Ditemukan Beras Bansos Berkerikil, Budi Waseso: Batu Kecil Saja Dimasalahkan

Kamis, 12 Agustus 2021 - 15:35 WIB
loading...
Ditemukan Beras Bansos...
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso atau Buwas menyebut, beras yang bercampur dengan kerikil hanya terjadi di beberapa karung beras saja.Batu kecil saja dimasalahkan. Ngapain juga Bulog kasih batu. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perum Bulog menanggapi keluhan warga perihal beras bantuan sosial (bansos) PPKM berkerikil yang diperoleh beberapa warga di Tasikmalaya, Jawa Barat. Jenis beras cadangan beras pemerintah (CBP) diperoleh warga saat distribusi tahap pertama.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso atau Buwas menyebut, beras yang bercampur dengan kerikil hanya terjadi di beberapa karung beras saja. Artinya, tak semua beras mengalami permasalahan serupa.



Meski demikian, Buwas enggan menjelaskan letak permasalahan beras bansos PPKM yang diterima beberapa warga di kawasan tersebut. Justru, dia mengklaim kerikil yang bercampur dengan butiran beras hanya berukuran kecil saja.

“Batu kecil saja dimasalahkan. Ngapain juga Bulog kasih batu. Batunya kan bukan yang 50 persen isinya batu,” ujar Buwas saat konferensi pers di Kawasan Gedung Bulog, Kamis (12/8/2021).

Manajemen menegaskan, tidak ada kesalahan dengan beras bansos yang diterima sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) itu. Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan adanya temuan beras di beberapa wilayah yang menggumpal akibat cipratan air saat proses pendistribusian.

Budi Waseso menyebut, meski beras yang disalurkan jenis cadangan beras pemerintah (CBP) dengan kualitas medium, namun beras tersebut tetap dijamin untuk dikonsumsi. Bahkan Bulog menjamin tidak ada telur dan kutu yang bercampur dengan butiran beras.

"Jangan dibilang itu ada kutu, ya, telurnya aja gak mungkin. Ini supaya paham teman-teman," katanya.



Dari segi produksi beras, BUMN sektor pangan itu memiliki sistem rise to rise yang digunakan untuk mengontrol beras sebelum dikeluarkan dari gudang. Sistem tersebut menjadi standar awal perusahaan untuk mengawasi kualitas beras.

Sementara di sisi distribusi, Bulog juga memiliki sistem pengawasan yang ketat untuk menjaga kualitas pangan dasar agar tetap layak dikonsumsi. Begitu juga sistem kontrol penyaluran milik PT Pos Indonesia dan DNR Corporation yang dipercaya pemerintah sebagai agen distribusi beras PPKM.

"Jadi tidak mungkin salah, kemudian juga dengan DNR mempunyai sistem pencatatan, penerimaan, semuanya termasuk Bulog itu ada sistem pengawasan. Kalau dalam produknya ada kualiti kontrol. Standar, Bulog bilamana mengeluarkan beras CBP tidak begitu saja dikeluarkan karena harus melalui proses rise to rise, minimal," tutur dia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Setiba dari Yordania,...
Setiba dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC
Manfaatkan Momentum...
Manfaatkan Momentum Panen Raya, Serapan Beras Petani Tembus 1 Juta Ton
Presiden Prabowo dan...
Presiden Prabowo dan Gubernur Jabar Apresiasi Kinerja Bulog saat Panen Raya
Tak Kenal Libur, Bulog...
Tak Kenal Libur, Bulog Terus Menyerap Gabah dan Beras
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
Bulog Serap Gabah Petani...
Bulog Serap Gabah Petani Capai 725.000 Ton Setara Beras, Rekor 10 Tahun Terakhir
Serapan BULOG Naik 2.000%,...
Serapan BULOG Naik 2.000%, Hensa: Memang Dingin Tangan Mentan Amran
Serapan Bulog Naik 2.000...
Serapan Bulog Naik 2.000 Persen, Hensa: Memang Dingin Tangan Mentan Amran
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
Rekomendasi
6 Kajati Dimutasi, Mantan...
6 Kajati Dimutasi, Mantan Dirdik Jampidsus Jabat Kepala Kejaksaaan Tinggi Jawa Timur
Berapa Kilometer Jalan...
Berapa Kilometer Jalan Kaki Setiap Hari untuk Menurunkan Berat Badan?
Rekonstruksi 3 Polisi...
Rekonstruksi 3 Polisi Ditembak Mati di Arena Sabung Ayam Way Kanan Digelar Besok
Berita Terkini
Kabar Terbaru Nasib...
Kabar Terbaru Nasib Korban PHK Sritex, Ini Kata Menaker
42 menit yang lalu
Anwar Ibrahim: Malaysia...
Anwar Ibrahim: Malaysia Berdiri Bersama China di Tengah Ancaman Tarif AS
1 jam yang lalu
Rokok Ilegal Bukan Persoalan...
Rokok Ilegal Bukan Persoalan Sepele, Potensi Kerugian Negara hingga Rp97 Triliun
2 jam yang lalu
Populix Raih Pendanaan...
Populix Raih Pendanaan Seri B Senilai Rp72 Miliar
2 jam yang lalu
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
2 jam yang lalu
Setiba dari Yordania,...
Setiba dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC
3 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komodo hanya...
3 Alasan Komodo hanya Dapat Ditemukan di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved