Bakal Jadi yang Pertama di Indonesia, Bahlil Kebut Pembangunan Pabrik Soda Ash di Gresik

Sabtu, 11 September 2021 - 12:38 WIB
loading...
Bakal Jadi yang Pertama di Indonesia, Bahlil Kebut Pembangunan Pabrik Soda Ash di Gresik
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (depan kiri) menyambangi lokasi rencana proyek soda ash di Gresik, Jumat (10/9/2021). Foto/MPI/Ashadi Iksan
A A A
JAKARTA - Pemerintah berkomitmen mempercepat pembangunan proyek soda ash atau Natrium Karbonat (Na2CO3) milik PT Petrokimia Gresik yang akan menjadi yang pertama di Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyambangi lokasi rencana proyek soda ash atau Natrium Karbonat (Na2CO3) milik PT Petrokimia Gresik pada Jumat (10/9/2021).

“Kami menjalankan perintah presiden untuk segera membantu baik BUMN maupun swasta nasional yang ingin melakukan pembangunan industri untuk produk substitusi impor,” ujar Bahlil, dikutip Sabtu (11/9/2021).



Dia mengapresiasi kerja sama yang baik antara Kementerian Investasi dengan PT Petrokimia Gresik beserta Kementerian terkait lainnya dalam mengakomodasi proses perizinan dan memfasilitasi percepatan proyek investasi ini.

Bahlil pun menegaskan komitmen Kementerian Investasi untuk terus mengawal proses pembangunan proyek soda ash yang nilai investasinya mencapai Rp4,5 triliun dan ditargetkan selesai pembangunannya dalam tiga tahun mendatang.



Selanjutnya, Bahlil mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengoptimalkan seluruh potensi hasil bahan baku industri hulunya agar dapat dimanfaatkan dan mendapatkan nilai tambah. Dengan demikian, BUMN yang mendapat profit akan meningkatkan pendapatan negara dan hasilnya dapat dinikmati oleh rakyat dalam bentuk pembangunan.

“Kita akan dorong, bantu penuh, baik dari sisi insentif maupun perizinan. Jika memiliki masalah, silakan datang ke Kementerian Investasi untuk dibantu fasilitasi,” tuturnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1844 seconds (0.1#10.140)