Tumbuh 24,7% di 2020, Aset BPR Intidana Tembus Rp1 Triliun

Senin, 30 Agustus 2021 - 07:45 WIB
loading...
Tumbuh 24,7% di 2020, Aset BPR Intidana Tembus Rp1 Triliun
BPR Intidana mencatatkan kinerja optimal dengan pertumbuhan aset 24,7% di tengah pandemi sepanjang tahun 2020. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Industri bank perkreditan rakyat ( BPR ) yang menjadi bagian dari industri perbankan nasional tak luput dari dampak pandemi Covid-19. Namun demikian, secara umum fungsi intermediasi yang dijalankan bank-bank rural terlihat lebih solid ketimbang bank umum.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2020 pertumbuhan kredit industri perbankan, dalam hal ini bank umum, terkontraksi 2,40% secara tahunan. Sedangkan laba bersih terkoreksi 33,08%. Rasio kredit bermasalah (nonperfoming loan/NPL) meski masih dalam batas aman, naik dari 2,53% di 2019 menjadi 3,06%.



Sementara, sejumlah pos keuangan utama industri BPR tercatat mampu membukukan pertumbuhan positif. Dana pihak ketiga (DPK) dan kredit masing-masing tumbuh 3,52% dan 1,83%. Aset dan modal inti juga tumbuh positif. Meski, dari sisi laba pertumbuhannya juga terkoreksi 16,07%, namun lebih baik daripada bank umum.

Ketahanan bank-bank rural tersebut ditunjukkan oleh BPR Intidana Sukses Makmur (BPR Intidana) yang menutup tahun kerja 2020 dengan pencapaian positif. BPR Intidana pada 2020 mencatatkan penyaluran kredit Rp653,06 miliar, tumbuh 7,62% secara tahunan (yoy). Sementara, DPK melejit 67,40% menjadi Rp544,06 miliar. BPR Intidana juga menorehkan pencapaian aset yang melampaui Rp1 triliun, yakni Rp1,03 triliun atau tumbuh 24,70%.

"Pertumbuhan ketiga komponen kinerja keuangan BPR Intidana itu jauh di atas rata-rata industri BPR nasional," ungkap Direktur Utama BPR Intidana Polycarpus Feriyanto dalam siaran pers, Senin (30/8/2021).

Polycarpus menjelaskan, keberhasilan BPR Intidana mengarungi tahun 2020 tak lepas dari kerja keras dan penerapan budaya kerja baru "Ketuhanan Yang Maha Esa, Integritas, Team Work, Customer Focus, Continuous Improvement (KITE COCOK) dengan fokus pada sumber daya manusia (SDM) yang handal dan berintegritas.

Atas pencapaian kinerja keuangan yang baik di 2020, pada "Rating BPR versi Infobank 2021", BPR Intidana mendapat predikat "sangat bagus". Pada tahun sebelumnya, BPR terbesar di DKI Jakarta ini juga mendapat predikat yang sama.

"Artinya, kendati dalam masa krisis karena pandemi, pada 2020 BPR Intidana tetap mampu menjaga performa bisnisnya secara berkelanjutan," jelasnya.

Lebih jauh Polycarpus menjelaskan, ada sejumlah strategi yang mendukung keberhasilan BPR Intidana. Antara lain, tetap melakukan pendekatan jemput bola kepada nasabah, melakukan pendekatan kepada perusahaan BUMN, instansi pemerintah, dan swasta, melakukan proses analisa kredit yang cepat dan efisien namun tetap mengedepankan prinsip prudential banking, serta membina relationship yang baik dengan nasabah.

Selain itu, pembenahan organisasi dan pengembangan kompetensi SDM serta perluasan jaringan kantor juga menjadi langkah strategis yang dilakukan BPR Intidana di 2020 untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis dan pelayanan kepada nasabah. Tahun lalu, BPR Intidana membuka dua kantor cabang, yang berada di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dan Kota Bekasi, Jawa Barat.



Dia melanjutkan, sampai dengan triwulan I/2021, kinerja keuangan BPR Intidana dari sisi neraca tumbuh relatif cukup baik. Total aset tumbuh 1,79%, DPK tumbuh tumbuh 6,42% dari posisi akhir tahun. Dalam hal profitabilitas, BPR Intidana membukukan laba bersih Rp1,12 miliar.

Dia menambahkan, pihaknya menetapkan target pertumbuhan kredit di 2021 di kisaran 4%. Namun, melihat perkembangan dunia usaha yang terdampak oleh pandemi, maka diperkirakan pertumbuhan kredit cenderung melambat dan penyaluran akan dilakukan secara selektif dan lebih ketat lagi. Sedangkan target pertumbuhan DPK di kisaran 13%.

Di lain sisi, untuk memperkuat bisnis dan pelayanan kepada nasabah, BPR Intidana juga melakukan sejumlah inovasi, salah satunya adalah penyediaan layanan mobile banking (m-banking). Saat ini m-banking BPR Intidana sedang dalam proses persetujuan OJK dan akan segera diluncurkan.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3540 seconds (0.1#10.140)