Mentan: Kualitas Mahasiswa Polbangtan Harus Setara Petani Milenial Asia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) harus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya. Tujuannya agar setelah lulus dari pendidikan tinggi vokasi Kementerian Pertanian (Kementan) ini, kemampuannya setara bahkan melampaui para petani milenial di Asia Tenggara maupun di Asia.
Seruan tersebut dikemukakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada Kuliah Umum di kampus Polbangtan Bogor, Selasa (24/8/2021) yang diikuti 5.000 mahasiswa Polbangtan dari seluruh Indonesia secara virtual. Kuliah umum dihadiri Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dan sejumlah pejabat eselon satu Kementan.
(Baca juga:Kementan Ganjar Minaqu Home Nature Penghargaan Hortikultura Terbaik)
“Kian berkembangnya sekolah pertanian dan teknologi informasi di era 4.0, saya harap kemampuan mahasiswa Polbangtan setelah lulus kelak setara dengan petani milenial Vietnam, Malaysia bahkan Jepang dan China, yang dikenal memiliki etos kerja dan ilmu pengetahuan yang baik,” kata Mentan Syahrul.
Dia mengingatkan para mahasiswa Polbangtan harus dapat memanfaatkan ilmu dan teknologi pertanian dengan baik. “Tidak ada lagi tanam satu kali dalam setahun. Harus bisa tiga kali tanam dalam setahun, kalau perlu sampai lima kali tanam,” kata Mentan.
(Baca juga:Dapat Program RJIT Kementan, Produktivitas Petani Jombang dan Gresik Meningkat Tajam)
Pertanian ke depan akan lebih efektif dan produktivitas serta pendapatannya lebih besar, berkat dukungan teknologi. “Kita bisa lihat bahwa hari ini kita semua bisa bertemu di sini dari berbagai tempat secara virtual. Ini menunjukkan bahwa ada perubahan era. Saat ini, pertanian kita bisa lebih baik dibandingkan era-era sebelumnya, karena semua sudah terfasilitasi secara digital,” kata Syahrul.
Dia juga meminta generasi milenial meninggalkan pola pikir lama dalam bertani. “Paradigma yang lalu sudah selesai. Kalau kita tidak mengubah cara lama, kita akan tertinggal dan mati,” katanya.
(Baca juga:Protes Harga Ayam Anjlok, Peternak Jabar Gelar Aksi Damai di Depan Kementan)
Kunci sukses di pertanian, kata Mentan, setidaknya ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki oleh petani milenial. Kriteria pertama, harus terkoneksi baik dengan alam, manusia, dan juga ilmu pengetahuan.
Seruan tersebut dikemukakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada Kuliah Umum di kampus Polbangtan Bogor, Selasa (24/8/2021) yang diikuti 5.000 mahasiswa Polbangtan dari seluruh Indonesia secara virtual. Kuliah umum dihadiri Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dan sejumlah pejabat eselon satu Kementan.
(Baca juga:Kementan Ganjar Minaqu Home Nature Penghargaan Hortikultura Terbaik)
“Kian berkembangnya sekolah pertanian dan teknologi informasi di era 4.0, saya harap kemampuan mahasiswa Polbangtan setelah lulus kelak setara dengan petani milenial Vietnam, Malaysia bahkan Jepang dan China, yang dikenal memiliki etos kerja dan ilmu pengetahuan yang baik,” kata Mentan Syahrul.
Dia mengingatkan para mahasiswa Polbangtan harus dapat memanfaatkan ilmu dan teknologi pertanian dengan baik. “Tidak ada lagi tanam satu kali dalam setahun. Harus bisa tiga kali tanam dalam setahun, kalau perlu sampai lima kali tanam,” kata Mentan.
(Baca juga:Dapat Program RJIT Kementan, Produktivitas Petani Jombang dan Gresik Meningkat Tajam)
Pertanian ke depan akan lebih efektif dan produktivitas serta pendapatannya lebih besar, berkat dukungan teknologi. “Kita bisa lihat bahwa hari ini kita semua bisa bertemu di sini dari berbagai tempat secara virtual. Ini menunjukkan bahwa ada perubahan era. Saat ini, pertanian kita bisa lebih baik dibandingkan era-era sebelumnya, karena semua sudah terfasilitasi secara digital,” kata Syahrul.
Dia juga meminta generasi milenial meninggalkan pola pikir lama dalam bertani. “Paradigma yang lalu sudah selesai. Kalau kita tidak mengubah cara lama, kita akan tertinggal dan mati,” katanya.
(Baca juga:Protes Harga Ayam Anjlok, Peternak Jabar Gelar Aksi Damai di Depan Kementan)
Kunci sukses di pertanian, kata Mentan, setidaknya ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki oleh petani milenial. Kriteria pertama, harus terkoneksi baik dengan alam, manusia, dan juga ilmu pengetahuan.