Blibli Disebut Akan IPO pada 2022, Ini Prospeknya Menurut Analis
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Global Digital Niaga atau Blibli, e-commerce milik Djarum Group disebut akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menyebut, prospek saham Blibli pada saat melaksanakan IPO nanti berpeluang menyamai catatan yang dilakukan startup e-commerce PT Bukalapak.com Tbk yang lebih dahulu IPO belum lama ini.
"Mirip-mirip menurut saya (dengan Bukalapak), sama-sama tinggi minat di awal, setelahnya sesuai dengan perkembangan dari pergerakan harganya saja BUKA sendiri sudah memberikan pengalaman yang kurang bagus," ujar William kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (30/8/2021).
Dia menyampaikan, dengan adanya kabar Blibli akan melantai di Bursa bisa membuat strategi pelaku pasar berubah dalam membeli saham e-commerce Djarum Group tersebut.
"Mungkin pembelian dilakukan melalui e-IPO dan langsung dijual setelah listing, tetap dapat profit karena hari pertama listing umumnya harga naik," tuturnya.
Menurutnya, dengan mulai tumbuhnya minat perusahaan-perusahaan startup khususnya yang bergerak di bidang teknologi yang ingin melantai di Bursa menjadi pertanda baik bahwa pasar modal sudah mulai diperhatikan dan menjanjikan.
"Ya, saya melihatnya begitu. Kebetulan lagi ada stimulus biaya dari BEI juga kan. Jadi mungkin aja saham-saham baru akan lebih banyak karena emiten memanfaatkan stimulus ini," ucapnya.
Sebelumnya dikabarkan bahwa Blibli akan melaksanakan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia. Dilansir dari Bloomberg, Blibli juga bekerja sama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley untuk menjajaki kemungkinan pelaksanaan IPO.
Selain itu, bank investasi lain dapat ditambahkan ke dalam daftar penjamin emisi Perseroan. "Perundingan berada pada tahap awal, dan ukuran IPO dapat bergantung pada bisnis mana yang dimasukkan," ujar sumber tersebut.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menyebut, prospek saham Blibli pada saat melaksanakan IPO nanti berpeluang menyamai catatan yang dilakukan startup e-commerce PT Bukalapak.com Tbk yang lebih dahulu IPO belum lama ini.
"Mirip-mirip menurut saya (dengan Bukalapak), sama-sama tinggi minat di awal, setelahnya sesuai dengan perkembangan dari pergerakan harganya saja BUKA sendiri sudah memberikan pengalaman yang kurang bagus," ujar William kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (30/8/2021).
Dia menyampaikan, dengan adanya kabar Blibli akan melantai di Bursa bisa membuat strategi pelaku pasar berubah dalam membeli saham e-commerce Djarum Group tersebut.
"Mungkin pembelian dilakukan melalui e-IPO dan langsung dijual setelah listing, tetap dapat profit karena hari pertama listing umumnya harga naik," tuturnya.
Menurutnya, dengan mulai tumbuhnya minat perusahaan-perusahaan startup khususnya yang bergerak di bidang teknologi yang ingin melantai di Bursa menjadi pertanda baik bahwa pasar modal sudah mulai diperhatikan dan menjanjikan.
"Ya, saya melihatnya begitu. Kebetulan lagi ada stimulus biaya dari BEI juga kan. Jadi mungkin aja saham-saham baru akan lebih banyak karena emiten memanfaatkan stimulus ini," ucapnya.
Sebelumnya dikabarkan bahwa Blibli akan melaksanakan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia. Dilansir dari Bloomberg, Blibli juga bekerja sama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley untuk menjajaki kemungkinan pelaksanaan IPO.
Selain itu, bank investasi lain dapat ditambahkan ke dalam daftar penjamin emisi Perseroan. "Perundingan berada pada tahap awal, dan ukuran IPO dapat bergantung pada bisnis mana yang dimasukkan," ujar sumber tersebut.