4 Kali Refocusing, ESDM Pangkas Anggaran hingga Rp2,2 Triliun
loading...
Menteri ESDM Arifin Tasrif. FOTO/MNC Media
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengalami empat kali refocusing anggaran tahun 2021. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, dengan empat kali refocusing maka anggaran Kementerian ESDM tahun 2021 dipangkas hingga Rp2,2 triliun dari semula pada APBN 2021 sebesar Rp7 triliun menjadi Rp4,8 triliun pasca refocusing tahap 4.
Refocusing Kementerian ESDM berdasarkan pemanfaatannya terdiri dari belanja operasional kantor yang berkurang dari APBN 2021 sebesar Rp1,44 triliun menjadi Rp1,43 triliun. Kemudian belanja infrastruktur dan survei sumber daya alam dari Rp3,5 triliun menjadi Rp1,8 triliun. Belanja pelayanan internal kementerian dan lembaga dari Rp870 miliar menjadi Rp656 miliar, dan belanja pelayanan publik dari Rp1,1 triliun menjadi Rp945 miliar.
"Pengurangan porsi anggaran dimaksud mengacu pada pedoman refocusing dari Kementerian Keuangan. Kami telah berupaya optimal untuk tetap menjaga kesinambungan dan keseimbangan agar operaasional kantor dan pelayanan internal dan publik tetap berjalan dengan memperhatikan komitmen infrastruktur," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (26/8/2021).
Adapun realisasi anggaran tahun 2021 masih on the track sesuai target. Arifin menuturkan, hingga 22 Agustus 2021 telah mencapai 44,69% atau masih surplus 1,75% dari target akhir Agustus yang sebesar 42,94%.
"Terkait progres pelaksanaan tender, kami laporkan sudah 99,4% paket dengan nilai kontrak Rp1,8 triliun. Sisanya 0,6% paket belum kontrak dengan rincian antara lain 0,46% tender sudah selesai dan sedang dalam proses kontrak, 0,12% proses tender dan 0,03% persiapan tender (paket baru)," jelasnya
Refocusing Kementerian ESDM berdasarkan pemanfaatannya terdiri dari belanja operasional kantor yang berkurang dari APBN 2021 sebesar Rp1,44 triliun menjadi Rp1,43 triliun. Kemudian belanja infrastruktur dan survei sumber daya alam dari Rp3,5 triliun menjadi Rp1,8 triliun. Belanja pelayanan internal kementerian dan lembaga dari Rp870 miliar menjadi Rp656 miliar, dan belanja pelayanan publik dari Rp1,1 triliun menjadi Rp945 miliar.
"Pengurangan porsi anggaran dimaksud mengacu pada pedoman refocusing dari Kementerian Keuangan. Kami telah berupaya optimal untuk tetap menjaga kesinambungan dan keseimbangan agar operaasional kantor dan pelayanan internal dan publik tetap berjalan dengan memperhatikan komitmen infrastruktur," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (26/8/2021).
Adapun realisasi anggaran tahun 2021 masih on the track sesuai target. Arifin menuturkan, hingga 22 Agustus 2021 telah mencapai 44,69% atau masih surplus 1,75% dari target akhir Agustus yang sebesar 42,94%.
"Terkait progres pelaksanaan tender, kami laporkan sudah 99,4% paket dengan nilai kontrak Rp1,8 triliun. Sisanya 0,6% paket belum kontrak dengan rincian antara lain 0,46% tender sudah selesai dan sedang dalam proses kontrak, 0,12% proses tender dan 0,03% persiapan tender (paket baru)," jelasnya
(nng)
Explore More