidak hanya proses keandalan tapi aspek HSSE (Health, Safety, Security and Environment) tetap menjadi perhatian kita semua,” katanya.

Manajemen optimistis dapat menjalankan dan mengelola Blok Rokan untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Pertamina juga memiliki tugas lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day (BOPD) dan 12 miliar standard cubic feet per day (BSCFD) di tahun 2030.

Tercatat, hingga akhir 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Pada 2022 mendatang, PHR juga merencanakan pengeboran 500 sumur baru.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1031 seconds (0.1#10.140)