Kementan Dukung Pengembangan Agro Edu Farming di Cilacap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian ( Kementan ) khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus bergerak menumbuhkembangkan petani milenial. Teranyar, Kementan mendukung Sekolah Tani Indonesia sebagai Agro Edu Farming di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).
Sekolah Tani Indonesia diimplementasikan di Desa Madura, Kecamatan Wanareja. Pada lahan pertanian yang cukup luas, generasi milenial diberikan kesempatan mengolah sejumlah komoditas pertanian yang terungkap pada Talk Show Kostratani 'Ngobrol Asyik on the Spot' pada Rabu (1/9/2021).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya peran petani milenial bagi pembangunan pertanian masa depan. Teknologi digital di era industri 4.0 mendorong percepatan pembangunan pertanian Indonesia didukung oleh generasi milenial.
(Baca juga:Atasi Stunting, BKKBN Gandeng Kementan Tingkatkan Asupan Gizi)
“Kita bisa lihat bahwa hari ini telah terjadi perubahan era. Di era ini, pertanian kita bisa lebih baik dibandingkan era-era sebelumnya karena semua sudah terfasilitasi secara digital,” kata Mentan Syahrul.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan Kementan menargetkan mencetak 2,5 juta petani milenial melalui upaya penumbuhan, berkolaborasi dengan Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA). Harapannya, kualitas dan kuantitas petani milenial terus ditingkatkan.
“Terbaru, kami menggelar pelatihan untuk 2.000 petani milenial se-Indonesia. Setelah melalui pelatihan, mereka akan difasilitasi langsung terjun ke sektor pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Kementan Dorong Pemda Bikin BUMD untuk Dongkrak Ekspor Pertanian)
Dia mengharapkan ribuan petani milenial menebar resonansi di daerah masing-masing. Apabila satu orang petani milenial mampu menarik 200 orang pemuda di daerahnya, maka Dedi optimistis target 2,5 juta petani milenial pada 2024 akan tercapai.
“Kami akan membangun pertanian modern atau smart farming didukung internet of things (IoT). Misalnya, drone untuk menabur benih, menyemprot pestisida dan lainnya serta pertanian dengan pola green house,” kata Dedi.
Sekolah Tani Indonesia diimplementasikan di Desa Madura, Kecamatan Wanareja. Pada lahan pertanian yang cukup luas, generasi milenial diberikan kesempatan mengolah sejumlah komoditas pertanian yang terungkap pada Talk Show Kostratani 'Ngobrol Asyik on the Spot' pada Rabu (1/9/2021).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya peran petani milenial bagi pembangunan pertanian masa depan. Teknologi digital di era industri 4.0 mendorong percepatan pembangunan pertanian Indonesia didukung oleh generasi milenial.
(Baca juga:Atasi Stunting, BKKBN Gandeng Kementan Tingkatkan Asupan Gizi)
“Kita bisa lihat bahwa hari ini telah terjadi perubahan era. Di era ini, pertanian kita bisa lebih baik dibandingkan era-era sebelumnya karena semua sudah terfasilitasi secara digital,” kata Mentan Syahrul.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan Kementan menargetkan mencetak 2,5 juta petani milenial melalui upaya penumbuhan, berkolaborasi dengan Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA). Harapannya, kualitas dan kuantitas petani milenial terus ditingkatkan.
“Terbaru, kami menggelar pelatihan untuk 2.000 petani milenial se-Indonesia. Setelah melalui pelatihan, mereka akan difasilitasi langsung terjun ke sektor pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Kementan Dorong Pemda Bikin BUMD untuk Dongkrak Ekspor Pertanian)
Dia mengharapkan ribuan petani milenial menebar resonansi di daerah masing-masing. Apabila satu orang petani milenial mampu menarik 200 orang pemuda di daerahnya, maka Dedi optimistis target 2,5 juta petani milenial pada 2024 akan tercapai.
“Kami akan membangun pertanian modern atau smart farming didukung internet of things (IoT). Misalnya, drone untuk menabur benih, menyemprot pestisida dan lainnya serta pertanian dengan pola green house,” kata Dedi.