HT Tegaskan Digitalisasi Paling Cepat Mengubah Bisnis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, digitalisasi merupakan aspek yang paling mengubah bisnis di masa pandemi saat ini.
"Indonesia diwarnai saat ini khususnya di era pandemi dengan pertumbuhan digitalisasi yang semakin berkembang dan banyak mengubah cara bisnis yang mengubah secara cepat dunia usaha," ujarnya dalam acara Webinar Indonesia Tangguh, Selasa (17/8/2021).
Menurut HT, apapun yang berkaitan dengan digital itu cukup banyak mempengaruhi berbagai ekosistem di dunia, termasuk di Indonesia. "Digitalisasi mengubah ekosistem dunia usaha di dunia, khususnya dengan adanya internet. Kita lihat bisnis ritel juga sudah sangat berbeda, adanya e-commerce dan juga pertumbuhan pada online travel yang menghantam usaha konvensional," tuturnya.
HT menyontohkan, aplikasi ojek online (ojol) saat ini sudah semakin berkembang, demikian juga travel konvensional sudah banyak dikalahkan dengan banyak teknologi baru. "Intinya usaha yang berbasis internet ini cepat tumbuh berkembang di Indonesia dan menjadi distruptif di era 4.0 ini," ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Indonesia akan tumbuh besar jika daerah tumbuh atau tangguh. "Kalau kita perhatikan ekonomi dunia diwarnai globalisasi yang makin intensif termasuk di Tanah Air, dan Indonesia menganut paham free market," tukasnya.
HT menegaskan, peringatan kemerdekaan ini bisa menjadi momentum memperbaiki diri dan evaluasi untuk Indonesia yang lebih baik. "Makna kemerdekaan tentu bagi saya, kita semua, sebagai ajang introspeksi. Tentunya kita berbesar hati karena sudah merdeka, satu momentum untuk bisa memperbaiki diri kita, membangun Indonesia yang lebih baik lagi," tuturnya.
Dia menyampaikan, Indonesia akan besar dan berkembang jika diri kita bisa memperbaiki diri sendiri dan memajukan daerah di Indonesia. "Indonesia akan berubah jika ekonomi daerah maju dan ini penting, termasuk kabupaten, kota, daerah sehingga daerah bisa berperan membangun. Seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan provinsi besar lainnya, strategis untuk diberlakukan impor dan ekspor," paparnya.
"Indonesia diwarnai saat ini khususnya di era pandemi dengan pertumbuhan digitalisasi yang semakin berkembang dan banyak mengubah cara bisnis yang mengubah secara cepat dunia usaha," ujarnya dalam acara Webinar Indonesia Tangguh, Selasa (17/8/2021).
Menurut HT, apapun yang berkaitan dengan digital itu cukup banyak mempengaruhi berbagai ekosistem di dunia, termasuk di Indonesia. "Digitalisasi mengubah ekosistem dunia usaha di dunia, khususnya dengan adanya internet. Kita lihat bisnis ritel juga sudah sangat berbeda, adanya e-commerce dan juga pertumbuhan pada online travel yang menghantam usaha konvensional," tuturnya.
HT menyontohkan, aplikasi ojek online (ojol) saat ini sudah semakin berkembang, demikian juga travel konvensional sudah banyak dikalahkan dengan banyak teknologi baru. "Intinya usaha yang berbasis internet ini cepat tumbuh berkembang di Indonesia dan menjadi distruptif di era 4.0 ini," ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Indonesia akan tumbuh besar jika daerah tumbuh atau tangguh. "Kalau kita perhatikan ekonomi dunia diwarnai globalisasi yang makin intensif termasuk di Tanah Air, dan Indonesia menganut paham free market," tukasnya.
HT menegaskan, peringatan kemerdekaan ini bisa menjadi momentum memperbaiki diri dan evaluasi untuk Indonesia yang lebih baik. "Makna kemerdekaan tentu bagi saya, kita semua, sebagai ajang introspeksi. Tentunya kita berbesar hati karena sudah merdeka, satu momentum untuk bisa memperbaiki diri kita, membangun Indonesia yang lebih baik lagi," tuturnya.
Dia menyampaikan, Indonesia akan besar dan berkembang jika diri kita bisa memperbaiki diri sendiri dan memajukan daerah di Indonesia. "Indonesia akan berubah jika ekonomi daerah maju dan ini penting, termasuk kabupaten, kota, daerah sehingga daerah bisa berperan membangun. Seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan provinsi besar lainnya, strategis untuk diberlakukan impor dan ekspor," paparnya.
(ind)