Toshiba Corp Catatkan Laba Operasional Rp1,8 Triliun pada Kuartal II-2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Toshiba Corp melaporkan kinerja keuangannya kembali meningkat pada kuartal II-2021 sejalan dengan permintaan chip otomotif dan hard disk drive yang pulih setelah sempat jatuh karena pandemi. Induk bisnis yang berlokasi di Tokyo Jepang itu membukukan laba operasional USD132 juta atau setara Rp1,8 triliun pada April-Juni 2021.
Perolehan ini merupakan kinerja positif penjualan selama empat kuartal berturut-turut yang meningkat sebanyak 21%. Sesuai dengan perkiraan, keuntungan ini dapat membalikkan kerugian tahun sebelumnya yang mencapai USD114 juta atau senilai Rp1,6 triliun, dilansir Reuters, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Ini Penyebab Rem Mobil Berdecit dan Cara Mengatasinya
Pihak korporasi berencana mengumumkan rencana dan target bisnis jangka menengah pada Oktober 2021. Saat ini Toshiba dilaporkan sedang membangun pendorong agar laba barunya kian meningkat.
Sebelumnya pada 2015, Toshiba sempat digoyang isu skandal keuangan yang membuatnya CEO Hisao Tanaka lengser. Investigasi independen melaporkan pihak Toshiba dan pemerintah Jepang terlibat kolusi alias pemufakatan jahat memanipulasi laporan keuangan dan sejumlah cara lainnya, termasuk menghapuskan 'dana lindung nilai'.
Baca juga:Telkomsel Hadirkan Layanan IoT Envion untuk Sistem Monitoring Energi
Lebih jauh, hasil investigasi juga menunjukkan ada masalah internal di Toshiba. Peristiwa ini mencoreng nama Toshiba sepanjang lebih dari satu abad berdiri.
Terpuruk hingga awal 2017, pada tahun-tahun setelahnya Toshiba mulai bangkit dan pulih meski terimpit pandemi Covid-19.
Perolehan ini merupakan kinerja positif penjualan selama empat kuartal berturut-turut yang meningkat sebanyak 21%. Sesuai dengan perkiraan, keuntungan ini dapat membalikkan kerugian tahun sebelumnya yang mencapai USD114 juta atau senilai Rp1,6 triliun, dilansir Reuters, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Ini Penyebab Rem Mobil Berdecit dan Cara Mengatasinya
Pihak korporasi berencana mengumumkan rencana dan target bisnis jangka menengah pada Oktober 2021. Saat ini Toshiba dilaporkan sedang membangun pendorong agar laba barunya kian meningkat.
Sebelumnya pada 2015, Toshiba sempat digoyang isu skandal keuangan yang membuatnya CEO Hisao Tanaka lengser. Investigasi independen melaporkan pihak Toshiba dan pemerintah Jepang terlibat kolusi alias pemufakatan jahat memanipulasi laporan keuangan dan sejumlah cara lainnya, termasuk menghapuskan 'dana lindung nilai'.
Baca juga:Telkomsel Hadirkan Layanan IoT Envion untuk Sistem Monitoring Energi
Lebih jauh, hasil investigasi juga menunjukkan ada masalah internal di Toshiba. Peristiwa ini mencoreng nama Toshiba sepanjang lebih dari satu abad berdiri.
Terpuruk hingga awal 2017, pada tahun-tahun setelahnya Toshiba mulai bangkit dan pulih meski terimpit pandemi Covid-19.
(uka)