Dukung Petani Milenial, Kementan Gandeng Perbankan dan BUMN

Jum'at, 10 September 2021 - 02:25 WIB
loading...
Dukung Petani Milenial, Kementan Gandeng Perbankan dan BUMN
Mentan Syahrul Yasin Limpo (dua kanan) didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi (kanan) berdialog dengan petani Cianjur. (Foto: Dok. BPPSDMP)
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mencetak petani muda melalui Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA). Upaya ini untuk menggantikan petani tua yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 71% dari total petani di Indonesia.

Dalam keterangan tertulisnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Kementan terus bergerak mencetak petani muda melalui wadah DPM/DPA. Penumbuhan petani milenial harus terus didorong secara masif dengan optimalisasi peran mereka.

“Penguatan peran petani milenial untuk koordinasikan informasi dan program-program pembangunan di setiap kabupaten dengan cepat. Petani milenial berperan mendorong pengembangan jejaring usaha di wilayahnya. Saat ini terdata lebih 2.000 petani milenial di seluruh Indonesia,” kata Mentan Syahrul pada kegiatan 'Dukungan Kementan bagi Petani Milenial Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jabar, Kamis (9/9/2021).

(Baca juga:Jabar Luncurkan Rintisan Usaha Petani Milenial Bidang Perkebunan)

Mentan berharap kerja sama petani milenial dengan BUMN seperti Telkom, Jasindo, Bank BRI, BNI dan Mandiri, serta bank swasta akan mempercepat penguatan petani milenial. Harapannya, terjadi regenerasi petani milenial yang adaptif pada teknologi informasi, produktivitas hasil pertanian yang terstandarisasi, modern dan marketable.

“Saya bersama jajaran Kementan dan Wakil Bupati Cianjur mencoba memastikan petani muda kita betul-betul beraktivitas di lapangan dengan support dari berbagai pihak termasuk dari BUMN, Bank Indonesia dan Telkom dengan sentuhan teknologi digital,” kata Mentan.

Menurutnya, petani milenial tak hanya berproduksi di lapangan dan menghasilkan varietas baru, tapi juga sudah mampu memasarkan produk serta menyiapkan market yang terkoneksi secara digital hingga menembus ekspor.

(Baca juga:Merauke, Kabupaten Papua Pertama Dukung Jokowi Ciptakan Petani Milenial Indonesia)

“Dalam lima tahun, kita akan mencetak 2,5 juta petani milenial. Salah satunya dengan Pelatihan Wirausaha Pertanian demi meningkatkan kapasitas mereka terutama pengembangan usaha melalui KUR dari perbankan dan optimalisasi kegiatan agribisnis,” katanya.

Mentan mengapresiasi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi atas dukungannya bagi penumbuhan kewirausahaan petani milenial, dengan peningkatan kapasitas melalui pelatihan maupun pendidikan vokasi.

Dalam kesempatan tersebut Mentan Syahrul memberi bantuan 10.000 stek bibit ubi jalar varietas lokal rancing dan pupuk bagi P4S Bumi Mazarie; bantuan benih untuk Kabupaten Cianjur yakni kedelai senilai Rp15,8 milir, kacang tanah Rp113 juta, kacang hijau Rp82,3 juta dan ubi kayu Rp336 juta.

(Baca juga:Mentan: Kualitas Mahasiswa Polbangtan Harus Setara Petani Milenial Asia)

Mentan juga menyerahkan bantuan kawasan aneka cabai, bawang merah, pisang, tanaman obat, fasilitas pascapanen dan pengolahan cabai dan bawang merah, fasilitas pascapanen dan pengolahan hortikultura lainnya, prasarana pascapanen produk hortikultura senilai Rp2,8 miliar. Juga fasilitasi KUR dari Bank BRI, BNI, Mandiri dan Jasindo dan bank lainnya pada 2021 di Cianjur.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan peluang keterlibatan generasi muda di sektor pertanian sangat besar, karena bonus demografi yang dicirikan dengan dominannya jumlah penduduk usia produktif.

“Generasi milenial tumbuh bersamaan perkembangan IT, sehingga kreatif dalam segala aspek kehidupan untuk menciptakan peluang bisnis pertanian seiring kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi,” kata Dedi.

Kementan telah mengukuhkan 2.000 DPM/DPA di seluruh Indonesia. Usaha mereka variatif pada budidaya hortikultura, tanaman pangan, peternakan, pengolahan hasil, jasa alat mesin pertanian hingga agro-eduwisata yang diperkuat kapasitasnya melalui pelatihan oleh BPPSDMP. Langkah tersebut didukung program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di Cianjur.

“Semakin muda semakin kuat, semakin enerjik, semakin kritis, makin apik kerjanya. Bicara regenerasi petani, program YESS solusinya. Bicara pertanian generasi muda, jawabannya,” kata Dedi Nursyamsi.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1326 seconds (0.1#10.140)