Yeay! Pelaku UMKM Bakal Kebanjiran Tender di Bawah Rp14 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan usaha milik negara (BUMN) akan memberikan tender proyek-proyek di bawah Rp14 miliar kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) . Menurut Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, program itu merupakan salah satu upaya menjaga UMKM agar tetap bergerak dalam situasi pandemi Covid-19.
"Kita juga berupaya untuk menjaga UMKM kita bisa beraktivitas dan punya proyek-proyek juga. Makanya kami BUMN punya program bahwa (proyek senilai) Rp14 miliar ke bawah tidak boleh lagi dipegang oleh BUMN jika ada tender di BUMN, tapi dipegang oleh UMKM," ujarnya dalam acara Festival Indonesia Tangguh 2021 pada Jumat (20/8/2021).
Pihaknnya juga menyerukan program-program pembangunan infrastruktur yang juga membantu pendistribusian logistik antar-provinsi dan kabupaten. Menurut Arya, proyek infrastruktur menghasilkan multiplier effect kepada UMKM di tempat pembangunan dan sangat besar dampaknya untuk menjaga perekonomian.
Di sisi lain, BUMN tidak hanya dituntut dari sisi ekonomi, untuk itu pihaknnya juga bergerak membantu penanggulangan dari dampak pandemi ini.
"Ekonomi juga menjadi faktor penting tapi kesehatan ini juga penting kita jaga. Walaupun kita juga banyak kena dampak, seperti transportasi, kemudian kapal juga kena dampak, pernerbangan, infrastruktur penerbangannya juga kena seperti angkasa pura dan kawan-kawan, tapi masih ada Pelindo yang masih kuat dilogistik," tuturnya.
Arya menjelaskan, logistik menjadi tulang punggung perekonomian selama pandemi ini. "Jadi hal ini yang membuat kita mau tidak mau menjaga keseimbangan yang berat, tapi kita terus bertarung untuk itu dan bisa kita buktikan lah," tandasnya.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
"Kita juga berupaya untuk menjaga UMKM kita bisa beraktivitas dan punya proyek-proyek juga. Makanya kami BUMN punya program bahwa (proyek senilai) Rp14 miliar ke bawah tidak boleh lagi dipegang oleh BUMN jika ada tender di BUMN, tapi dipegang oleh UMKM," ujarnya dalam acara Festival Indonesia Tangguh 2021 pada Jumat (20/8/2021).
Pihaknnya juga menyerukan program-program pembangunan infrastruktur yang juga membantu pendistribusian logistik antar-provinsi dan kabupaten. Menurut Arya, proyek infrastruktur menghasilkan multiplier effect kepada UMKM di tempat pembangunan dan sangat besar dampaknya untuk menjaga perekonomian.
Di sisi lain, BUMN tidak hanya dituntut dari sisi ekonomi, untuk itu pihaknnya juga bergerak membantu penanggulangan dari dampak pandemi ini.
"Ekonomi juga menjadi faktor penting tapi kesehatan ini juga penting kita jaga. Walaupun kita juga banyak kena dampak, seperti transportasi, kemudian kapal juga kena dampak, pernerbangan, infrastruktur penerbangannya juga kena seperti angkasa pura dan kawan-kawan, tapi masih ada Pelindo yang masih kuat dilogistik," tuturnya.
Arya menjelaskan, logistik menjadi tulang punggung perekonomian selama pandemi ini. "Jadi hal ini yang membuat kita mau tidak mau menjaga keseimbangan yang berat, tapi kita terus bertarung untuk itu dan bisa kita buktikan lah," tandasnya.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
(uka)