Cicilan Segambreng, Begini Cara Nego Utang ke Bank

Minggu, 22 Agustus 2021 - 11:00 WIB
loading...
Cicilan Segambreng, Begini Cara Nego Utang ke Bank
Cara mengajukan keringanan kredit ke perbankan akibat terimbas dampak pandemi Covid-19. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi berkepanjangan membuat hampir seluruh sektor terdampak tak terkecuali pedagang kecil hingga perusahaan besar. Banyak pedagang kecil mengalami penurunan pendapatan sehingga harus mencari cara negosiasi dengan bank agar diberikan keringanan kredit.

Begitu juga pekerja atau karyawan banyak yang dirumahkan bahkan di PHK menyebabkan cicilan kredit rumah, kendaraan dan lainya menjadi terbengkalai. Kekhawatiran tidak bisa membayar cicilan, maka jalan yang ditempuh ialah mengajukan keringanan kredit ke perbankan.



Dikutip dari berbagai sumber, berikut cara negosiasi pengajuan keringanan kredit perbankan atau pemberi pinjaman/pembiayaan lain.

1. Meminta Kompensasi

Pengajuan kompensasi di bank, leasing atau pembiayaan lain dapat berupa pengurangan nilai cicilan dan menggantinya dengan menambah tenor pinjaman. Beberapa bank menyediakan fasilitas ini selama nasabahnya bisa memberikan alasan kuat untuk meminta keringanan cicilan.

Caranya, bisa mengajukan atau menghubungi langsung ke bank atau institusi pembiayaan lain sebagai pemberi pinjaman.

2. Bencana Alam

Nasabah bisa mengajukan kode bencana alam untuk meminta keringanan kredit. Perlu diketahui, pandemi corona telah ditetapkan sebagai bencana nasional sehingga bisa menjadi salah satu syarat negosiasi dengan bank, leasing atau pemberi pinjaman lain.

Caranya, bisa menghubungi atau datang labgsung ke bank atau kreditur agar menambahkan terimbas dampak bencana alam.

3. Jatuh Tempo

Saat ini ada perlindungan dari kreditur terkait jatuh tempo. Salah satunya pemberi pinjaman tidak bisa melaporkan pembayaran terlewat sampai 30 hari pembayaran jatuh tempo.

Sebab itu, nasabah perlu segera membuat perjanjian dan menghubungi pemberi pinjaman sebelum masa perlindungan usai dan skor kredit dalam bahaya.

4. Pembayaran Minimal Kartu Kredit

Solusi meminimalisir tunggakan adalah dengan melakukan pembayaran minimum atas tagihan kartu kredit. Jika bisa melakukan hal ini, akan sangat melindungi nilai kredit.

Saldo kredit yang tersisa perlu juga diperhatikan. Biasanya, saat terkena bencana alam atau pandemi, orang-orang mulai bergantung pada kartu kredit hingga kondisi ekonomi membaik.



Setelah menggunakan lebih dari 30 persen saldo kredit yang tersedia, skor kredit biasanya akan lebih rendah. Ini memberi sinyal kepada perusahaan kartu kredit ada risiko yang lebih besar, mungkin tidak bisa melunasi semua utang, atau bahkan butuh waktu berkala untuk melunasinya.

Apabila memiliki tabungan darurat, itu bisa digunakan untuk membayar tagihan dan membeli barang-barang penting jika saldo kartu kredit semakin tinggi.

Kebijakan Pemerintah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan kelonggaran atau relaksasi kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bawah Rp10 miliar debitur perbankan, berupa penundaan sampai dengan 1 (satu) tahun dan penurunan bunga.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan keringanan cicilan tidak berlaku secara otomatis sehingga nasabah atau debitur perlu mengajukan keringanan secara mandiri.

Kebijakan tersebut berlaku bagi seluruh sektor usaha yang terdampak pandemi, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sektor ekonomi pariwisata, transportasi, perhotelan, perdagangan, pengolahan, pertanian, dan pertambangan. Segera hubungi perusahaan pemberi pinjaman untuk mengurus keringanan cicilan saat pandemi Covid-19 atau terjadi bencana lain.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2266 seconds (0.1#10.140)