Pertanda Ekonomi Mulai Berjalan, Konsumsi Listrik Sektor Industri Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik mencapai 146 Terra Watt hour (TWh) sejak Januari-Juli 2021, atau tumbuh 4,44% dari periode yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut pun dinilai menjadi indikasi pemulihan ekonomi pasca puncak pandemi Covid-19.
“Ini tentu menandakan Indonesia sudah mulai bangkit dari pandemi Covid-19 dan ekonomi sudah mulai berjalan,” ujar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, Rabu (8/9/2021).
Dia mencatat, pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri mencapai 9,93%. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri di Indonesia sudah mulai bangkit kembali. Di sisi lain, sektor rumah tangga tumbuh sebesar 3,34%.
Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah besi dan baja sebesar 21% diikuti oleh otomotif sebesar 19,5 %, tekstil sebesar 6,9%, plastik sebesar 5% dan makanan & minuman sebesar 3,7%.
“Untuk sektor bisnis hingga Juli, memang belum terlalu tumbuh signifikan. Meski begitu, sektor bisnis seperti mall, pusat perbelanjaan hingga sektor pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik,” katanya.
Peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa – Bali.
Tercatat pada semester I-2021, beban puncak kelistrikan berada di atas 27 ribu megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW. Sebelumnya pada 2020, beban puncak kelistrikan Jawa Bali hanya berada di angka 26 ribu MW.
Untuk meningkatkan penjualan listrik, PLN akan fokus pada strategi mendorong permintaan yang akan ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.
Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, seperti promo tambah daya Super Merdeka Listrik yaitu pemberian harga spesial untuk Biaya Penyambungan (BP) pada Layanan Tambah Daya bagi Konsumen tegangan rendah 1 phasa daya 450 VA dan 900 VA di semua golongan tarif dengan pilihan daya akhir mulai daya 900 VA hingga daya 5.500 VA, dengan hanya membayar sebesar Rp 202.100,-.
Strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai.
Di samping itu, strategi ekstensifikasi ditempuh PLN dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial seperti electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
“Ini tentu menandakan Indonesia sudah mulai bangkit dari pandemi Covid-19 dan ekonomi sudah mulai berjalan,” ujar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, Rabu (8/9/2021).
Dia mencatat, pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri mencapai 9,93%. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri di Indonesia sudah mulai bangkit kembali. Di sisi lain, sektor rumah tangga tumbuh sebesar 3,34%.
Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah besi dan baja sebesar 21% diikuti oleh otomotif sebesar 19,5 %, tekstil sebesar 6,9%, plastik sebesar 5% dan makanan & minuman sebesar 3,7%.
“Untuk sektor bisnis hingga Juli, memang belum terlalu tumbuh signifikan. Meski begitu, sektor bisnis seperti mall, pusat perbelanjaan hingga sektor pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik,” katanya.
Peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa – Bali.
Tercatat pada semester I-2021, beban puncak kelistrikan berada di atas 27 ribu megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW. Sebelumnya pada 2020, beban puncak kelistrikan Jawa Bali hanya berada di angka 26 ribu MW.
Untuk meningkatkan penjualan listrik, PLN akan fokus pada strategi mendorong permintaan yang akan ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.
Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, seperti promo tambah daya Super Merdeka Listrik yaitu pemberian harga spesial untuk Biaya Penyambungan (BP) pada Layanan Tambah Daya bagi Konsumen tegangan rendah 1 phasa daya 450 VA dan 900 VA di semua golongan tarif dengan pilihan daya akhir mulai daya 900 VA hingga daya 5.500 VA, dengan hanya membayar sebesar Rp 202.100,-.
Strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai.
Di samping itu, strategi ekstensifikasi ditempuh PLN dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial seperti electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
(akr)